Perubahan kecil

1.8K 257 58
                                    









"Jennie...!!"

Yang punya nama menoleh ke sumber suara. Jennie mengernyit ketika melihat Jisoo setengah berlari mendekat.

Jisoo membungkuk memegangi kedua lututnya,nafasnya tersengal-sengal. Bisa di tebak jika dia habis berlari.

Jennie heran melihatnya. Akhir-akhir ini Jisoo sering berkunjung ke rumahnya,ini aneh.

"Habis maraton?"

"Rosie sudah pulang?" tanya Jisoo mengabaikan pertanyaan Jennie.

Alis Jennie tertaut,bagaimana Jisoo bisa tahu tentang Rosie? Jennie merasa telah melewatkan sesuatu.

"Kamu kenal_"

"Iya. Aku tahu tentang Rosie,anak yang waktu itu di kampus" sela Jisoo sebelum Jennie selesai berucap.

Nafas Jennie tercekat. Apa Jisoo juga tahu jika Rosie adalah adiknya?
Berani sekali anak itu memberitahu identitas nya pada sahabatnya.



"Kak,dia siapa?" tanya Yerim yang hanya menyimak sedari tadi.

"Ah kenal kan,dia Jisoo sahabat ku"

"Dan Jisoo,ini Yerim;adikku. Seseorang yang ingin ku kenalkan waktu itu"

Yerim tersenyum,ingin memberikan mesan yang baik pada sahabat kakaknya. Tangan nya terangkat untuk bersalaman. "Namaku Yerim,kak"

Alis Jisoo terangkat sebelah,menatap uluran tangan Yerim tanpa minat.

"Dia adik kandung mu?" tanya Jisoo pada Jennie. Senyum Yerim pudar saat Jisoo tak membalas uluran tangannya.
Tangan yang tadinya terbuka,kini terkepal.

Jennie menghela nafas panjang,"tidak,kami tidak memiliki hubungan darah tapi aku menyayangi nya seperti adik ku" tutur Jennie.

Wajah Jisoo berpaling. "Cih,punya adik kandung tapi menganggap orang asing adik  sendiri. Selalu bersikap kasar pada adik kandungnya tapi bersikap lembut pada anak orang. Ini Aneh,tapi nyata..." Jisoo mengatakan itu diiringi dengan gerakan tangannya yang mendukung. Gadis cantik itu mengakhiri kalimatnya dengan tawa menyindir.

Jennie maju selangkah,jaraknya hanya beberapa senti dari tempat Jisoo berdiri.

"Apa maksudmu?" tanya Jennie lantang. Ia tidak suka jika seseorang berkata seperti itu di depan Yerim.

Jisoo menghentikan tawanya,membalas tatapan tajam Jennie. "Rosie adik kandung mu,tapi kau memperlakukannya bak orang asing. Kenapa? Apa karena dia berbeda? Karena itu kau malu mengakuinya"

Jennie tertegun. Jisoo tahu?

"Aku tidak tahu banyak tentangnya,tapi yang jelas kau tidak memperlakukannya dengan baik. Aku bisa melihat bagaimana reaksi tidak suka mu saat Rosie ke kampus waktu itu"

Rahang Jennie mengeras,tangannya terkepal. "Beraninya dia memberitahu Jisoo tentang identitas nya"

"Kau tidak perlu menyalahkan nya karena akulah yang memaksa Rosie untuk bercerita" Ujar Jisoo,ia takut Jennie akan berbuat yang tidak-tidak pada Rosie nantinya.

"Dan kau tahu apa yang terjadi padanya tadi? Sekelompok anak telah melunturkan senyum Rosie yang sudah aku ciptakan hari ini. Mereka dengan teganya merusak alat bantu pendengaran nya,yang mana adalah pemberian dari orang tua kalian."

"Apa kau tidak menyadari kesedihan di wajahnya,Jennie? Ahh tentu saja tidak,karena fokus mu hanya padanya" Ujar Jisoo menunjuk Yerim dengan dagunya. Entah mengapa Jisoo kurang suka dengan anak itu,padahal dia belum mengenalnya. Aura nya gelap,kata Jisoo.

Bunga TerakhirWhere stories live. Discover now