18 END

4.2K 233 17
                                    

"Jangan lakukan hal bodoh seperti ini lagi Phi Off" Gun mengambil tangan Off yang terbaring lemah ini. Kekehan dari Off benar-benar membuat Gun merasa kesal akan kebodohan dari lelaki sipit ini. Seharian ini, Gun menangis akan keadaan Off yang menolongnya tadi

Off tak terluka parah, hanya sedikit benturan juga tangan yang patah, tetapi Gun sekarang bereaksi jika Off akan mati secara tiba-tiba.

Gun hanya trauma akan hal yang ia alaminya dulu bersama kembarannya.

"Kau benar-benar bodoh, kenapa kau seperti bocah yang tak memikirkan keadaanmu. Apa kau ingin mencoba untuk membunuh dirimu lagi hah?" Off menatap Gun dengan kerutan dahinya. Gun menghela nafasnya dengan mengusap air mata yang mengalir di mata indahnya itu.

"Kau lebih gila mencintaiku dari pada aku mencintaimu.  Aku tahu kau melakukan hal bodoh saat aku tak ada di sampingmu. Mama yang menceritakan semuanya hiks..." Off mengambil wajah Gun lalu mengusap air mata lelaki kecil ini. Melihat Gun sedekat ini benar-benar membuat jantung Off berdetak dengan cepat. Off semakin terjatuh kedalam pesona Gun

"Maafkan aku, itu semua karena aku baru menyadari jika aku mencintaimu. Aku benar-benar takut kehilanganmu lagi Gun" Gun menyebik lalu memukul tanagn kiri Off yang masih di gips tersebut. Tentu saja Off langsung memekik sakit sehingga Gun langsung melihat kondisi tangan Off. Hanya senyuman yang di layangkan Off pada Gun sehingga lelaki kecil ini mendengus lagi

"Bajingan ini hiks.. geser tubuhmu Phi Off, aku ingin memelukmu" Off langsung menggeser tubuhnya hingga kini Gun berbaring di samping lelaki sipit ini. Ranjang kecil tersebut tak menjadi penghalang bagaimana dua sejoli ini tidur dengan saling berpelukan

"Kau banyak membuang air matamu untuk bajingan ini eum" Gun semakin mengeratkan pelukannya pada Off. Setelah melihat bagaimana perjuangan Off kali ini, Gun benar-benar terjatuh lagi akan pesina dari lelaki ini. Bukan hanya terpesona akan ketampanannya saja, Gun lebih terpesona akan bagaimana cara Off yang memperlakukannya dengan baik kali ini.

"Aku mengantuk dan aku lelah karena menangis untukmu" Off membuka tangannya agar Gun bisa tertidur di tangan kekarnya tersebut. Dengan cepat, Lelaji kecil ini langsung meniduri tangan kekar tersebut dengan nyaman. Off langsung mengelus surai halus milik Gun tersebut. Sehingga membuat yang lebih kecil langsung memejamkan matanya merasakan kehangatan dari Off ini

"Kau menjalani pengobatan di korea, apakah itu sakit?" Gun mengangguk. Tentu saja itu menyakitkan baginya, di mana ia tak bisa bergerak sama sekali dan harus menjalani kemoterapi kedua kalinya agar Gun benar-benar terjauh dari kankernya itu. Bahkan untuk menggendong Mix saja lelaki kecil ini tak punya tenaga akan hal semua itu. Wajar saja, Gun mengalami bagaimana penyakit yang menyerang tubuhnya, bahkan dokter mengatakan jika dirinya sembuh dari kanker maka dia akan mempunyai kelumpuhan total.

Sendi-sendinya rusak akibat kankernya dulu, bahkan dokter di Korea sangat salut akan bagaimana Gun yang ingin sembuh total dari penyakitnya itu. Selama setahun, Gun menjalani pengobatan yang hanya di temani oleh orang tuanya juga sang anak yang belum pernah ia gendong itu.

Usaha Gun selama ini tak mengkhianatinya. Menjalani pengobatan juga olahraga panduan dari Dokter membuat Gun sekarang bisa menggendong anaknya itu

"Aku kesepian tanpamu, aku merindukanmu setiap malam. Tapi saat aku melihat wajah Mix, rasa rinduku hilang begitu saja" Gun menceritakan bagaimana dia merindukan akan sosok dari Off ini. Setiap malam bahkan hari pun, Off selalu terbayang di otaknya.

"Aku takut jika kau mengulangi kesalahan yang sama, jadi, aku terus menerus menolakmu. Tapi saat Mama bercerita bagaimana kau tanpaku, aku menyesal dengan pilihan di mana aku harus menjauh darimu" Off senantiasa mengusap rambut Gun dan mendengarkan cerita dari lelaki kecil ini.

Not Visible (OFFGUN END)Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu