Love In The Sky (Jake)

4.8K 119 45
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sial adalah kata yang tepat disematkan pada Calla hari ini

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Sial adalah kata yang tepat disematkan pada Calla hari ini. Hampir seharian ini ia mengalami kesialan beruntun bahkan sejak ia membuka mata. Mulai dari bangun kesiangan, air yang tiba-tiba mati saat ia tinggal membilas tubuhnya yang sudah berulumur busa sabun, nyaris ketinggalan penerbangan karena van yang ditumpanginya tiba-tiba saja mogok ditengah jalan. Dan sekarang, saat dirinya baru saja menghembuskan nafas lega karena berhasil duduk dengan nyaman dikursi business class miliknya, kesialan lain tiba-tiba saja muncul kepermukaan.

"Maaf nona, saya tidak sengaja" ucap seorang pramugari dengan wajah panik karena tidak sengaja menumpahkan orange juice tepat dibagian depan kemeja berwarna putih Calla. Sang Pramugari mengambil beberapa lembar tisu yang rencananya akan digunakan untuk membersihkan kemeja tersebut, namun buru-buru Calla tolak.

"Tidak apa-apa, biar saya bersihkan di-lavatory saja" sebisa mungkin Calla bersikap tenang dan menyematkan senyum dibibirnya. Walau dalam hati ia menyumpah serapah atas ketidak hati-hatian pramugari didepannya, tapi mau bagaimana lagi, wanita itu pasti juga tak ingin peristiwa seperti ini terjadi.

Calla bangkit dari kursinya, menanyakan letak lavatory yang ia maksud pada sang pramugari yang meskipun telah ia tolak tetap bersikeras mengantar Calla. Membungkukkan tubuhnya berkali-kali karena perasaan bersalah yang membuat Calla akhirnya menjadi tak enak hati.

Saat sudah berada didalam, Calla mulai melepas kemeja yang ia gunakan. Kembali mengumpat karena bukan hanya bagian luar pakaiannya saja yang basah dan bernoda kuning, melainkan pakaian dalam miliknya pun ikut-ikutan basah hingga kebagian payudaranya.

Kepala Calla tiba-tiba saja serasa berputar, rasa pening menjalari hingga membuat pelipisnya berdenyut. Ia menyesal karena minum terlau banyak pada malam sebelumnya, padahal manager-nya sudah berulang kali memperingati.

Tangannya sibuk membasuh permukaan yang terkena noda dengan hati-hati agar tak membasahi permukaan kain yang kering. Mulutnya tak henti merapal kata umpatan yang sedari tadi mengalir lancar bak air keran yang mengalir didepannya.

"Sialan!" Umpat Calla sedikit keras karena teringat akan sesuatu.

Calla lupa membawa baju ganti dan yang lebih parahnya lagi ia malah menolak tawaran sang manager yang menawarkan bantuan untuk menemaninya. Calla terduduk lemas diatas closet, kemeja yang ada ditangannya pun sudah tak ia pedulikan hingga meluncur kedalam wastafel. Mengusapi wajahnya dengan frustasi sembari otaknya berfikir keras. Bagaimana caranya ia keluar dari tempat ini, tak mungkin ia memakai pakaiannya yang kini bentuknya sudah sempurna kuyup, apalagi dengan keadaan setengah bugil seperti sekarang.

RED ZONE | ENHYPENWhere stories live. Discover now