18 || Bangun

85.6K 5.3K 2K
                                    

BACA SAMPAI HABIS! 😍😍

Kalian tau cerita ini dari mana?

Kalau kalian mau tau aku update apa enggak, follow akun wattpad aku, karena hampir setiap hari aku ngabarin di wall.

Pokoknya follow aja biar notif pengumumannya masuk 😍

.
.
.

Jam menunjukan pukul 9 malam, Zares dan Zean belum terlelap, keduanya masih menonton televisi di ruang tengah, televisi itu memutar film kartun Jepang favorit Zean, dan entah sudah berapa kali Zean menontonnya tanpa bosan.

"Kok bengong?" Tanya Zares yang menyadari bahwa Zean melamun, bukan fokus menonton televisi.

Zean pun tersenyum malu, kemudian memeluk lengan Zares yang duduk di sampingnya.

"Tidur aja ya, udah malam."

"Mau mami."

"Mami sakit, jadi mami harus disembuhin di tempat yang jauh, kalau mami udah sembuh, mami bakal pulang. Emang Zeze mau kalau mami kesakitan terus?"

Zean menggelengkan kepalanya.

"Makanya Zeze gak boleh sedih, Zeze berdoa aja semoga mami cepat sembuh dan pulang, nanti kita nonton Ponyo bareng-bareng lagi. Okay?"

Zeze pun menganggukan kepalanya, Zares mematikan televisinya dan menggendong Zean memasuki kamarnya.

Zares membaringkan tubuh Zean di sampingnya, kemudian Zean memeluknya dan menaikan satu kaki ke perutnya.

"Besok Zeze mau ke mana? Mau jalan-jalan?" Tanya Zares yang berusaha mengalihkan Zean dari rasa sedihnya.

"Jalan-jalan? Mami udah janji kalau papi gak sibuk, kita jalan-jalan ke bandung, Bali, dan Jogja."

Seketika Zares terdiam, hingga detik ini Alexa tidak tahu bahwa saat Zean lahir, ia dan Anna berada di Bali.

"Papi, nanti kalau mami udah pulang kita ke Bali ya?" Tanya Zean, Zares pun menganggukan kepalanya.

"Ke mana pun bakal papi kabulin kalau mami pulang," sahut Zares yang membuat Zean tersenyum senang.

"Zeze sayang papi, papi gak boleh ke mana-mana. Usap-usap punggung Zeze ya, Pi. Biar Zeze Bobo," pinta Zean.

Zares pun beralih mengusap punggung Zean dengan lembut, sambil memperhatikan mata Zean yang mulai menutup.

Zares merasa dadanya begitu sakit. Karena keegoisannya, ia membuat Zean terluka, dan perlahan sikap Zean berubah, tidak seceria dulu, bahkan ucapannya mulai seperti orang dewasa dan penuh kesedihan.

"Mami bilang, mami sayang papi dan Zeze, mami sayang papi, sayang Zeze, tapi papi sayang tante Anna," racau Zean, kemudian ia benar-benar terlelap.

Zares memejamkan matanya dan mendekap tubuh ringkih Zean, saking tidak bisanya mengurus Zean sendirian, hingga ia kesulitan untuk membujuk Zean makan.

**

ALEXA

Zares
Semoga kamu baca ini ya, sayang.

Zares
Aku gak tau udah berapa kali aku minta maaf, yang pasti aku gak akan berhenti ucapin kata itu sampai kamu benar -benar maafin aku.

Zares
Aku menyesal, menyesal udah sia-siain kamu, menyesal karena sering nyakitin kamu, sampai kamu kesulitan buat maafin aku.

ALZARES || Alexa X Zares ✔️Where stories live. Discover now