1

37 5 0
                                    

gadis itu sejak dari tadi memandangi layar ponselnya yang ia genggam dari dua jam yang lalu, ntah apa yang ia pandangi selama dua jam itu.

dia seperti orang tidak waras, ketawa ketawa sendiri dengan ponselnya itu. ternyata ia sedang berchatingan dengan seorang cowo.

biasa lah anak muda, kalau sedang kasmaran pasti akan menganggap bahwa semuanya akan indah. tapi sekalinya dijatuhkan, langsung tertendang dengan ekspektasinya sendiri hadeh.

ketika gadis itu tengah asyik ketawa ketiwi, tiba tiba ada seseorang perempuan masuk dan mengatakan..

"ca ayo makan dulu" kata sarla mama cahya.

iya gadis itu bernama cahya, stefani cahyarila. orang orang biasa memanggil dengan sebutan "ca", gadis yang sangat ceria dan ramah kepada semua orang, gadis berambut pendek tidak berkulit terlalu putih dan memiliki bola mata hitam, itu sangat cantik tapi tidak anggun karena dia sangat cerewet. bahkan temanya sering kali memarahi dia, kalau dia bertindak jahil kepada temanya. memang dasar cahya, siapa yang bisa menghentikanya jika dia berbuat seperti itu? mungkin teman dekatnyaaa atau bisa jadi tidak, karena teman dekat nya pun sama seperti cahya suka jahil hahahaha.

setelah sarla membuka pintu kamar cahya dan mengingatkannya makan, cahya malah kesal sendiri. cahya merubah raut wajahnya menjadi cemberut seperti anak kecil yang tidak dikasi permen .

"ih mama ganggu aja lagi asyik juga" jawab cahya tak terima.

sarla hanya tersenyum melihat tingkah putrinya itu dengan ekspresi cemberut.

"ayo makan dulu main hpnya nanti lagi" kata sarla kembali mengingatkan.

mau tak mau cahya harus menuruti permintaan mamanya ituu. walaupun ia sangat kesal sekali, tapi ada baiknya juga mamanya mengingatkan ia makan, karena sedari tadi dia memang belum makan.

di meja makan ada dua sosok perempuan yang sedang makan bersama, apa? hanya dua? kemana kakanya? ayahnya juga?.

semenjak ayah cahya sakit, ia tidak mau makan bersama di meja makan dengan putri dan istrinya itu. cahya sering kali merasa rindu kepada sikap keluarganya yang dulu, yang selalu harmonis tidak pernah bertengkar satu samaa lain.

cahya memang sekarang hanya tinggal berdua dengan kedua orangtuanya, ia anak terakhir dari 4 bersaudara. kaka kakanya sudah memiliki hidup masing masing bersama pasanganya. tapi ada kala waktu kakanya datang untuk menjenguk orangtuanya.

ah rasanya tidak seceria waktu cahya masih duduk di bangku sd, hal itu benar benar membuat kepala cahya berdenyut berkali kali. cahya pusing memikirkan keadaan keluarganya yang sungguh rumit ini.

"ma" ucap cahya pelan.

seketika keheningan pecah saat cahya memberanikan diri untuk membuka percakapan.

sarla memandangi mata anak gadisnya itu, ia tau apa yang dirasakan anaknya itu. didalam hati sarla yang sangat dalam ia sebenarnya menangis, menangis melihat keadaan cahya yang tidak sebahagia dulu. tapi sarla menutupi itu semua dengan senyumanya.

setelah beberapa detik sarla memandangi putrinya ia menjawab pertanyaan cahya.

''iya ca kenapa?" jawab sarla pelan.

"ma, kenapa ayah ga pernah mau makan bareng kita?" mata cahya tidak bisa berbohong ia tidak bisa membohongi perasaanya di depan mamanya kali ini.

"gapapa ca ayahmu lagi ngga mau makan, kamu habisin makananya terus kamu bantuin mama nyiramin tanaman di depan ya" jawab sarla.

cahya hanya mengangguk pelan, cahya tau bahwa mamanya hanya ingin membuat pikiran dan hatinya tenang. tapi ya sudahlah lagi pun, cahya menanyakan hal itu hanya sekadar rindu kepada keluarganya yang dulu.

TENTANG KITAWhere stories live. Discover now