Revealed.

18.4K 1.6K 57
                                    


Violence dan Naura menunggu kedatangan Alex dan Brayen untuk menjemput mereka seperti tadi pagi, nyatanya yang datang malah Alex dan Farhan saja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Violence dan Naura menunggu kedatangan Alex dan Brayen untuk menjemput mereka seperti tadi pagi, nyatanya yang datang malah Alex dan Farhan saja.
"Brayen mana?"tanya Violence heran.

"Lapor bu bos, gue aja yang jemput lo, tadi waktu pergi dari kantor polisi Brayen gak ngomong apa-apa sama gue dan Alex juga. Dia nyalahin dirinya sendiri karena gak bisa lindungi lo dari kejahatan Arsen. Kata Azhar dia ngurung diri di kamar basecamp, gak keluar-keluar sampai sekarang. Jadi gue mutusin untuk jemput lo."jelas Farhan pelan.

"Arsen udah ditangkap, dia berontak dan sempet mau kabur, jadi pihak kepolisian terpaksa nembak kaki dia, tapi dia gak papa sih, udah ditangani sekarang. Kita ke basecamp sekarang ya. Selena juga udah disana."ajak Alex.

"Yaudah gak papa deh, ayo pulang."ucap Violence menaiki motor Farhan.

Akhirnya mereka berempat memutuskan untuk menyusul yang lainnya di basecamp. Bahkan keduanya terlihat menjalankan motor dengan kecepatan yang tinggi. Berhubung jarak antara sekolah dan basecamp Raystrack tidak terlalu jauh, jadi hanya dalam waktu singkat mereka sudah tiba di basecamp.

Pertama kali yang terdengar adalah suara tangisan perempuan, itu sontak membuat Violence dan Naura berlari masuk ke dalam basecamp dengan terburu-buru.

Violence menganga heran, Selena tengah duduk di lantai sambil menangis tersedu-sedu dan memegang mangkok di tangannya.

Dengan Azhar, David dan Reza disampingnya. David hanya menundukkan kepalanya takut sedangkan Azhar dan Reza tertawa terbahak-bahak.
"Loh Selena? Ini ada apa sih? Kok nangis gini?"tanya Naura panik lalu membantu Selena untuk berdiri.

"Aduh capek banget gue ketawa bangsat. Liat tuh kelakuan David, masa Selena pengen dimasakin bubur ayam kan bu bos, eh yang datang malah beras direndam air gitu. Liat aja tuh ada potongan ayam lagi didalamnya. Ini sih bukan bubur ayam tapi ayam tenggelam."jawab Azhar kembali tertawa terbahak-bahak.

"G-gue pikir bakal jadi bubur Violence, kan beras kalau di rendam bakalan jadi bubur kan ya? Jadi gue masukin aja ayam potongnya."jelas David seolah tak bersalah.

Bukannya kasian, Violence dan Naura malah tertawa kencang. "Lo bodoh banget sih Vid."ledek Naura dengan tawa yang tak bisa ia hentikan.

"Lo belajar dimana sih, lo rendam satu minggu juga tuh beras gak bakalan jadi bubur."ejek Violence membuat David menggaruk kepalanya yang tak gatal.

"Ya gimana? Gue gak tau, lagian juga gue gak pernah bikin bubur."elak David.

"Makanya kalau gak bisa masak gak usah so so an pengen bikinan Selena bubur, sampai nangis nih anak orang gara-gara lo."ledek Reza ikut-ikutan.

"Ya gimana lagi, dia lagi ngidam bubur ayam buatan gue, gue gak enak nolaknya."jujur David penuh rasa bersalah.

"Hiks hiks, kenapa gak bilang aja? Gue kan bisa suruh lo kupasin buah aja kek, gue kira lo beneran bisa."kesal Selena.

VIOLENCE (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang