5

12 4 0
                                    

Pagi ini cahya memutuskan untuk tidak berangkat sekolah, rasanya malas sekali bertemu dengan bu rika apalagi sekarang ada jadwal bu rika. di tambah lagi teman temanya yang suka menimpali berbagai pertanyaan kepada dirinya. itu sangat menyebalkan sekali bukan?.

dengan niatnya yang tidak ingin berangkat sekolah hari ini, tujuan dia hanyalah ingin menenangkan dirinya seharian di dalam kamar. pikirnya menghabiskan waktu sendiri di dalam kamar itu sangat menyenangkan.

fenrir

morning ayang

cahya

morning, sekolah sono

fenrir

lo sekolah emang nyuruh gue sekolah?

cahya

cenayang ya lo, gue hari ini emang ga berangkat sih lagi masuk angin

fenrir

astaga ayang cepet sembuh ya, jangan telat makan minum air putih yang banyak

cahya

iyaiya sana berangkat malah pidato

fenrir

resiko banget ya punya pacar songong

cahya

songong' gini juga lo demen kan tai

fenrir

gimana ya tapi bener

jawaban fenrir yang terakhir membuat cahya baper setengah mati.

aduh baperan banget si lo ca batin cahya.

***

''hai''

cahya yang sedang duduk bersantai di taman menoleh ke sumber suara itu, tubuhnya gemetar air matannya seperti ingin keluar, tanganya seperti ingin menampar lelaki itu. tapi ia berusaha tenang dan mengontrol emosinya untuk kali ini.

''udah lama ya kita ga ketemu''

belum sempat menjawab sapaan lelaki tadi, dia sudah mengucapkan lagi?, apa lelaki itu tidak tau bahwa cahya sangat jijik mendengar suaranya?, bahkan melihat pun cahya seperti ingin mual.

lelaki itu dengan lancanngnya duduk di sebelah cahya. cahya segera berdiri untuk menjauh darinyaa, tapi lelaki itu mencekal tangan cahya.

''lepasin gue'' ucap cahya dengan wajah dingin.

bagaimana tidak lelaki itu bahkan sama halnya dengan seorang pengecut, bahkan lebih dari itu atau bahkan lebih najis dari seekor anjing.

''kok buru buru si ca, tenang dulu dong gue ga akan ngapa'in lo kok'' ucap lelaki itu dengan senyumnya yang licik.

cahya menepis tangan lelaki itu, ia sangat marah dengan lelaki di depanya. cahya sangat membenci lelaki yang sangat tidak mengerti akan kesalahan dia.

satu tamparan keras melayang ke pipi kanan laki laki tersebut.

''dasar berengsek'' ucapan cahya tersebut hanya di tanggapi dengan senyum miring khas lelaki itu.

''jadi lo masi inget sama gue?''

''inget lo? lo kira lo siapa yang gue inget' terus ha?'' cahya tampak emosi, dengan sikap lelaki yang ada di depanya itu. karena dia yang membuat cahya trauma sampai sekarangg,

dia FEBIAN GALANG ARDINTARA lelaki yang paling cahya benci di dunia ini, karena kejadian satu tahun lalu.

galang adalah anak dari orang biasa, ayahnya bukan ceo atau bahkan orang besar bahkan ibunya hanya seorang karyawan pabrik. dulu galang bukan sosok berandal yang sering bermain cewe sana sini, bukan seorang pecandu alkohol, dan bukan seorang yang suka keluar malam lalu pergi ke club. galang menjadi sangat nakal karena pernah di selingkuhi oleh mantan pacarnya, dan gadis yang dibuat pelarian itu semua adalah cahya, sangat sakit rasanya diperlakukan oleh orang yang kita sayang dengan seenak hati. cahya dulu sangat mencintai galang, tapi galang bahkan tega menyakiti cahya berkali kali sampai puncak hubungan mereka adalah perpisahan.

tetapi itu dulu, sekarang cahya hanya berharap lelaki itu mendapatkan karma yang setimpal atas perbuatanya.

''sekarang makin cantik aja ca''

cahya yang muak dengan perkataan galang, membuat ia melangkahkan kakinya untuk pergi. belum sempat cahya pergi tangannya dicekal kembali oleh galang.

cahya berusaha melepaskan cekalan itu dari tangan galang, tapi apalah daya tenaganya dengan galang jauh berbeda.

''lepasin dia''

cahya dan galang menoleh bersamaan, ada apa dengan hari ini?, kenapa orang yang cahya temui satu tahun lalu sekarang di hadapanya semua?, apa mereka janjian?, atau mereka bersandiwara? agar permainanya yang dulu terulang lagi?.

''lo ngg usah ikut campur, gue juga ga sudi di tolongin sama manusia bajingan kaya lo'' amarah cahya tak bisa di bendung lagi. ia cepat cepat menepis tangan galang dan pergi meninggalkan kedua cowo berengsek itu.

***

''anjir kok cahya ga berangkat sih hari ini'' pagi ini atika menggerutu karena merasa sepi jika sahabatnya yang super cerewet itu tidak berangkat ke sekolah tanpa alasan. atika merasa sepi sekaligus khawatir.

apa dia masih marah ya sama gue batin atika.

walaupun atika sangat super menjengkelkan sebenarnya ia juga sayang kepada sahabatnya itu, atika tak mau sahabatnya itu menghadapi masalahnya sendirian. karena atika tau betul cahya gampang depresi. apalagi kemarin atika sempat tidak sengaja mengatakan hal yang sama sekali tidak ingin diingat oleh cahya.

***

''sesempit ini dunia?'' ucap cahya dengan bibir bergetar.

cahya tidak percaya bertemu dengan kedua lelaki itu secara bersamaan seperti ini, hatinya sungguh pedih jika mengingat itu semua. ntah mengapa ada seseorang lelaki yang begitu tega menyakiti hati seorang perempuan yang sangat tulus kepadanya.

tiba tiba cahya mendengar bunyi notif dari ponselnya, ia tau bahwa itu fenrir, makanya ia cepat cepat membuka ponselnya.

085xxxxx

hai cantik

cahya mengernyitkan dahinya, ia mengira ngira siapakah orang tersebut, tapi cahya langsung menebak lelaki itu adalah galang atau kembaranya si bajingan itu.

cahya tidak berniat membalas pesan tersebut ia hanya mendiamkanya. selagi bukan notif dari fenrir ia akan mengabaikan pesan tersebut.

''fenrir lagi apa ya? coba chat ah''

cahya berniat untuk mengirimkan pesan terhadap pacarnya itu, tapi mungkin sekarang ia sedang pelajaran. cahya tak ingin mengganggunya, jadi cahya mengurungkan niat tersebut, dan akan mengirimkan pesan setelah fenrir pulang sekolah nanti.

sekarang cahya ingin tenang, cahya ingin berusaha melupakan kejadian tadi. dan berharap itu semua tidak akan terjadi lagi di lain waktu, atau besok? ntahlah.


seperti biasanya tinggalin jejak votenya ya thnk u

TENTANG KITAWhere stories live. Discover now