"Ca?" panggil seseorang di balik pintu kamar cahya, suara itu terdengar sangat lembut. siapa lagi kalau bukan mamanya.
cahya yang sedang tertidur sedari tadi tidak mendengar ucapan sarla.
sarla masuk ke kamar cahya dan menghampiri gadis yang tengah tertidur pulas diatas ranjang.
saat sarla membelai rambut cahya tiba tiba ponsel cahya bunyi.
i love u in every universe begitulah dering ponsel cahya.
sarla melihat jelas nama yang ada di layar ponsel cahya. iyaa, ternyata yang menelepon cahya adalah fenrir. tanpa ragu sarla mengangkat telepon itu.
ay kamu kemana kok dari tadi ga on?
cerocos fenrir padahal yang mengangkat telepon itu adalah sarla.
hallo ini siapa ya?
ini siapa? kok suaranya beda?
saya mamanya cahya, cahya sedang tidur
astaga maaf tante saya ga tau, cahya nya lagi tidur ya
iya cahya tidur, kamu siapa?
saya fenrir tante pacar cahya, mantu tante goda fenrir sambil cengengesan
sarla menanggapi dengan senyuman saja, tidak hanya itu, sarla mengucapkan kalimat yang sama sekali fenrir tidak mengerti. walau sebenarnya sarla tak yakin untuk mengatakan hal itu, karena sarla sendiri belum bertanya kepada cahya, tapi ikatan ibu dan anak itu sangat lekat. bahkan seorang sarla mampu menebak pikiran cahya.
tante harap kamu lebih dari yang tante harapkan, tante ngga mau anak tante kecewa lagi seperti dulu
maksud tante, tante ragu sama aku?
bukan tante ragu, tante cuma ngga mau putri kesayangan tante menjadii gadis pendiam seperti 1 th lalu
maaf ya tante ga bisa jagain cahya secara langsung tapi saya pastikan kalau cahya ga bakal sakit hati saat bersama saya, saya janji
tante percaya sama kamu, ya udah kalau begitu tante tutup teleponya ya
setelah sarla mendengar kalimat "iya tante" tanpa babibu sarla langsung mematikan teleponya. dan saat itu juga cahya bangun dari tidurnya, ia kaget telah mendapati ibunya yang sedang duduk diaamping badannya, sambil memandang gadis itu melas tapi tetap tersenyum tulus.
"loh mama?".
"kenapa ca? kamu cuci muka gih nanti mama mau bicara sama kamu".
setelah sarla menyelesaikan kalimatnya, sarla pergi meninggalkan kamar cahya. cahya bingung setengah mampus karena belum pernah ia melihat mama nya seserius ini. ah mungkin itu hal biasa yang di lakukan sarla kepada orang lain, atau ayahnya tapi tidak pernah ia lakukan kepada cahya kecuali hari itu.
cahya sudah mencuci mukanya, ia tidak sabar ingin menemui sarla. cahya memang kepo dari dulu selalu pengen tau apa hal yang membuat dia penasaran, tapi kalau privasi ga bakal dia korek korek kok tenang aja hehehe.
***
"kenapa semua orang jahat sih sama gue! salah gue apa! terutama mama!" cahya teriak histeris, ia diingatkan kembali oleh masa lalunya. masa lalu yang membuatnya merasakan trauma yang sangat hebat, hingga cahya merasa tak mampu untuk membendung air matanya.
kenapa diawal kisah manis selalu ada hal yang pahit?, kenapa harus dia yang selalu mempunyai nasib buruk? kenapa? cahya merasa keadilan tidak berpihak kepadanya kali ini.
YOU ARE READING
TENTANG KITA
Teen Fiction⚠️FOLLOW SEBELUM BACA⚠️ ~ON GOING~ seseorang gadis yang melawan traumanya dengan kejadian satu tahun yang lalu, dan bertemu dengan sosok lelaki yang menghilangkan traumanya secara perlahan lahan dengan caranya sendiri. ...