12

4.5K 420 6
                                    

Keesokan paginya, renjun terbangun dan merasakan pinggangnya atau lebih tepatnya bekas operasi ginjalnya sangat sakit sekali, diapun bangun secara perlahan dan langsung mengambil obat lalu meminumnya.

Oeekkk...oeekk...oeekk...

Renjun mendengar tangisan sungchan, diapun langsung bangun dari acara tidurnya dengan susah payah karena rasa sakit yang dirasakannya.

Di kamar Sungchan.

Renjun langsung mendekat dan mengambil bayi berumur 3 bulan itu dari tempat tidur, dia juga menyadari kalau bayi itu menangis karena mengompol, diapun langsung menggendongnya dan meletakkan diatas tempat tidur yang tak basah dan menggantikan celana bayi itu. Setelahnya diapun menggendongnya dan menimangnya sembari membuatkan susu untuk sih kecil.

"Sabar ya sayang, Mama buatkan susu dulu untuk uchan sebentar." Ucap renjun pada bayi itu, dia bahkan menahan rasa sakit yang semakin menjadi-jadi saat ini. Setelah susunya jadi, renjun langsung memberikan pada sungchan yang di minum dengan sangat lahap oleh bayi kecil itu. Renjun lantas meletakkan sungchan di stroler bayi, karena pinggangnya sangat sakit, dia tak mau kalau nanti bayi itu jatuh dan jaemin akan memarahinya habis-habisan.

"Ssshhh... Kenapa sangat sakit?" Batin renjun menahan rasa sakit di pinggangnya. Bahkan wajahnya sudah cukup pucat saat ini.





Setelah sungchan tenang, renjun pun membawa sungchan yang ada di dalam troler bayi ke dapur karena dia berniat membuatkan sup pengar untuk jaemin, walaupun dia harus mengabaikan dan menahan rasa sakit di bekas operasinya yang masih sangat berbahaya kalau kenapa-napa, karena baru 5 hari berlalu.

Renjun memasak sup pengar juga sarapan untuk yang lainnya dengan keadaan yang tak bisa dikatakan baik-baik saja, wajahnya semakin pucat bahkan dia tak sadar kalau bekas jahitan berdarah kembali bahkan perbannya sudah penuh dengan darah.

"Renjun? Kenapa kau memasak sayang?" Kaget taeyong.

"Tak apa mom, ini karena aku ingin saja." Ucap renjun tersenyum.

"Tapi kau harus istirahat, kau baru 5 hari yang lalu di operasi sayang." Ucap taeyong apalagi saat ini wajah renjun sangat pucat dan taeyong tak menyadari kalau bekas operasi renjun berdarah karena baju piyama nya berwarna gelap.

"Aku baik-baik saja mom." Ucap renjun tersenyum.

"Kau pucat sayang, kau duduk saja." Ucap taeyong menuntun renjun duduk di kursi dan dia menyajikan sarapan itu dibantu bibi. Disaat bersamaan jaehyun, nohyuck, bahkan Mark mendekat ke meja makan.

"Kau membuat sup pengar sayang?"

"Eoh?" Taeyong melihat sup itu dan menatap bingung renjun.

"Untuk apa kau memasak sup pengar renjun?"

"Jaemin mabuk tadi malam mom. Aju sendiri yang membawanya pulang." Ucap Mark.

"Kapan kau kembali dari canada Mark?" Ucap sang ayah kandung, Jung Jaehyun.

"Kemarin, tapi aku tak sengaja mengikuti mobil jaemin "

"Kau yakin itu jaemin? Hyung tau kalau dia tak suka alkohol."

"Aku juga kaget, tapi ini kali pertama aku melihat jaemin minum sebanyak itu. Kurasa dia punya masalah yang dia pendam sendiri saat ini." Ucap Mark.

"Anak itu benar-benar. Aku akan berbicara dengannya." Ucap taeyong akan pergi kekamar jaemin tapi renjun menahan tangannya.

"Jangan mom, lagian biarkan saja dulu jaemin. Dia pasti akan bercerita kalau sudah tenang, aku yakin itu." Ucap renjun. Dan Taeyong menghembuskan nafas beratnya juga mengurungkan niatnga untuk kekmaar jaemin.

"Aku akan membangunkannya mom." Ucap jeno karena dia tak tega melihat renjun sangat pucat.

"Tak perlu jeno-ssi, aku akan membangunkannya. Titip sungchan saja." Ucap renjun lalu diapun pergi menuju kamar jaemin dengan menahan rasa sakitnya. Nohyuck, jaehyun dan Mark langsung duduk begitu pula dengan Taeyong. Hingga perhatian Haechan teralihkan ke kursi yanv ditepati renjun tadinya karena ada noda merah disana.

"Mom?"

"Kenapa?"

"Apa kursi itu memang ada noda merahnya?"bingung Haechan. Taeyong lantas melihat kursi disebelahnya dan memegang noda yang masih basah itu bahkan nodanya menempel pada tangannya.

"Ini noda baru, darah." Ucap taeyong dan semuanya kaget kecuali Mark yang tak mengerti apapun.

*Apa itu milik renjun?" Ucap jeno.

"Sepertinya begitu, jaehyun kau harus menghubungi dokter Kanemoto sekarang." Ucap taeyong cemas dan jaehyun langsung menghubunginya sedangkan Mark yang tak mengerti hanya diam saja.

Di kamar jaemin.

Renjun masuk dengan susah payah lalu diapun mendekat dan membangunkan jaemin.

"Sshhh jaemin-ssi. Ayo bangun sudah pagi. Semuanya sudah menunggu untuk sarapan." Ucap renjun lembut. Jaemin membuka matanya sedikit demi sedikit lalu menghalau dengan tangan cahaya matahari yang masuk.

"Ekhm." Renjun lantas memberikan segelas air yang ada di nakas pada jaemin dan jaemin langsung meminumnya hingga tandas dan memberikan pada renjun kembali.

"Ayo aku akan bantu ke toilet." Ucap renjun karena jaemin sangat pusing saat ini dan tentunya pengar sekali. Jaemin menurut dan melingkarkan tangannya pada pinggang ramping itu, renjun berusaha memapah jaemin dengan rasa sakit yang dia rasakan dan kesadaran yang mulai berkurang itu hingga renjun pingsan dan jaemin langsung menahannya dengan kesadaran yang ntah datang dari mana itu. Dia langsung menidurkannya diatas tempat tidurnya dan menatap tangannya yang memiliki noda darah cukup banyak lalu melihat bagian pinggang renjun yang telah berdarah itu. Jaemin langsung panik dan membuka pintu hingga dia menatap semua keluarganya sedangkan sungchan mungkin bersama babysitter nya juga dokter yang menanganinya.

"Ayo masuk dok." Ucap jaemin dan itu cukup membuat semuanya kagt dengan sikap jaemin bahkan kecemasannya. Dokter dan semuanya masuk.

Yoshi melihat bekas operasi yang masih basah itu terus mengeluarkan darah dan diapun langsung memasangkan infus juga memberikan beberapa suntikan didalam infus itu dan diapun menatap jaemin.

"Ada apa?" Datar jaemin.

"Saya izin membuka bajunya tuan." Jaemin hanya menganggukkan kepalanya dan diapun berdiri dihadapan semuanya untuk menutupi tubuh renjun secara tiba-tiba. Yoshi langsung kembali membersihkan bekas operasi itu lalu mengganti perbannya dan diapun menutupi tubuh renjun bagian atas yang polos dengan selimut karena akan lebih baik renjun dipakaikan baju baru yang lebih longgar saja.

"Lukanya sudah saya obati dan pendarahan nya sudah berhenti. Mungkin dia sudah merasakan sakitnya sejak semalam tapi hanya diam. Jadi, saya mohon perhatikan dia sampai beberapa hari kedepan dan jangan biarkan pasien banyak bekerja. Ini untuk kebaikannya. Ini juga beberapa resep baru dan tuan na saya sarankan agar Anda menggantikan terus perbannya juga obat merahnya pada bekas operasi nyonya." Jaemin hanya mengangguk dan Yoshi memberikan resep itu pada Taeyong.

"Tolong pakaikan nyonya baju yang besar saja agar tak menyakiti lukanya." Ucap Yoshi dan jaemin hanya mengangguk saja lalu yoshipun pamit dan semuanya keluar dari kamar itu menyusahkan jaemin dan renjun yang belum sadar.

"Aku bahkan membuat orang lain menderita hanya demi orang yang tega mengkhianati ku bahkan membohongiku soal anak kandungku, aku benar-benar bodoh." Batin jaemin dan rasa bersalahnya.



























✔✔✔

Dive Into You (jaemren)END✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang