Kleptomaniac ( Sunghoon )

3.5K 112 38
                                    

Tangan berjemari lentik itu dengan perlahan menyelinap, menyembunyikan sebuah benda berbentuk bulat dengan gagang putih kecil serupa sedotan kedalam rok lipit bercorak tartan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Tangan berjemari lentik itu dengan perlahan menyelinap, menyembunyikan sebuah benda berbentuk bulat dengan gagang putih kecil serupa sedotan kedalam rok lipit bercorak tartan. Matanya awas menatap pada pegawai mini market yang sedang menunduk demi mengambil sendok es krim yang terletak dibawah meja kasir.

Tak ada gurat was-was atau gugup yang tercetak pada paras ayu nya, gadis belia itu terlihat amat tenang, layaknya profesional yang handal dalam melancarkan aksinya tersebut.

Keadaan mini market terlihat lengang saat itu, hanya ada beberapa orang yang saat ini berada didekat rak bagian makanan juga satu orang lagi yang sedang berdiri didepan lemari pendingin bagian minuman. Benar-benar timing yang sempurna untuk melancarkan aksinya.

"Ini sendoknya dan ini kembaliannya, terima kasih silahkan datang kembali"

Tangan gadis ber-name tag Sherry pada seragam sekolahnya itu terulur seraya mengangguk, kakinya berjalan santai menuju pintu keluar, bibirnya otomatis menyungging senyum miring.

Namun belom sempat kaki itu menginjak ubin teras mini market, lengannya sudah lebih dulu dicekal oleh seseorang. Kontan tubuhnya membeku ditempat, ia melirik kearah jari kokoh berkulit pucat yang bertengger dilengannya sebelum merambat menuju wajah sang empunya tangan.

"Excuse me, sir. Ada perlu apa sama saya?"

Lelaki itu hanya bergeming, matanya yang tajam menatap Sherry dari ujung rambut hingga ujung kaki layaknya mesin pemindai. Raut wajah yang datar juga aura yang ia kuarkan mau tak mau membuat Sherry terintimidasi. Rasa panik mulai menjalari dirinya. Apakah dirinya ketahuan?

"A-ada apa?" Tanya Sherry sekali lagi, berusaha agar tetap tenang walau langsung gagal saat itu juga, karena nyatanya gagap dan getar dalam nada suaranya tertangkap sangat jelas diindera pendengar sang pria.

Adegan yang mereka ciptakan mau tak mau menarik perhatian penjaga kasir, pemuda itu dengan cepat meninggalkan mejanya demi menghampiri kedua insan yang masih stuck ditempat selama beberapa saat.

"Ada apa in- eh Tuan Park?" Penjaga kasir itu sedikit terkejut saat melihat siapa pria yang kini berdiri disebelah siswa sekolah yang tangannya dicekal oleh pria tersebut.

Tubuh Sherry bergetar, rona merah yang menghiasi wajahnya lenyap seakan tak pernah singgah, ujung-ujung jari kakinya terasa dingin seolah membeku. Sedang pria bermarga Park itu masih setia mempertahankan ekspresi minim diwajahnya. Isi kepala Sherry berteriak ribut, memikirkan berbagai kemungkinan serta konsekuensi yang akan ia dapat, dan yang buruk diantara yang terburuk dirinya harus berakhir diboyong menuju kantor kepolisian setempat.

"Tidak ada apa-apa" suara maskulin dengan aksen diseret yang keluar dari bibir pria disampingnya membuat Sherry berpaling kembali ke arahnya. Dari wajahnya kini tersisip sebuah senyum tipis meski tak sampai pada matanya.

RED ZONE | ENHYPENWhere stories live. Discover now