Melunak?

1.7K 283 13
                                    







Jisoo menggandeng tangan Rosie melewati koridor,kardigan yang di pakai gadis itu sedikit kotor karena aksi misuh-misuh tadi.

Saat hendak melewati ruang rawat Yerim,Jisoo berpapasan dengan perawat yang membawa wadah yang berisikan suntikan dan obat-obatan.

"Maaf,Suster mau ke ruangan yang itu ya?" tanya Jisoo sembari menunjuk ke ruang rawat Yerim.

Perawat wanita itu mengangguk mengiyakan.

"Obatnya kurang ini mah. Tambahin lagi Sus,obat rabies."

"Hah?"

Jisoo mencondongkan tubuhnya,"Suster gak tahu,sebelum jatuh dari tangga dia digigit anjing liar" Jisoo berbisik.

Perawat itu melotot. "Benarkah?"

"Suster cek aja sendiri,pasti dia lagi kayak barongsai tuh di dalam"Tambah Jisoo.





"Aakkhhhh...." teriak Yerim dari dalam,sepertinya ia masih kesal sudah dijambak Jisoo.

"Nah kan!" celetuk Jisoo yang membuat perawat itu panik.

Wanita itu buru-buru masuk memeriksa keadaan pasien nya.

Jisoo bergegas menarik Rosie yang cuma diam sedari tadi untuk meninggalkan tempat itu.



Setelah keluar dari area rumah sakit,tawa Jisoo meledak. Ia bahkan sampai memegangi perutnya yang sakit karena tertawa.


Setelah beberapa saat tawa Jisoo mereda,ia melirik Rosie yang menatapnya tanpa ekspresi.

Jisoo mengerjap,ia berdeham. "Itu lucu Rosie"

{ kakak berbohong dan itu tidak lucu }

"Sesekali gak apa-apa lah"


{ Nanti jadi kebiasaan }

"Terkadang kebohongan itu dibutuhkan Rosie"

{ Mana ada begitu }

Jisoo menghela nafas panjang,bener juga sih tapikan ini Yerim jadi halal-halal aja.

Rosie melangkah meninggalkan Jisoo. Wajahnya datar banget,dia gak suka kebohongan. Karena menurut Rosie,kualitas seseorang dapat diliat dari perkataan nya.




"Rosie..mobilnya di sana!!"

Langkah Rosie terhenti,kemudian berbalik lagi berlawanan arah. Jisoo terkikik gemas,sedangkan Rosie semakin mempercepat langkahnya;wajahnya memerah malu.


**



Jennie menuntun Yerim masuk ke rumah. Hari ini Yerim sudah diperbolehkan pulang,kondisinya membaik seiring berjalannya waktu.

Selama Yerim di rumah sakit,Jennie sangat jarang di rumah. Jennie sangat aktif di dua tempat;kampus dan rumah sakit.

Sesekali Jennie juga ke perusahaan mendiang sang ayah untuk menandatangani berkas-berkas penting dan juga menghadiri pertemuan yang tidak bisa diwakili oleh orang kepercayaannya.

Jennie pulang ke rumah hanya untuk mengambil pakaiannya dan juga pakaian Yerim,setelahnya dia pergi.

~

Dan Yerim tidak lupa mengadukan Jisoo ke Jennie yang sudah menjambak nya kemarin. Jennie langsung menghubungi Jisoo waktu itu,dan bertanya apakah Jisoo melakukan itu pada Yerim. Dan Jisoo mengelak,dia berkata tidak pernah melakukannya_menyentuh Yerim saja dia tidak sudi,tuturnya pada Jennie.__ Maafkan Jisoo Tuhan,karena sudah berbohong.

'Tak apa Jisoo,ini demi kebaikan' monolog Jisoo sesaat setelah Jennie mematikan panggilannya.

Jennie tidak ingin mendengar gerutuan Yerim yang tak ada habisnya,mengatakan jika dia berkata jujur. Maka dari itu Jennie memintanya untuk beristirahat saja agar tidak berhalusinasi,poor Yerim.

**




Jennie berpapasan dengan Rosie ketika dirinya habis mengantarkan Yerim ke kamarnya.

Sudah beberapa hari ini Jennie tidak melihat Rosie,rindu rasanya...eh!

Jennie menggelengkan kepalanya,mikir apa sih dia. Seharusnya dirinya membenci anak itu.


Jennie baru sadar,penampilan Rosie jauh dari kata rapi seperti biasanya. Ada apa dengan rambutnya? Itu terlihat seperti sarang burung. Dan juga bajunya terlihat kebesaran,sampai menutupi lututnya.

"Rosie...jangan lari-lari hey..." teriak bibi Ahn menghampiri.

"Udah dong lari-lari nya,bibi capek" ujar bibi Ahn,nafas terengah-engah.

"Kenapa,bi?" tanya Jennie.

"Oh Jennie.."bibi Ahn beralih ke Jennie,ia baru menyadari kehadiran gadis itu.

"Tadi habis mandi Rosie ngeluh sakit kepala,terus bibi mau pijat kepalanya. mungkin saja sakitnya reda tapi baru bibi pijat sedikit Rosie malah lari" jelas si bibi.

"Terus ini bajunya kenapa begini? Kamu pakai baju siapa?"

"Ini bajunya si Jeff,tadi Rosie minta sendiri" bibi Ahn yang menjawab.

Gak tau nih si Rosie,ada aja kelakuannya. Oh ya,Jeff itu salah satu petugas keamanan di kediaman nya mereka.

Jennie tepuk jidat,random banget sih ni bocah.

"Kenapa pakai baju orang? Kekurangan baju?"

Rosie cuma diam nunduk,seraya memainkan ujung bajunya yang otomatis terangkat.

Jennie syok,ia buru-buru menurunkan baju Rosie. "Kamu gak pake celana ya?" Jennie melotot.

Mendengar penuturan Jennie,Rosie mengintip dari kerah bajunya kemudian ia tertawa sumbang.

{ Lupa }

Jennie gak ngerti Rosie bilang apa,Jennie langsung saja menarik Rosie kembali ke kamarnya.


~


Rosie sudah memakai celana,bajunya juga sudah di ganti. Rosie sendiri yang mengganti bajunya,sebenarnya Jennie mau bantu tapi Rosie ngotot mau ganti sendiri;malu katanya. Padahal dia lagi nyembunyiin sesuatu di lengannya.

Jennie duduk di sisi kasur Rosie,menelusuri setiap sudut kamar. Bisa dihitung jari berapa kali Jennie masuk ke kamar Rosie. Gak ada yang penting juga yang mengharuskan Jennie ke kamar Rosie. Jennie aja bingung,kenapa dia berakhir disini sekarang?

Rosie keluar dari kamar mandi,atensi Jennie teralih. Ia teringat perkataan bibi Ahn tadi,kalau Rosie sakit kepala.

"Sini duduk"

Rosie nurut,kapan sih dia ngebantah? Dasar buyang;budak kasih sayang.





Sedangkan sekarang ini Jennie bingung dengan dirinya. Pikiran nya mengatakan untuk berhenti memperdulikan anak itu tapi hatinya malah menentang dan mengambil alih tubuhnya saat ini.

Jennie meminta Rosie duduk membelakanginya,ia ingin memberikan pijatan pada kepala Rosie.

Jennie meraih kepala adiknya dan mulai memijatnya perlahan.
Bahu Rosie terangkat,lehernya sampai hilang. Dia benar-benar geli.

Jennie menekan bahu Rosie,"udah diem! Jangan banyak gerak"

Rosie kembali ke posisi awal,bulu kuduknya berdiri. Ia tidak suka dipijat seperti ini. Tapi ada untungnya juga,Rosie jadi ada waktu berdua bersama sang kakak.

"Kepalanya masih sakit,nggak?"

Rosie menggeleng,ia jujur kepalanya sudah tidak sakit lagi. Sebenarnya dari waktu bibi Ahn yang memijatnya sudah tidak sakit lagi. Tapi Rosie gak bohong kan,Jennie juga gak nanya sebelumnya_main pijat-pijat aja.

Jennie berdiri,"istirahat gih,biar gak sakit lagi kepalanya."








"Dan Jangan karena ini,kau berpikir aku melupakan apa yang sudah kau perbuat pada Yerim"







TBC...



Bunga TerakhirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang