Epilog

1K 65 59
                                        




2 Tahun Kemudian ...





"Wah pengantin wanita cantik sekali ..."

"Benar-benar bikin pangling"

Naya masih menutup matanya ketika mendengar orang-orang di sekitarnya mulai berseru dengan penuh nada kagum membuat seisi ruangan ramai dengan celotehan mereka.

"Mba Naya, coba sekarang buka matanya" Ucap Della, staff yang menghandle make up nya hari ini.

Naya menurut dan membuka matanya yang baru saja habis dipasangi bulu mata oleh gadis itu.

Ia menahan diri untuk tidak mengerjapkan matanya ketika melihat pantulan dirinya di cermin rias yang diterangi lampu pada pinggirannya tersebut.

Tangan magic Della rupanya mampu menyulapnya jadi begitu cantik malam ini. Riasan wajahnya simple namun sangat sesuai dengan dress yang Ia gunakan. Sebuah dress berwarna abu dengan potongan elegan.

"Cantik sekali make upnya Mba" Puji Naya ketika Della mulai melakukan finishing untuk make upnya.

"Ini memang dasarnya Mba Naya udah cantik ... jadi saya mudah untuk make upinnya" Sahut Della.

"Maaf mas tapi pengantin prianya yang gak boleh masuk dulu"

"Saya bukan mba-"

Kemudian terdengar suara pria yang begitu familiar dari ujung ruangan yang dipenuhi para wanita itu.

"Saya masuk sebentar saja" Kata Pria itu tampak bersikeras.

Para staff mencoba menghalau tindakan pemuda itu dengan melontarkan kalimat protes, namun seolah tuli pria itu tetap menerobos masuk.

Dari cermin, Naya bisa melihat sosok tinggi menjulangnya mendekat. Bibirnya seketika melengkungan senyum ketika melihat betapa tampannya pemuda itu dalam balutan tuxedonya hari ini.

Seakan merasakan hal yang sama, mata pemuda itu tampak berbinar-binar dengan senyuman merekah di wajahnya, ketika melihat tampilan dirinya dari dekat.

"Cantik sekali" Puji Daven sambil nyengir lebar ketika menghampirinya.

Naya hanya bisa membalas pujian pemuda itu dengan sebuah senyuman tipis.

"Ini gimana sih kok tiba-tiba masuk" Protes Della sambil melempar tatapan tajam ke arah Daven, "Nanti kalau Mba Naya udah keluar ruangan ini jadi ga suprise lagi dong!"

"Santai aja Mba" Kata Daven sambil terkekeh kecil, "Saya udah tiap hari liat Naya mba, mau di apain aja dia memang udah cantik"

"Ckckck ... bisa aja ya Mas nya ini ..." Sahut Della, "Ada keperluan apa nih kesini Mas? ini ruangan khusus cewe aja lho Mas! Ini kan ruangan privasi pengantin wanita"

"Bentar aja kok Mba ... saya mau ngasi hp milik Bu dosen saya yang cantik ini Mba" Kata Daven sambil mengedip pelan ke arahnya.

Mau tak mau Naya hanya tersenyum lebar karena godaan pemuda itu. Daven lalu mengulurkan ponsel miliknya yang tadi dititipkannya ke pemuda itu ketika mereka berangkat bersama-sama ke venue ini.

"Bu dosen banyak dicariin mahasiswanya tu" goda Daven.

Naya lalu melirik ke arah notifikasi ponselnya yang menunjukkan pesan yang dikirimkan oleh beberapa mahasiswanya.

"Oke Nay aku keluar dulu yaa" Kata Daven melempar senyum lagi ke arahnya, "Sampai ketemu di altar"

Naya kembali melempar senyum ke arah Daven yang mulai berjalan pergi keluar ruangan. Tak lama kemudian setelah pemuda itu pergi, Della telan selesai dengan make up wajahnya.

Unmoveable [END]Where stories live. Discover now