28

4.2K 335 5
                                    


Dua hari sudah berlalu dan saat ini jaemren tengah berada di makam yuwin, keduanya datang dan membawakan bunga untuk dua kuburan itu. Renjun lantas berjongkok begitu pula dengan jaemin, keduanya berjongkok ditengah-tengah makam yuwin.

"Mama, otusan, injunie dan Nana datang. Mama dan otusan apa kabar? Injunie harap Mama dan otusan baik disana. Mama, otusan, injunie datang kemari karena ingin mengatakan hal bahagia untuk Mama dan otusan. Sebentar lagi, injunie akan menjadi seorang ibu ma, otusan. Injunie harap Mama dan otusan ikut senang ya, injunie janji akan menjaga calon cucu kalian dengan baik." Ucap renjun lalu diapun diam dan menghapus airmatanya yang mengalir itu. Jaemin lantas mengelus punggung sempit istrinya itu.

"Mama, otusan, jaemin janji akan menjaga renjun dan calon anak kami dengan baik. Mama dan otusan tak perlu cemas, karena jaemin tak akan membiarkan renjun berada dalam bahaya."

Renjun lantas menatap suaminya itu dan tersenyum begitu pula dengan jaemin lalu keduanya langsung pergi setelah selesai mengunjungi makam yuwin.


























____________________







8 bulan kemudian...

Renjun saat ini tengah mengandung besar bahkan jaemin saja semakin cemas jika harus meninggalkan renjun walaupun banyak pekerja di mansionnya. Tapi, karena renjun mengatakan dia akan baik-baik saja akhirnya jaemin menurut dan diapun bekerja tapi tetap renjun akan selalu ada yang menemani ntah Haechan yang datang dengan sih kembar, Mashiho dan Jun kyu, atau bahkan Taehyun yang selalu datang saat sempat bahkan membawa sungchan yang saat ini berumur 2 tahun untuk berjalan-jalan. Seperti hari ini, renjun tengah duduk diruang keluarga dengan di pantau oleh para maid juga bodyguard dan ditemani oleh bibi kwon, sedangkan sungchan tengah jalan-jalan dengan Taehyun sejak satu jam yang lalu. Keduanya cukup dekat sekali saat ini.

"Nyonya butuh sesuatu lagi?"

"Tidak bi. Hanya saja kaki saya lumayan pegal bi." Ucap renjun dan bibi kwon langsung membawa kedua kaki renjun berada diatas pahanya.

"Bibi jangan." Ucap renjun kaget.

"Tak masalah, bibi malah senang bisa membantu nyonya, biar bibi pijatkan saja." Ucap bibi kwon tersenyum lalu diapun memijat kaki renjun.

"Makasih bibi " Ucap renjun tersenyum.

"Sama-sama nyonya." Ucap bibi kwon.

Tak lama setelahnya jaeminpun pulang dan bibi kwon pamit ke dapur karena sudah ada tuannya.

"Injunie? Apa ada yang terjadi?"

"Tidak Nana.*

"Tadi bibi memijat kakimu." Ucap jaemin cemas pasalnya Jung woo dan Yoshi mengatakan kandungan renjun sangat lemah apalagi dia sudah kehilangan satu ginjalnya membuat jaemin sangat cemas dengan kandungan renjun. Dia tak mau istrinya kenapa-napa saat ini.

"Kakiku hanya pegal saja Na." Ucap renjun tersenyum.

"Syukurlah. Ingat kalau terasa sesuatu langsung katakan padaku, mengerti?"

"Hmm." Angguk renjun.

"Lalu mana Taehyun? Katamu dia kemari bukan?"

"Taehyun sedang pergi dengan sungchan. Tadi sungchan sedikit rewel makanya dia mengajaknya jalan-jalan."

"Aaa" angguk jaemin mengerti.

Ding! Dong!

Jaemren mendengar suara bell pintu berbunyi tapi mereka biarkan karena ada maid yang bakalan membukakan pintu, lalu salah satu maid datang dengan raut sangat takut

"Ada apa?" Datar jaemin.

"Tuan itu, ada tuan beomgyu." Ucap maid itu takut-takut. Membuat jaemin kaget bahkan renjun juga sama.

"Injunie kau disini saja oke?"

"Aku ikut nana "

"Tapi sayang, Nana gak mau kamu kenapa-napa."

"Aku akan baik-baik saja nana. Aku mohon."

"Hmm, kau hanya boleh berada di belakang ku oke?"

"Hmm." Angguk renjun lalu keduanya segera pergi ke ruang tamu dimana beomgyu berada.

Di ruang tamu.

Beomgyu tersenyum melihat jaemin lantas memeluknya membuat renjun merasa sangat cemburu seketika tapi dia tahan sebisa mungkin. Jaemin langsung melepaskan pelukannya.

"Ada apa hyung?" Bingung beomgyu.

"Dimana soobin?*

"Kenapa mencari soobin hyunh, lagian aku berada disini karena kabur darinya. Dia mengatakan kita telah berpisah. Aku kan tidak percaya. Dia jyga membawaku ke Sidney, aku pasti di culik olehnya. Oh iya anak kita mana Hyung?"

"Anak kita? Kau lupa Choi beomgyu, kau berselingkuh dengan soobin dan bayi itu milik kalian, oh satu lagi. Kita memang benar sudah berpisah. Dan ini istriku Nakamoto Renjun." Ucap jaemin datar sembari membawa renjun ke sampingnya sembari merangkul pinggangnya mesra.

"Itu tidak mungkin, Hyung pasti sedang berbohong kan." Ucap beomgyu tak percaya.

"Tak ada kata bohong dalam kamus ku Choi beomgyu. Kau lihat mansion ini, dan foto yang ada di sisi mansion ini, hanya ada foto kami." Ucap jaemin darar dan beomgyu baru menyadari semuanya lalu diapun mendekat pada renjun untuk menamparnya tapi jaemin langsung menahannya disaat bersamaan Taehyun datang dengan sungchan.

"Mama!" Teriak sungchan kecil lantas berlari kearah renjun dan memeluk kakinya membuat beomgyu menatap sungchan dan yakin kalau itu anaknya.

"Uchan, Mama baik-baik saja sayang." Ucap renjun.

"Mama hiksss... Kenapa Paman jahat itu hikss... Kenapa dia mau memukul mama hikss..." Ucap sungchan menangis dan renjunpun menggendong sungchan yang langsung melingkarkan tangannya pada leher renjun.

"Tenang sayang. Gwanchana." Ucap renjun sembari mengelus punggung sungchan.

"Dia anakku kan hyung?" Ucap beomgyu menatap jaemin.

"Ya saat itu soobin menitipkannya karena harus membawamu pengobatan keluar negeri, kalau dia mau pergi denganmu, maka bawa saja." Ucap jaemin datang sedangkan Taehyun hanya terdiam karena kaget dengan apa yang dia lihat dan dengar saat ini.

"Sungchan ini Mama nak."

"Ndak. Mama hikss... Uchan takut." Ucap sungchan sembari menangis dengan keras.

"Taehyun, bawa sungchan ke kamarnya." Ucap jaemin dan Taehyun langsung mengambil sungchan dari gendongan renjun dan membawanya ke dalan kamar sungchan.

"Kau apa-apaan Hyung!" Kesal beomgyu.

"Jangan ambil dia jika dia tak mau, biarkan ayahnya yang menjemput karena aku hanya bisa percaya padanya dari pada kau. Keluar dari rumahku!" Datar jaemin.

"Tidak akan!"

"Bodyguard!" Lantas ketiga bodyguard langsung menghadap pada jaemin dan membungkuk seketika.

"Seret pria ini keluar dari mansion ini dan jangan biarkan dia masuk lagi." Perintah jaemin dan ketiganya langsung menyeret beomgyu yang berteriak marah pada jaemin.

"Hyung hikss..." Ucap renjun mulai menangis dan jaemin langsung memeluk renjunnya itu karena dia tau renjun sangat sensitif semenjak mengandung dan gampang menangis.

"Gwanchana sayang." Ucap jaemin sembari mengecupi kepala renjun juga mengelus punggung sempit istrinya itu.



























~Tbc~

Dive Into You (jaemren)END✔Where stories live. Discover now