Girl With The Tattoo (Jake)

3.9K 111 20
                                    

"Lo ada masalah apa sih sama Miss Nadine?"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Lo ada masalah apa sih sama Miss Nadine?"

Pertanyaan itu terabai begitu saja bak tertiup angin, pasalnya yang ditanyai lebih memilih fokus menatap layar yang berisikan transkrip nilai yang ada didepannya. Transkrip itu tampak nyaris sempurna andai saja satu nilai B tidak menyempil diantara nilai A lainnya. Jake tidak yakin faktor apa menyebabkan dosen mata kuliahnya itu memberi ia nilai rendah.

Ya, bagi Jake selain A nilai yang lain ia anggap rendah karena tak memenuhi standarnya. Sejak semester awal hingga sekarang ia hampir memasuki semester akhir, Jake belum pernah sekali pun menerima nilai selain A. Tetapi dua semester belakang ia selalu mendapat nilai B pada mata kuliah dosen 'itu'.

Reputasi nya yang tanpa cela sebagai mahasiswa teladan yang berotak encer membuat Jake begitu disenangi oleh para dosen. Bahkan sejak sekolah pun ia belum pernah keluar dari jajaran juara umum sekolah. Belum lagi Jake dianugerahi wajah bak pahatan dewa Yunani membuat ia begitu di elu-elu kan kaum wanita. Jangan lupakan pula latar belakang keluarganya yang terpandang itu. Siapa yang tidak kenal dengan Lee Jungjae, pemilik jaringan rumah sakit yang cabangnya sudah menjamur dipenjuru Asia. Dan Jake ahli waris yang nantinya akan mewarisi itu semua.

"Hoy!"

Jake tersadar dari lamunan, perasaan tertekan begitu menghimpitnya hingga membuatnya nyaris frustasi. Setelah ini ia harus siap menghadapi ledakan amarah dari sang Ayah. Setelah semester lalu berjanji untuk 'membersihkan' kembali transkrip nilai nya yang ternoda, ternyata Jake belum bisa menepati janjinya itu. Jake hanya boneka bagi ayahnya. Ia ditekan agar menjadi sosok sempurna untuk memenuhi standar menjadi seorang pewaris. Benar-benar sebuah ironi.

"Lo tau alamat rumah Miss Nadine?"

"Shit!" Sunghoon nyaris terjengkang karena Jake bangkit dari duduknya secara tiba-tiba "Lo mau protes masalah nilai lo sama Miss Nadine?" Sambungnya.

Jake hanya menggendikkan bahu sebagai jawaban. Mungkin bukan sebuah protes, Jake hanya ingin menuntut alasan logis kenapa dosen cantik itu terlihat seperti membencinya sejak awal tatap muka. Bisa saja mereka pernah punya urusan dimasa lalu yang belum selesai yang Jake sendiri tak ingat. Hingga membuat dosennya itu menaruh dendam dan mengacaukan nilainya.

"Gue ga tau alamat Miss Nadine, tapi kayaknya Brina tau. Ntar gue tanyain" Final Sunghoon.

.

.

.

.

Nadine tengah bersiap menjemput mimpinya saat bel rumahnya berbunyi, dengan malas ia sibak kembali selimut yang menutupi setengah tubuhnya dan turun dari ranjang. Jam dinding menunjukkan pukul 21.00, masih terlalu sore memang untuk ukuran tidur dimalam hari. Namun berhubung tubuhnya sedang kurang fit karena terserang flu dan mengonsumsi obat, ia merasa matanya memberat dan berniat beristirahat lebih cepat.

RED ZONE | ENHYPENWhere stories live. Discover now