13

4.7K 421 5
                                    

Samuel terlihat berada di perusahaan nakamoto cabang Korea dengan daehi dan tentunya Yangyang. Samuel masih membawa liontin yang dia yakini milik renjun bersama dengannya. Sampai dia bisa bertemu dengan siswa SMA itu. Dan bertanya mengenai liontin itu. Juga keyakinannya tentang renjun yang masih hidup.

Tok...tok....tok...

"Masuk!"

Ceklek.

Samuel menatap datar adik sepupunya watanabe haruto yang datang dengan membawa berkas yang pasti dia minta, data siswa yang bersekolah di hyebe School.

"Ini semua datanya oniichan. Aku tak tau apa yang ingin kau lakukan dengan data ini."

"Kau serahkan saja padaku, saat semua yang aku yakini dan tidak kalian yakini menemui titik terang, maka kalian akan percaya padaku." Datar Samuel.

"Aku malas bertengkar denganmu mengenai Hoshi oniichan yang sudah tiada karena kau sangat keras kepala." Ucap haruto datar lalu pergi begitu saja. Sedangkan Samuel tak menanggapi perkataan adik sepupunya itu lalu mulai membuka data siswa itu.





Sementara itu, Taehyun saat ini sedang mengobrak-abrik tas sekolahnya juga saku jas sekolahnya karena liontin milik renjun tak bisa dia temukan perasaan kemarin dia membawanya bersama dengannya. Dia benar-benar harus mencari liontin itu, karena itu adalah satu-satunya tanda yang bisa dia berikan saat bertemu dengan Paman dari renjun.

"Kau ini bagaimana Taehyun, bagaimana mungkin bisa menghilangkan liontin yang berharga bagi renjun ge." Ucap Taehyun sembari mengacak-acak rambutnya.

"Tidak, aku tak bisa kehilangan benda berharga yang bisa membuat renjun ge terlepas dari semua kesedihannya itu, karena hanya itu yang aku punya untuk membuktikan kalau Renjun ge adalah Nakamoto Renjun. Hanya itu barang bukti yang bisa ku bawa pada Paman Nakamoto Yuto." Lalu Taehyun pun langsung menyandang tasnya dan pergi begitu saja untuk mencari di cafe terakhir kali dia bertemu dengan renjun kemarin.

At. Bandara.

Dejun dan Dery juga bayi kecil mereka lagon sampai di Korea. Dejun sengaja datang untuk menyadarkan Samuel, karena dia tak mau kalau Samuel semakin terjerumus dalam kesedihannya saat ini. Karena bukan hanya dia yang sedih, dejun. Juga sama sedihnya apalagi injun adalah adik kandungnya. Adik yang sangat dia sayangi.

"Sayang, kau harus tenang mengerti? Kau harus menghadapi Samuel dengan tenang karena kita tau dia seperti apa bukan?"

"Hmm." Angguk dejun mengerti lalu mengelus kepala anaknya yang berada digendongannya saat ini.

"Aku juga akan berbicara dengannya jika dia tak mendengarkanmu nantinya. Tenanglah." Ucap Dery sembari mengelus bahu istrinya itu dan dejun hanya menganggukkan kepalanya.

Kembali ke mansion utama keluarga Jung, Haechan akan bersiap-siap ke kantor begitu pula dengan jeno, mereka berdua sekarang tengah berada di dalam kamar mereka.

"Apa kau yakin tak masalah meninggalkan mommy? Aku takut mommy akan kerepotan, apalagi aku yakin sungchan akan rewel karena renjun tak bersamanya. Kau juga tau renjun harus istirahat dengan penuh bukan?"

"Aku mengerti sayang, tapi kau tenang saja. Mommy tak akan kerepotan lagian ada banyak maid disini juga kurasa jaemin tak akan berangkat kerja."

"Itu yang membuatku kaget karena seorang Na Jaemin berubah setelah banyak mabuk, aku yakin saat mabuk kepalanya terbentur sesuatu."

"Sudahlah, malah bagus kalau dia berubah. Karena aku harus mebcari bukti siapa dia sebenarnya, Huang Renjun? Atau sepupumu Nakamoto Renjun sayang." Lanjut jeno dalam batinnya.

Drrtt...Drrtt...Drrtt...

"Hallo hyung?"

"...."

"Apa? Hyung dan dejun ge disini?!"

"..."

"Baiklah aku akan menemui kalian di mansion Nakamoto."

"..."

"Hmm." Jeno menatap Haechan dalam diam dan Haechan langsung menatap suaminya itu.

"Sepertinya kita harus ke mansion Nakamoto lebih dulu jeno."

"Kenapa?"

"Hyungku dan kakak iparku sudah jalan dari bandara kesana. Kita harus menemuinya lebih dulu."

"Baiklah, ayo." Ucap jeno lalu mereka berdua langsung pergi dengan terburu-buru bahkan tak sempat pamit pada Taeyong.

Sementara itu didalam kamar jaemin, dia masih menunggu renjun sadar dan diapun melihat tangan renjun bergerak dengan mata yang perlahan terbuka seketika.

"Jaemin-ssi?" Ucap renjun lalu diapun kaget melihat dirinya di infus saat ini.

"Kenapa aku harus di infus?"

"Karena bekas operasi mu kembali terbuka makanya, dokter melakukan hal ini, dia juga mengatakan kau tak bisa melakukan pekerjaan berat apapun selama beberapa hari kedepan. Aku akan mengurusmu."

"Jaemin-ssi? Itu tidak perlu, aku tak masalah. Lagian aku bisa mengurus diriku sendiri. Jangan membuat aku nyaman dengan hubungan ini jaemin. Karena aku tak mau pergi dengan berat hati nantinya." Ucap renjun. Jaemin hanya diam lalu diapun pergi dari kamar itu sedangkan renjun hanya menatap bingung kepergian jaemin itu.

























✔✔✔

Dive Into You (jaemren)END✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang