Mistress II (Jay)

2.9K 77 5
                                    

"Kau tidak akan mendapatkan apa-apa dari ku malam ini, Bianca"

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.

"Kau tidak akan mendapatkan apa-apa dari ku malam ini, Bianca"

Bak terkena tamparan tak kasat mata, wajah Bianca merah padam. Rasa marah dan kesal bersatu hingga tubuhnya gemetaran. Lututnya bahkan hampir tak kuat menopang tubuhnya sendiri. Ia masih berusaha menetralkan detak jantungnya yang bergemuruh dan nafasnya yang memburu.

Dengan sisa tenaga yang ia miliki, Bianca bangkit sembari merapikan gaunnya yang morat marit, tak jauh beda dengan harga dirinya yang berantakan akibat ulah Jay. Ia melirik sinis pada Jay yang kini duduk tenang sambil membolak balik majalah ditangannya. Berlagak seolah tak peduli padahal Bianca tau pria itu sama tersiksa seperti dirinya.

Bianca menahan tangannya untuk tak melempar apapun ke kepala anak tunggal Erland tersebut, juga sumpah serapah yang ada diujung lidahnya. Tidak, ia tak akan melakukan hal bodoh seperti itu. Jay harus mendapat balasan, Bianca akan memastikan Jay sama menderitanya seperti dirinya.

Bianca menggeram karena rasa frustasi yang hebat dalama dadanya, ia memilih melangkahkan kakinya menuju kamar dan membanting pintu hingga menimbulkan bunyi bedebam keras. Ia perlu guyuran air  dingin demi menghentikan aliran panas yang ada ditubuhnya.

Selepas pintu kamar tertutup Jay serta merta menghembuskan nafasnya dengan keras, umpatan terlontar begitu saja dari mulutnya. Ia melirik kebawah, kearah aset miliknya yang menyembul dibalik celana bahan yang ia kenakan.

Sialan kau Bianca Anderson!

Niat hati ingin memberikan pelajaran pada wanita nakal itu, malah jadi bumerang untuk dirinya sendiri. Ternyata Jay memang selemah itu jika sudah  berhadapan dengan Bianca. Dan Jay tidak suka, ia tak suka efek yang ditimbulkan wanita itu padanya. Seorang Jay Erland lemah pada seorang wanita bukanlah suatu hal yang patut dibanggakan, bisa dikatakan itu adalah sebuah aib baginya.

Jay berdecak, ia bangkit sambil melonggarkan dasinya yang terasa mencekik. Bukan hanya Bianca yang butuh guyuran air dingin, Jay pun juga. Tubuhnya terasa terasa terbakar, juga syaraf-syarafnya  yang menegang karena hasrat yang masih terbelenggu.

.

.

.

.

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.
RED ZONE | ENHYPENOnde histórias criam vida. Descubra agora