Super Moon II (Jay)

3.5K 130 30
                                    

"Mikha

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Mikha.. maaf"

Bersamaan dengan kalimat itu, Jay menubruk tubuh Mikha hingga terlentang ditanah. Meski sudah sekuat tenaga  menekan gairah, naluri serigala Jay lebih kuat mendominasi. Mendesaknya untuk segera menandai Mikha menjadi mate-nya.

Dengan lidah serigalanya, Jay menjilati sekujur tubuh Mikha. Dimulai dari wajah, leher hingga berakhir kebelahan dadanya  yang menyembul diantara gaun yang ia pakai.

Mikha sendiri tidak menolak, ia justru terlena oleh sapuan lidah kasar Jay pada tubuhnya. Seolah-olah ia pun menginginkan hal itu. Nafasnya mulai tersengal saat Jay mulai mengendus kebagian pangkal pahanya yang sedari tadi sudah lembab. Lidahnya menelusup diantara pakaian dalam Mikha hingga menyentuh bagian terintimnya.

"A-ahhh...  Jay..."

Tanpa sadar Mikha meremas bulu dibagian leher serigala Jay. Alisnya berkerut dalam, air matanya menggenang seperti ingin menangis. Ia tidak kuat, rasanya seperti ingin buang air kecil tapi ia juga tak ingin Jay menghentikan kegiatannya jika Mikha mengatakan ingin menuntaskan hajatnya.

Jay menggigit ujung celana dalam Mikha, menarik lepas helaian kain tersebut melewati kakinya agar ia lebih leluasa menjamah bagian intim milik gadis itu. Lidah panjang nan kasar Jay mulai menginvasi kembali. Menjilat, membelai, memutar, hingga akhirnya menerobos masuk kedalam inti tubuh Mikha hingga sang dara menjerit karena didera rasa nikmat.

Tubuh Mikha menggelinjang tak tentu arah saat lidah Jay bergerak semakin menggila. Ia tak yakin bisa menahannya lebih lama lagi jika Jay terus menerus mendesaknya seperti ini.

"Jay... Jay... aahhh... a-aku..."

Dan pada akhirnya Mikha menyerah, ia membiarkan hasrat yang sedari tadi ia bendung meledak. Cairan serupa air seni itu menyembur keluar membasahi sebagian wajah serigala Jay. Mikha terkulai lemas, hingga saat sisa kenikmatan itu memudar, ia baru menyadari bahwa wajah Jay sudah basah oleh cairan miliknya.

"Jay! Maaf aku tidak bermaksud--, oh apa yang sudah ku lakukan" Mikha berseru panik, ia segera bangkit berniat memberseskan kekacauan yang telah ia perbuat. Namun Mikha justru meringkuk, hingga tak lama suara isakan mulai terdengar.

"Hei.. jangan menangis. Kau tak berbuat sesuatu yang salah" Ucap Jay seraya menjilati kepala Mikha, berharap gadis yang tengah dirundung rasa bersalah itu sedikit merasa tenang.

"Tapi aku sudah-" Mikha bahkan tak sanggup melanjutkan kalimat saking malunya. Merutuki kebodohannya yang sedari awal tidak meminta Jay berhenti sebelum air seninya keluar.

"Itu bukan air seni" ucap Jay seakan bisa membaca fikiran Mikha  "sedikit mirip tapi yang ini hanya keluar saat kau merasakan sebuah kenikmatan. Dan hal itu sangatlah wajar" pungkas Jay.

Mikha mengangkat kepalanya, menampakkan wajah sembab diliputi kebingungan "Benarkah?"

Jay kembali menyapukan lidahnya, kali ini pada wajah Mikha yang masih berjejak air mata. Pria itu merasa lega karena Mikha tak bertanya lebih jauh. Akan sangat merepotkan jika ia harus memberikan edukasi tentang seksual ditengah desakan gairahnya.

RED ZONE | ENHYPENWhere stories live. Discover now