14 || Alexa

105K 6.3K 3.2K
                                    

Spam komen yuk!

Jangan lupa Vote juga.

Terima kasih 😍😍

.
.
.

Zares tidak terlelap semalaman, ia terus memandang Zean yang terlelap di kasur yang sama dengannya, bahkan dalam tidurnya pun Zean enggan untuk menghadapnya, Zean terlelap dalam posisi memunggunginya.

Zares juga terus mencoba untuk menghubungi Alexa, namun nomor Alexa tetap tidak aktif.

Kini jam sudah menunjukan pukul 6 pagi, Zares segera membersihkan diri dan membeli makanan siap saji di luar sana.

Ini sudah beberapa hari ia tak membeli makanan siap saji, mengingat saat Anna tinggal di apartnya, Anna yang selalu memasak.

Mengingat soal Anna, Zares sama sekali tak menghubungi Anna, entah kenapa ucapan Anna selalu membuatnya ingin marah, hingga Zean menjadi korban kemarahannya.

"Om Zares!"

Zares menoleh pada Sasa yang berdiri di ambang pintu apartmentnya, "ya?"

"Kata mama, kalau om Zares mau pergi, titipin Zean di rumah aku aja, soalnya tante Anna galak."

"Galak gimana?"

"Aku sama mama pernah liat tante Anna jewer telinganya Zean, terus akhir-akhir ini Zean diem terus, gak mau ngomong, padahal biasanya Zean jahil dan sering ketawain aku."

Zares terdiam sejenak. Benar, Zean adalah pribadi yang ceria, Zean selalu menertawakan apa pun yang menurutnya lucu, namun sekarang anak itu hanya diam dengan tatapan sendu.

"Om Zares," panggil Sasa lagi.

Zares tersenyum kecil, "nanti om titipin Zean ke rumah Sasa ya."

Setelah itu, Zares memasuki apartmentnya, ia melihat Zean yang sudah mandi dan berpakaian sendiri, seperti biasa Zean akan menonton televisi untuk melihat kartun kesayangannya.

Zares memindahkan Zean ke karpet, kemudian ia duduk di sebrang Zean yang hanya tersekat dengan meja pendek.

Zares mengeluarkan dua bento box dan menaruhnya di atas meja, tak lupa beserta minumannya.

"Hari ini papi gak akan ke mana-mana, jadi abis sarapan kita main mobil-mobilan," ucap Zares seraya menyodorkan bento box itu.

Zean hanya diam dengan kepala tertunduk.

"Ze, papi harus apa biar Zeze maafin papi?" Tanya Zares m dengan suara lirih, karena Zean benar-benar enggan untuk melihatnya.

"Kalau Zeze gak mau maafin papi, seenggaknya Zeze makan."

"Habis makan Zeze boleh pukul papi, Zeze boleh marahin papi, biar Zeze puas."

"Kalau Zeze diem terus, papi jadi sedih."

"Tante Anna udah pergi, nanti Zeze dititipin ke rumah kak Sasa ya?"

Zean mengambil sendoknya, kemudian ia memulai untuk sarapan, hal tersebut menbuat Zares tersenyum.

"Zeze suka ya temenan sama kak Sasa?" Tanya Zares, dan Zean menganggukan kepalanya.

"Papi pengen denger suara Zeze, kangen."

Zean menatap Zares dengan tatapannya sendu, kemudian ia membuka mulutnya, namun tidak ada suara yang keluar dari sana, hal tersebut membuat Zares bingung.

"Zeze kenapa?" Tanya Zares, Zean pun menggelengkan kepalanya dan melanjutkan makannya.

Tangan Zean terlihat gemetar kecil, ia juga makan dengan lahap, suapannya cukup besar seolah ia kelaparan.

ALZARES || Alexa X Zares ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang