Kleptomaniac II (Sunghoon)

3K 79 12
                                    

Gadis belia itu mendongak menatap pria yang menjulang didepannya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Gadis belia itu mendongak menatap pria yang menjulang didepannya. Matanya kemudian bergulir kebawah kearah tangan Sunghoon yang menggengam seutas dasi dan gesper. Tiba-tiba saja fikiran negatif memenuhi otak Sherry, jangan-jangan Sunghoon adalah seorang psikopat yang gemar menyiksa sebelum memperkosa atau mungkin membunuh korbannya.

"Singkirin fikiran konyolmu itu" ucap Sunghoon. Lelaki itu merunduk, kedua tangannya bertumpu diatas kasur mengungkung Sherry hingga wajah mereka hanya berjarak beberapa inci.

"Saya bukan psikopat kalau itu yang kamu takutin" sambung Sunghoon seakan bisa membaca isi kepala Sherry. Terdengar hembusan nafas lega dari bibirnya sebelum Sunghoon kembali melajutkan ucapannya.

"Tapi asal kamu tahu" wajah Sunghoon kian mendekat, mengikis jarak hingga bibir mereka nyaris menempel "Saya juga bukan pria baik-baik"

Tanpa aba-aba Sunghoon kembali meraup ranum didepannya. Lidahnya merangsek masuk membelai kehangatan mulut Sherry. Membelit dan menghisap bibir itu dengan keras hingga Sherry kewalahan. Namun lama kelamaan gadis itu mulai bisa mengimbangi Sunghoon, mulutnya tak kalah rakus menyesap bahkan menggigit bibir bawah lelaki itu hingga ia yakin setelah ini pasti bibir mereka pasti akan bengkak atau bahkan parahnya hingga memar.

Kepiawaian Sunghoon dalam bermain lidah membuat Sherry terbuai, matanya secara otomatis terpejam, nafasnya terengah saling memburu dengan milik Sunghoon. Hingga tak menyadari bahwa kedua tangannya kini sudah terikat sempurna. Sunghoon menekan kepalanya agar tubuh Sherry hingga jatuh terbaring, menekan dadanya yang telanjang pada gundukan yang kini sudah tak tertutupi oleh apapun. Tangannya yang kekar bergerilya kesana kemari hingga menemukan apa yang ia cari.

Mata Sherry refleks terbuka saat Sunghoon kembali melepas tautan bibir mereka. Gadis itu hendak protes namun sejurus kemudian ia merasa ada yang tidak beres.

"Om mau ngapain?" Sherry berusaha bangkit dengan susah payah, namun usahanya itu sia-sia karena Sunghoon menahan tubuhnya agar tetap berbaring.
Sunghoon meraih dasi yang tadi ia ambil dan mulai menutup mata Sherry.

"Om... please... jangan macam-macam atau saya bakal teriak!" serunya mengancam. Tubuh Sherry menggeliat. Ketakukan masih menghantui dirinya meski Sunghoon mengatakan bahwa ia bukanlah seorang psikopat.

"Om!" Sherry berteriak frustasi. Matanya yang tertutup terasa panas, ia ingin menangis saking takutnya.

"Tenang Sherry, saya ga bakal jahatin kamu"

Jemari Sunghoon kembali menyelinap dibalik rok Sherry, melepaskan dalaman gadis itu dan melemparnya sembarangan. Jarinnya menggesek lipatan kewanitaan Sherry dengan sikap acuh tak acuh. Ia hanya ingin memastikan sesuatu, benarkah Sherry seperti yang apa yang ada difikirannya atau hanya perasaannya saja.

Nihil, sepertinya apa yang ada dibenak Sunghoon terbukti benar. Tubuh Sherry tidak bereaksi apa-apa terhadap rangsangan yang ia berikan. Tapi bukan Sunghoon namanya jika tidak mempunyai solusi pada situasi seperti ini. Sunghoon itu pria dewasa, meski dia bukan playboy yang gemar bergonta ganti partner sex, tapi juga bukan anak kemarin sore yang masih awam dalam dunia percintaan.

RED ZONE | ENHYPENWhere stories live. Discover now