20

4.7K 421 5
                                    

"Sudah tuan." Ucap dokter bang dan itu cukup membuat renjun tersadar dari lamunannya ditambah suara sungchan yang menangis dengan sangat keras sekali. Renjun ingin menggendong tapi jaemin tak membiarkan dan menyuruh pengasuhnya untuk mendiamkan sungchan. Renjun hanya bisa menurut karena tak baik jika mereka bertengkar di depan umum.

"Kapan hasilnya bisa keluar?"

"Karena orang kepercayaan tuan Na yang menghubungi saya langsung, maka hasilnya akan keluar dalam waktu kurang dari satu jam tuan."

"Baiklah kau bisa datang ke ruang rawat atas nama Choi beomgyu." Datar jaemin.

"Tapi, bukankah dia nyo—" jaemin lantas beranjak pergi dengan menarik lembut tangan renjun keluar dari ruangan itu diikuti oleh pengasuh sungchan yang berusaha untuk menenangkan sih tuan muda juga stroler bayi yang dibawa oleh pengasuh sungchan dengan satu tangan.

Di lorong rumah sakit itu, renjun lantas berhenti membuat jaemin ikut menghentikan langkahnya seketika. Dan menatap istrinya itu.

"Aku tak mengerti jaemin-ssi kenapa kau melakukan tes dna pada anakmu sendiri? Apa kau sudah gila?! Sekarang lepaskan aku, biarkan aku menggendongnya." Ucap renjun menyentak tangan jaemin hingga terlepas dan diapun langsung mengambil sungchan dari sang pengasuh lalu menggendongnya dan menenangkan bayi mungil itu.

"Maafkan Mama sayang, maafkan Mama dan papa oke hmm? Anak pintar, berhenti menangis ya?" Ucap renjun sembari menimang bayi itu dan mengecup kepalanya hingga sungchan terdiam dan mulai tenang. Jaemin hanya menatap dengan wajah datarnya.

"Jika kau lelah berikan padanya. Ikuti aku." Datar jaemin dan diapun berjalan lebih dulu membuat renjun mengikuti sang suami dengan menggendong sungchan begitu pula dengan pengasuhnya.

Ceklek.

Jaemren, sungchan dan pengasuh itu masuk kedalam ruang rawat itu. Semuanya kaget karena melihat soobin yang ada disana dan menggenggam tangan beomgyu bahkan renjun saja tak mengerti dan hanya melihat jaemin yang menatap datar tanpa ekspresi sama sekali.

"Jaemin? Kau pasti ingin melihat istrimu bukan?" Ucap soobin berdiri dan melepaskan genggaman tangannya.

"Bagaimana keadaan kekasihmu?" Datar jaemin dan itu membuat renjun juga pengasuh sungchan kaget, lalu renjunpun mengkode pengasuh sungchan untuk keluar.

"Dia masih sama." Ucap soobin yang benar-benar merasa bersalah saat ini.

"Ini." Ucap jaemin datar lalu memberikan amplop putih pada soobin.

"Apa ini?" Bingung soobin.

"Itu surat perpisahan ku dengan beomgyu, sekarang dia bukan istriku lagi. Jadi, kau yang akan mengurusnya sepenuhnya." Ucap jaemin datar sedangkan renjun tak habis pikir dan hanya bisa terdiam karena masih sangat kaget sekali.

"Juga, bayi kalian. Berikan dia pada ayah kandungnya renjun." Ucap jaemin datar dan renjun yang masih kaget akhirnya memberikan sungchan pada soobin yang langsung diterima oleh soobin dengan perasaan bahagia. Sedangkan renjun menatap jaemin dengan tatapan yang sulit untuk di artikan saat ini.  Disaat bersamaan pintu ruangan kembali terbuka dan dokter bang pun membungkuk seketika.

"Ini hasil tes dna nya tuan." Ucapnya memberikan amplop itu pada jaemin. Jaemin menerima dengan wajah datarnya lalu dokter bang pamit keluar dan diapun membukanya dan membaca isinya, dimana disana tertulis dengan sangat jelas kalau sungchan bukanlah anaknya. Bukan anaknya.  Jaemin merasa dunia benar-benar runtuh karena semua itu, dan merasa sangat bodoh selama ini karena mencintai orang yang salah.

"Dia bukan anakku. Kau bisa melihatnya." Ucap jaemin meletakkan disisi bangsal beomgyu. Renjun bahkan membulatkan matanya melihat hal itu, tapi dia juga tak bisa bohong kalau dia sudah sangat menyayangi sungchan.

"Sekarang dia akan menjadi tanggung jawabmu, surat dari pengadilan mengenai hak asuh sungchan akan keluar dalam waktu dua Minggu. Jadi, sekarang dia adalah anakmu, dan harus bersama denganmu selalu." Ucap jaemin datar.

"Bagaimana caranya aku bisa melakukannya jaemin? Saat beomgyu seperti ini."

"Itu bukan urusanku lagi, dan satu lagi, aku sudah menghentikan biaya rumah sakit untuknya, untuk pembayaran selanjutnya aku sudah mengatakan pada bagian administrasi kalau dia adalah tanggung jawabmu bukan aku." Datar jaemin.

"Jaem?"

"Hentikan semuanya. Aku akan menghargai takdir yang menghampiriku, tapi setidaknya aku percaya akan bahagia tak lama lagi, karena aku sudah memiliki hal itu, aku adalah orang bodoh yang mencarikan pendonor ginjal untuknya dan menikahi orang yang sangat tulus. Seharusnya aku tak pernah melakukan itu, tapi aku sadar mungkin saja ayahku tak ingin anaknya menderita. Jadi, kuharap ini terakhir kali kita bertemu." Datar jaemin lalu keluar dan renjunpun langsung mengejar jaemin. Bahkan jaemin juga sudah mentransfer uang untuk pengasuh sungchan dan memecatnya dengan uang tutup mulut baginya.









Di taman rumah sakit.

Renjun melihat jaemin yang duduk di salah satu bangku taman dan menutup matanya dengan airmata yang mengalir dari matanya itu. Renjun lantas mendekat lalu diapun menghapus airmata jaemin dengan kedua tangannya. Jaemin yang merasakan tangan lembut itu menghapus airmatanya membuka matanya secara perlahan.

"Kau hebat jaemin, maafkan aku. Karena sudah membentakmu tadi, aku tak tau kau menyimpan semua ini." Ucap renjun, jaemin hanya diam saja lalu diapun menarik renjun dan memeluknya menumpahkan segalanya pada renjun yang dibalas renjun dengan mendekap kepala suaminya itu.

"Jangan hikss... Tinggalkan aku hikss... Kau tak akan meninggalkanku bukan hikss... Kau tak akan melakukan hal yang sama bukan hikss..."

"Tidak Jaemin. Aku tak akan melakukan hal itu, memang awal pernikahan kita bermula dengan jalan yang tak baik, tapi aku percaya takdir dan aku menghargai pernikahan juga punya prinsip menikah untuk sekali selamanya."

"Aku akan membahagiakanmu, aku akan mencintaimu hiksss..."

"Hmmm, aku percaya. Karena aku juga tak mau ditinggalkan, aku tak punya siapapun lagi." Dan jaemin hanya menganggukkan kepalanya.

"Tapi, aku sangat terikat dengan sungchan. Aku rasa akan sulit tanpanya." Ucap renjun, jaemin lantas melonggarkan sedikit pelukannya dan menatap renjun yang berdiri itu.

"Aku tak mau memisahkan anak dan ayah kandungnya, lagian ini juga sangat berat bagiku."

"Bagaimana dengan mommy? Mommy sangat menyayangi sungchan, mommy pasti akan terluka."

"Aku akan mengatur saat yang tepat untuk mengatakan pada semuanya. Untuk sekarang, biarkan saja sungchan bersama dengan orangtuanya."

"Bagaimana jika mommy dan semuanya bertanya mengenai sungchan?"

"Kita akan pulang ke mansion milik keluarga Na. Dimana aku tinggal saat ini."

"Tapi, kau melarang ku masuk kesana karena—"

"Sekarang tidak lagi, karena kau adalah istriku. Hanya istriku." Ucap jaemin sembari menatap renjun dan renjun yang hanya diam dengan rona samar pada pipi chubby nya itu. Membuat jaemin sedikit tersenyum.

























~Tbc~

Reader-nim😊
Alurnya Ara percepat ya, soalnya Ara menargetkan book ini tamat sebelum lebaran, itupun kalau bisa😊 jadi untuk book yang lainnya, harap bersabar untuk ditunggu ya, karena fokus sama book ini😊

Dive Into You (jaemren)END✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang