prolog

7.8K 354 29
                                    






Hujan turun membasahi bumi. Tanah yang tadinya kering,kini diguyur basah. Burung-burung yang tadinya bertengger,kini berbondong-bondong kembali ke sarang mereka. Jalanan yang tadinya ramai,kini berujung sepi.








Gadis berumur 11 tahun terlihat berdiri di dekat jendela. Memperhatikan bagaimana hujan membasahi kaca jendela kamarnya.

Tangan mungil nya terangkat,meraba kaca yang sudah basah di bagian luarnya. Tatapannya berubah sendu. Jika bisa,ia ingin menjadi hujan,yang memberikan banyak kehidupan. Namun ia juga sadar,jika hujan juga mampu mendatangkan sakit.

Gadis berpipi tupai itu memperbaiki letak BTE atau alat bantu dengar yang tersemat di telinganya.

Yap. Pendengaran nya terganggu,ia mendapatkan itu sejak ia lahir. Ia menggunakan BTE sejak berumur satu tahun,dan tebak bagaimana reaksinya sejak pertama kali ia memakainya? Anak yang memiliki pipi yang menggemaskan itu terdiam sejenak,mencerna suara-suara yang berusaha mengambil atensinya. Di detik kemudian ia tertawa riang,diam dan tertawa lagi. Meskipun tawanya tak mengeluarkan suara,tapi tetap saja Reaksinya itu menimbulkan senyum haru di wajah kedua orang tuanya.




Ia bersyukur,dia sudah bisa mendengar berkat alat bantu. Namun masih ada satu hal yang membuatnya susah berinteraksi dengan orang-orang.





Namanya Rosie.

Selain pendengaran nya terganggu,ia juga terlahir bisu.

Kekurangannya itulah yang membuatnya dibenci dan di jauhi oleh sang kakak,

.. Jennie.


*

Namun separuh hidupnya hilang,pada Februari 3 tahun yang lalu.  Ayahnya,pria yang selalu mengajaknya bermain sepulang bekerja dan selalu memanjakan nya. Ibunya,wanita yang selalu menemaninya tidur sambil memeluknya,__mereka pergi meninggalkannya seorang diri. Kecelakaan yang merenggut nyawa keduanya.

Hujan adalah saksi betapa hancurnya Rosie waktu itu. Sehari setelah pemakaman,Rosie pergi dari rumah. Semangat hidupnya hilang,ia tidak tahu lagi bagaimana nasibnya setelah ini. Bahkan terlintas dipikiran nya untuk mengakhiri hidupnya.

Dibawah guyuran hujan,tangisannya reda. Ia mengingat sang kakak,jika ia pergi kakaknya itu akan sendirian. Dia harus hidup,hanya dialah yang kakaknya punya sekarang. Walaupun kehadiran nya selalu dianggap angin lalu oleh gadis bermata kucing itu.















Mungkin,satu-satunya happy ending dalam cerita ini adalah kembali ke Sang Pencipta....?






TBC....

Bunga TerakhirWhere stories live. Discover now