11 || Berakhir?

111K 6.3K 3.2K
                                    

Spam komen yuk!

Jangan lupa Vote juga, makasih. 😍😍

.
.
.

Kini Zares dan Anna berada di dalam mobil, Zares menatap Anna dengan tatapan frustasi, sementara Anna hanya diam dengan tatapan kosong.

"Na, kamu yakin kamu hamil?" Tanya Zares.

"Ini udah dua bulan, tapi aku baru berani bilang sekarang."

"Ya kenapa harus di hari ulang tahun Zean? Kamu cukup bilang sana aku aja!" Bentak Zares yang terlihat begitu marah.

Anna menoleh untuk menatap Zares, "kalau kamu sayang sama aku, kamu gak akan semarah ini, Zares."

"Situasinya beda, aku udah punya istri-."

"Kamu sayang sama Alexa sampai kamu gak bisa tegas buat ceraiin dia!" Bentak Anna menyela ucapan Zares.

"Ini soal orang tuaku, Anna. Aku bisa aja nikahin kamu tapi mereka bakal lakuin sesuatu buat aku biar aku nyesel!"

"Terus mau sampai kapan kamu sembunyiin aku dari mereka? Berapa lama aku harus nunggu lagi, Zares? Aku gak mungkin selamanya kayak gini! Aku butuh kepastian!"

Zares mengusak surainya dengan kasar.

"Kamu takut, kamu takut Alexa marah karena masalah ini? Kamu takut Alexa memilih buat nyerah dan ninggalin kamu?" Tanya Anna yang melihat gelagat ketakutan di raut wajah Zares.

"Aku mencintai Alexa," ucap Zares dengan suara serak, hal tersebut membuat Anna terkejut dalam diam.

Anna meremat roknya sendiri dengan mata yang memerah dan berkaca-kaca, "s-serius?"

"Aku juga mencintai kamu, Anna. Aku-."

Plak!

Anna menampar wajah Zares hingga Zares bungkam.

"Udah aku bilang cepat-cepat ceraiin Alexa, karena cinta bisa tumbuh kapan aja, dan selama apa kamu tinggal sama dia. Kamu ngelanggar janji kamu yang katanya gak akan jatuh cinta sama Alexa," ucap Anna dengan suara gemetar.

"Kamu gak mau tanggung jawab sama anak yang aku kandung karena Alexa?" Tanya Anna karena Zares tetap terdiam.

"Jawab!" Jerit Anna dengan nafas terengah, air matanya sudah menetes deras.

Anna pun menangis karena Zares terus terdiam seolah bingung ingin mengatakan apa, Anna hendak keluar dari mobil, namun Zares menahan lengannya.

"Biar aku antar pulang."

"Lepas!"

"Jangan kayak gini, Na. Kita selesaiin baik-baik, aku bakal ngomong sama Alexa kalau aku bakal nikahin kamu."

"Alexa gak akan setuju, harusnya kamu ceraiin dia."

"Ada Zean, aku-."

"Harusnya kamu ceraiin Alexa dari dulu, soal Zean gampang, dia gak akan tau kalau aku bukan ibu kandungnya!" Anna menyela ucapan Zares.

Zares menghela nafas lirih, kemudian ia segera melajukan mobilnya menjauh dari area rumahnya, sementara Anna terus menangis lirih.

**

Jam menunjukan pukul 8 malam, Zean sibuk membuka semua kado yang ia dapatkan, sementara Alexa duduk di ruang tengah bersama Yuno, Jeffan, dan Qian.

Zares belum pulang sejak tadi siang, entah ke mana, mungkin masih bersama Anna.

Qian terus menggengam tangan Alexa, seolah memberikan kekuatan untuk Alexa, dan Alexa hanya diam seolah menahan semuanya sendirian.

"Mama sama papa minta maaf atas perlakuan Zares sama kamu selama ini, sampai kapan pun kami selalu berada di pihak kamu, sayang." Ucap Qian dengan suara lirih, ia mengerti dengan rasa sakit yang Alexa rasakan saat ini.

ALZARES || Alexa X Zares ✔️Where stories live. Discover now