Kidnapping!

35.8K 2.1K 12
                                    

Tak banyak pembicaraan setelah Clara menelpon Brayen, semuanya menjadi canggung dan takut menyapa satu sama lain

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Tak banyak pembicaraan setelah Clara menelpon Brayen, semuanya menjadi canggung dan takut menyapa satu sama lain. Violence juga hanya diam dengan berbagai hal yang berkecamuk di kepalanya. Sama halnya dengan Brayen yang juga diam, tak berani memulai pembicaraan setelah baru saja Violence mengabaikan panggilannya. Entah karena Violence tidak mendengarnya atau mungkin saja gadisnya itu marah padanya, apapun itu Brayen benar-benar takut sekarang.

Perjalanan singkat mereka lewati hingga kini seluruh anggota Raystrack juga Naura dan Violence sudah menginjakkan kaki disekolah. Gemerlap lampu menghiasi sepanjang area sekolah mulai dari parkiran hingga ke lapangan, begitu indah dipandang mata.

Seperti tugas yang sudah di dibagi-bagi, anak-anak Raystrack mulai berpencar menempati lokasi mereka masing-masing.

Hanya tersisa Alex, David, Rifki, Farhan dan Azhar disana. Sedangkan Naura dan Violence sudah lebih dulu memasuki area sekolah menuju ke lapangan.

"Gue mau ketemu om gue dulu, sesuai yang udah kita rencanain, gue pengen lo semua lebih fokus ke Violence dulu, gue gak mau dia kenapa-kenapa, gue gak bisa selalu ada di samping dia selama acara berlangsung, karena tanggung jawab gue besar banget sekarang, gue minta bantuan kalian."ucap Brayen.

"Tenang aja bro. Kalau ada apa-apa sama Violence, gue akan langsung ngasih tau lo."jawab Alex cepat.

"Iya bos. Kita akan jaga Violence, lo tenang aja."jawab Azhar juga.

Brayen tersenyum singkat sebelum meninggalkan mereka menuju ke ruang kepala sekolah.

"Sesuai perintah Brayen, kita fokus ke keamanan Violence dulu, kalau ada apapun yang mencurigakan tolong langsung laporan."perintah Alex yang langsung disetujui semuanya, kini mereka mulai berpencar mencari keberadaan Violence agar selalu dalam jangkauan mereka.

Tanpa mereka sadari Violence tengah duduk bersama Naura disamping lapangan, melihat acara yang sudah dimulai, musik yang mulai menggema dipendengaran dan beberapa penampilan yang begitu memukau, juga hidangan yang mampu memanjakan lidah.

"Violence, gue ke toilet bentar."pamit Naura tiba-tiba.

"Mau gue temenin gak? Atau gue panggilin Alex?"tawar Violence khawatir.

"Enggak ah, bentar doang gue, mau rapiin riasan gue, kalau ada apa-apa gue akan telpon lo."jawab Naura santai.

"Yaudah hati-hati ya, kalau ada apa-apa tinggal teriak aja."pesan Violence membuat Naura terkekeh pelan sebelum kepergiannya.

Hingga kini Violence hanya sendiri duduk disana tanpa pengawasan anggota Raystrack yang sibuk membantu anak-anak yang lain.

Hingga seorang wanita yang tidak Violence kenal menghampiri Violence. "Kak, lo Violence kan?"tanyanya hati-hati.

"Iya bener, kenapa ya?"tanya Violence ragu.

Gadis itu hanya tersenyum, lalu menyodorkan sebotol minuman pada Violence. "Ini titipan dari ka Brayen katanya buat kakak, soalnya ka Brayen lagi sibuk, ada kendala dibelakang panggung."ucapnya ramah.

VIOLENCE (SUDAH TERBIT)Where stories live. Discover now