1

11.1K 613 29
                                    

Terlihat di rumah sakit yang cukup besar seorang pria tengah berada disalah satu ruang rawat dengan perasaan sedih bahkan dia selalu menggenggam tangan orang yang tengah tidak sadarkan diri itu. Hingga salah satu dokter yang memang menangani pasien itu masuk dan menatap pria itu.

"Maaf tuan Na."

"Iya dok, ada apa?" Ucap pria yang dipanggil tuan Na. Atau Na Jaemin itu.

"Saya harus menyampaikan ini pada tuan Na. Nyonya Na tidak akan bisa bertahan jika kita tidak menemukan donor ginjal yang cocok dengannya dalam waktu dekat ini. Nyawa nyonya Na bisa dalam bahaya tuan." Ucap dokter itu.

"Apa tidak ada ginjal yang cocok untuk istri saya? Saya tidak mau terjadi apapun dengannya. Kau tau kami punya anak yang masih sangat kecil, dan anak kami masih membutuhkannya." Ucap jaemin benar-benar tidak ingin sesuatu yang buruk menimpa istrinya itu.

"Saya akan berusaha tuan Na. Tapi, saya tidak berjanji. Akan lebih baik jika tuan juga membantu mencarinya." Ucap dokter.

"Saya mengerti. Tapi, tolong lakukan yang terbaik untuk istri saya. Saya tidak mau dia kenapa-napa."

"Saya akan berusaha tuan."  Lalu setelahnya dokter itupun keluar. Tanpa disadari oleh keduanya kalau ada seorang pria yang tersenyum senang untuk hal itu, lalu pergi dari depan ruangan itu.
















Sementara itu, di tempat berbeda terlihat seorang pria mungil yang cantik dan menggemaskan sedang bekerja di sebuah cafe, dia memiliki banyak pekerjaan sampingan karena harus menghidupi bibi, pamannya yang sedang koma dan adik sepupu nya yang masih berada di bangku sekolah menengah itu.

"Njun? Bagaimana? Apa kau sudah mendapatkan pekerjaan yang lain lagi?" Ucap temannya Kim Jun Kyu.

"Belum, kau tau mencari kerja sangat sulit. Mungkin aku akan coba ketempat lain lagi. Lagian uang dari bekerja disini cukuplah untuk kebutuhan keluargaku." Ucap pria cantik yang dipanggil njun, atau Huang Renjun itu. Dia adalah anak yang sudah tidak memiliki orangtua lagi. Dulunya orangtuanya adalah pengusaha sukses yang mengalami kecelakaan pesawat dan hartanya habis oleh Paman dan bibinya yang serakah. Sekarang dia bahkan harus menghidupi keluarga bibinya itu. Jujur saja renjun merasa sangat lelah tapi dia tidak mau kalau sampai adik sepupunya juga kehilangan ayahnya. Apalagi keluarga yang tidak lengkap. Cukup dia saja. Jangan sampai adiknya juga.

"Baiklah. Aku juga akan memberitahumu jika ada lowongan pekerjaan lainnya." Ucap jun kyu tersenyum.

"Makasih jun kyu." Ucap renjun tersenyum.

"Sama-sama njun. Aku kesana dulu." Ucap Jun kyu dan renjun hanya tersenyum sembari melihat Jun kyu. Setidaknya temannya itu sangat beruntung karena telah menikah dengan pengusaha kaya keturunan Jepang. Tapi, Jun kyu tetap tidak sombong itulah yang membuat renjun sangat kagum padanya. Lalu diapun melanjutkan kembali pekerjaannya.






















Sementara itu, jaemin terlihat sangat putus asa karena tak kunjung mendapatkan orang yang bisa mendonorkan satu ginjalnya untuk istrinya. Jaemin benar-benar tidak ingin kehilangan istrinya karena dia sangat membutuhkannya begitu pula dengan anaknya. Dia benar-benar tidak tau harus kemana lagi sekarang.

Hingga jaemin melihat sepasang kaki yang berada dihadapannya dan diapun mengangkat kepalanya untuk melihat pria yang sepertinya sedikit lebih muda dari ibunya itu.

"Siapa Anda?"

"Saya tau kalau Anda lagi membutuhkan pendonor ginjal."

"Apa maksudmu?" Datar jaemin.

"Iya, kau sedang butuh donor ginjal. Aku bisa memberikannya. Tapi, ada syaratnya." Ucap pria itu.

"Apa? Katakan."

Dive Into You (jaemren)END✔Where stories live. Discover now