17

2.6K 257 23
                                    

"Mix, bisa kita bicara sebentar?" Hari ini adalah hari Minggu, Off nekat datang kerumah Gun untuk tetap meminta maaf pada Gun juga Mix. Ia tak ingin menyerah begitu saja.

Bisa di lihat jika Mix berdiri di depan pintu saat Off memencet bel rumahnya. Bocah gembil itu datang menghampiri Off dari balik pagar dengan wajah cemberutnya

"Kami tak menerima tamu dari orang jahat" Mix menggembok pagar tersebut lalu berlari menuju rumahnya dan menutup pintu dengan keras. Off tetap bertahan di sana dengan melihat keatas di mana Gun yang sedang mengintip dari sana.

Sudah tiga jam Off berdiri di depan rumah Gun, Panas terik itu menyengat di kulitnya hingga ia merasa kulitnya terasa sangat perih. Off tak akan menyerah begitu saja. Dia akan terus berdiri di sini hingga Gun mau keluar dari dalam rumah.

Sudah berjam-jam dia di sini hingga panas tadi berganti dengan turunnya hujan deras. Tubuh Off sudah basah kuyup karena lelaki ini tetap bertahan di depan rumah orang tercintanya, Off masih menantikan lelaki kecil itu mau berbicara padanya. Off membawa sesuatu yang harus ia berikan pada Gun.

Sedangkan di dalam sana, Alice hanya merasa takut jika Off akan jatuh sakit. Kini ia berjalan menuju Gun untuk meminta anaknya itu datang pada Off. Tapi Gun tetap tak bergeming sama sekali

"Gun, temui dia sebentar eum" Gun hanya menggelengkan kepalanya tak mau.  Alice hanya bisa menghela nafasnya lalu ia berinisiatif untuk menjemput Off agar mau pulang

"Off" panggil Alice dengan memayungi anak muda ini. Bisa di lihat wajah pucat Off yang menggigil sehingga membuat Alice ingin mengeluarkan air matanya.

"Ma, jangan keluar.. kau bisa sakit nanti" ucap Off khawatir pada Alice. Bukankah seharusnya sebaliknya yang mengatakan itu adalah Alice bukan Off. Di dalam sana, Gun melihat bagaimana Off yang berbicara pada ibunya. Entah paa yang di bicarakan oleh mereka

"Justru kau lah yang akan jatuth sakit nanti. Astaga, Tul akan sangat terluka jika melihatmu seperti ini. Pulanglah dan biarkan aku yang bicara pada Gun juga Mix" Off menggelengkan kepalanya membuat Alice memukul tangan anak nakal ini

"Aku akan tetap di sini dan meninta maaf padanya"

"Off... Sebagai seorang ibu tak ingin anaknya seperti ini. Aku yang akan bicara padanya dengan pelan-pelan eum"

"Ma, apa aku sedosa itu sehingga Gun juga anakku tak ingin melihtatku lagi? A-apa aku benar-benar orang yang buruk pada mereka. B-bagaimana aku hidup jika seperti ini ma" Alice tak tahan, kini wanita itu merengkuh tubuh Off tanpa memikirkan dirinya juga akan basah. Gun juga Mix menyaksikannya dari dalam.

Di imbangi hujannya sore hari ini, Alice tahu jika Off sedang menangis karena suara Off yang bergetar menahan tangisnya. Kali ini Alice tak akan mengulangi menjadi ibu yang buruk bagi Off yang sudah ia anggap anak ini. Alice ingin kebahagiaan untuk keduanya.

Mereka saling mencinta akan tetapi salah satu dari mereka takut untuk mengulanginya lagi.

"Pa, kenapa menangis?" Mix langsung memeluk papanya tersebut yang tiba saja meneteskan air matanya. Mix adalah saksi bagaimana sakitnya Gun dulu dan sekarang. Saat kedatangan ayahnya, Gun juga sering tertawa tanpa menangis

.
.
.

Off berdiri di depan sekolah Mix. Lelaki sipit ini membawa sebuah kucing yang di letakkan dalam tas kucing. Warna putih bening itu akan di berikan pada Mix sebagai tanda permintaan maaf pada bocah gembil ini. Off tak akan menyerah meminta maaf pada Mix walau sudah dua hari ini bocah tersebut selalu menghindarinya. Dengan wajah pucatnya, Off tetap berdiri di depan sekolah tersebut

"Mix.." panggil Off pada Mix yang keluar dari sekolahnya. Mix hanya diam tanpa melihat Off yang berjalan kearahnya. Biasanya bocah kecil itu akan kegirangan kala melihat Off yang berdiri di tempat tunggu, tapi sekarang Mix malah mengabaikannya dan berbicara kepada teman-temannya

Not Visible (OFFGUN END)Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora