9

7 2 0
                                    

Siang berganti malam, Cahya memikirkan Fenrir terus menerus. sebenarnya ada apa dengan fenrir?, kenapa ia sama sekali tak membuka pesan dari Cahya?, apakah ia sama sekali tak memikirkan Cahya?, atau sibuk dengan wanita lain sehingga mengabaikan pesan Cahya begitu saja?

ah rasanya Cahya ingin nekat menemuinya, dan menampol wajahnya, agar lekas membalas pesan Cahya.

"astaga itu makhluk satu kemana sih, dia ngga tau apa. gini gini gue juga khawatir sama dia" gerutu Cahya

Cahya menarik selimut warna pinknya sampai menutupi mukanya. lalu membukanya lagi dengan kedua tanganya dengan kasar. kakinya di hentak hentakan diatas kasur. ia sangat kesal sekali dengan Fenrir, padahal Cahya sangat rindu sekali denganya.

"udah tau LDR-an malah off ngilang gitu aja dasar ngeselin" gerutunya lagi dengan kesal.

drrt drrt

ponsel Cahya bergetar menandakan ada yang meneleponya. Cahya cepat cepat mengambil ponselnya siapa tau itu Fenrir. ternyata bukan, itu nomor yang tak di kenal. Cahya langsung mengabaikanya begitu saja.

tapi setelah itu ada yang mengirimkan pesan padanya.

085xxxx

gue Satya, angkat telepon gue sialan

mata Cahya menyipit dan satu ibu jari menggaruk pelipisnya.

"ngapain dia telepon gue, ngga jelas banget"

Cahya meletakan kembali ponselnya di atas meja, tapi tak lama kemudian ponselnya bergetar lagi.

Cahya yang sudah menyadari itu Satya langsung mengangkat teleponnya.

Lo bisa diem ngga sih sat

gue ga bakal nelepon Lo kalo ngga ada hal penting

terus Lo mau ngapain

besok Lo sekolah gue anter bokap gue nyuruh

hah? Lo anter? Lo gila apa? ngga, ngga mau gue males banget berangkat sekolah dianter cowo berengsek kaya Lo.

setelah mendengar kalimat terakhir Cahya, Satya langsung mematikan teleponnya. sepertinya Satya sedikit tersinggung degan omongan Cahya yang menyebutnya berengsek.

"gue salah omong ya? keterlaluan banget ya gue? astaga" kata Cahya sambil mengatupkan telapak tanganya ke mulutnya.

085xxx

kalau besok ngga mau gue anter nggapapa sih


cahya hanya membaca pesan Satya itu. dirinya sungguh pusing memikirkan hal itu. ia cepat cepat tidur dan melupakan kejadian barusan.

***

Fenrir

ay maaf ya baru ngabarin, kemarin aku off satu harian karena mau nenangin diri

itu pesan dari Fenrir pagi ini, Cahya yang sedang tertidur dan mendengar suara notif dari ponselnya itu langsung terbangun dan membuka ponselnya. matanya terbelalak ia meloncat senang akhirnya Fenrir membalas pesanya.

tapi senang itu tak bertahan lama setelah ia membaca isi pesan dari pacarnya itu.

dia lagi ada masalah? kenapa ngga cerita ke gue? apa karna gue selalu cuek ke dia jadi dia ngga mau terbuka sama gue?  batin Cahya bertanya tanya.

Cahya

iya fen gapapa, maaf kalo boleh tau Lo lagi ada masalah?

seperti biasanya, Fenrir tidak membalas pesan Cahya secepat itu. mungkin pikiranya sekarang masih runyam akibat masalah yang ia hadapi sekarang.

***

drrt drrt

cahya yang asyik tertidur dan menikmati mimpi indahnya, terbangun karena dering ponselnya.

"arghh siapa sih" ucap cahya dengan suara serak khas bangus tdur.

cahya langsung menrkan tombol hijau untuk memulai berbincang, tanpa memperhatikan nama orang yang meneleponya.

hmm halo

ca lo mau gue jemput ngga

ngga usah, bisa berangkat sendiri gue

oh ya udah

dan ternyata satyaa, setelah percakapan singkat itu berakhir. cahya mengumpulkan nyawanya terlebih dahulu, untuk memulai aktivitasnya hari ini. ia pergi ke kamar mandi, dan berganti pakaian, sarapan sebentar lalu berangkat ke sekolah.

***

"Lo kenapa ca?" tanya atika
"ha? engga nggapapa" jawab Cahya
"yakin Lo nggapapa? muka Lo pucet gitu, Lo sakit?" kata Atika lagi dengan ekspresi khawatir
"iya tik gue nggapapa udah deh nggausah alay" ujar Cahya dengan senyuman.

hari itu atika sedang tidak ingin membuat cahya jengkel. malah Cahya yang membuatnya jengkel. orang di khawatirin malah dibilang alay dasar Cahya.

Cahya duduk di kursinya, lalu menyenderkan kepalanya di atas meja. dengan kedua tangan yang berada diatas paha.

"ca kenapa sih Lo?" tanya atika lagi
"gue nggapapa tik astaga" jawab Cahya dengan nada meninggi
"ya sans kali mbanya" kesal Atika

Cahya masih memikirkan Fenrir, ia takut Fenrir terberati dengan masalahnya sampai tidak fokus dengan apa apa. Cahya harap Fenrir mau berbagi keluh kesahnya, agar pikiranya sedikit tenang dan hatinya juga lega.

Cahya membuka tasnya dan mengambil satu novel. tapi novelnya malah bikin dia mewek.
biasa Cahya kalau sudah menghayati ikutan nangis.

"ya ampun novelnya gini banget sih" gerutu Cahya sambil mengusap air matanya.
"Lo kenapa nangis ca?" tanya atika panik
"gara gara ni novel anjai bikin gue mewek" kata Cahya
"nyeh gue kira kenapa"

disaat cahya sedang asyik memabaca novel, ia mendengar notif dari hpnya.

Fenrir

nggapapa ayang, kamu sekolah hari ini?

cahya

gue serius fen, Lo kenapa? jangan bikin gue khawatir

Fenrir

aku lagi ngga mau cerita sekarang ca, besok bakal ku ceritain

Cahya

janji ya, besok cerita. jangan boong

Fenrir

iya ayangg

Cahya lagi lagi tidak merasa lega dengan jawaban Fenrir.

tapi ya sudah mungkin memang benar Fenrir sedang banyak pikiran.

______

oh iya ada pengumuman penting buat hari ini. kalau misal author ngga up untuk beberapa hari ini maaf yaa. soalnya akhir akhir ini emang lagi sibuk banget

jadi mohon di maklumi ya guyss. satu lagi pencet tombol bintangnyaaa yaaa gratis ngga bayar hahaha. terimakasihh 💗💗💗

TENTANG KITAWhere stories live. Discover now