16

2.5K 234 37
                                    

"aku memborong semua rotimu" Gun hanya diam tanpa melihat siapa orang di depannya ini. Matanya terus memutar menahan emosi karena seminggu ini Off terus datang toko rotinya dan lelaki sipit ini terus memborong roti di tokonya ini. Entah alasan apa yang akan di ucapkan dari Off, Lelaki ini terus saja mempunyai alasan untuk memborong rotinya.

"Hentikan Phi Off, jangan menghambur-hamburkan uangmu" Gun sedikit berdamai pada Off karena lelaki sipit ini berjanji tak akan membawa Mix pergi dari hidupnya. Bahkan lekaki itu juga terus meminta maaf padanya. Orangtua dari Off mengatakan jika lelaki sipit ini sudah berubah. Dan Gun juga melihatnya, bagaimana Off yang sedewasa ini.

"Bagaimana jika aku membeli pemiliknya juga?" Gun mendengus lalu memberi struk pembayaran pada Off. Hari ini adalah hari Sabtu jadi Gun langsung menyetujui akan permintaan Off yang ingin memborong semua rotinya.

"Setelah ini, apa kau juga Mix mau ikut denganku?" Tanya Off sehingga di tanggapi kerutan dari Gun. Off terkekeh lalu menunjukkan sebuah undangan ke panti asuhan

"Para karyawan perusahaan sedang berlibur ke Chiang Mai. Mereka juga mengunjungi panti asuhan di kota Chiang Mai. Aku datang kesini karena lokasinya tidak jauh dari tempatku tinggal" Off tersenyum, senyuman itu tak pernah terlihat sama sekali oleh Gun dulu. Tapi selama seminggu ini, matanya tak lepas dari senyuman tersebut. Mati-matian mengatakan pada dirinya sendiri agar tak tergoyah oleh senyuman juga perilaku dari Off ini

"Tokomu juga tutup kan setelah ini? Ayo ikut denganku. Kau akan menemui Tay New juga Singto Krist. Mereka sangat merindukan kalian, dan ah, Ssing juga Jane juga ikut ke lokasinya" Gun ingin tertawa melihat Off yang berbicara dengan nada dingin itu. Lelaki sipit ini berbicara banyak seperti orang yang melakukan rapat dengan keadaan serius. Gun tahu jika Off tak banyak bicara seperti ini.

" Berikan lokasinya, aku akan datang setelah menjemput Mix. Jadi kau membeli roti ini untuk di bagikan ke Panti Asuhan?" Off mengangguki ucapan Gun. Lelaki kecil ini sedikit tak menyangka jika Off bisa melakukan hal seperti ini.

"Aku yang akan membawa kalian kesana" final Off membuat Gun hanya bisa mengangguk pasrah. Kini terdengar suara pintu terbuka membuat Off menghela nafasnya kasar. Laki-laki yang seminggu lalu ia temui itu datang kembali membawa sebuah bucket bunga untuk Gun

"Sayang, apa kau sibuk hari ini" Gun melirik Off yang menatap tajam Oab membuat hatinya tertawa bahak-bahak di dalam sana.

"Jangan memanggil sayang pada orang yang sudah berstatus milik orang lain" Oab melihat kearah Off dengan kerutan kening.

"Dia adalah kekasihku, terserahku memanggilnya seperti apa" Off yang mengepalkan tangannya langsung menatap penuh tanya pada Gun yang menatap Off dengan angkatan alisnya

"Oab, maaf hari ini aku ada acara dengan temanku. Apa bisa Minggu saja kita perginya?" Oab menghela nafasnya kecewa lalu menganggukan kepalanya lemah. Kini lelaki tampan itu mendesis pada Off

"Baiklah sayang, terima bunga ini dariku. Aku akan menjemputmu besok" Gun mengangguk cepat, setelah itu Oab pergi begitu saja meninggalkan Off yang menahan amarahnya.

"Apa dia benar-benar kekasihmu?" Tanya Off yang hanya di diamin oleh Gun. Off ingin bertanya kembali tetapi Gun malah mencopot topi juga celemeknya.

"Sudah waktunya pergi menjemput Mix, bukankah kau bilang ingin mengajak kami ke panti asuhan?" Off mengangguk dan tersenyum. Kini ia menunggu Gun keluar dari tempat kasirnya dan pergi bersama untuk menjemput Mix dan membawa bocah tersebut ke panti asuhan.

Usaha Gun selama lima tahun untuk menyembunyikan Mix dari Off langsung hilang begitu saja. Off penghancur segalanya. Gun tahu siapa kelemahannya saat ini. Dia adalah Jumpol Adulkittiporn

Not Visible (OFFGUN END)Where stories live. Discover now