Bab 🕘

14.3K 1.2K 22
                                    

"Itu pun jika kamu ingin kunci motor ini," kata Grio sambil memperlihatkan kembali kunci motor

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Itu pun jika kamu ingin kunci motor ini," kata Grio sambil memperlihatkan kembali kunci motor.

Vino mempertimbangkan untuk pergi bersama Mahen ke sekolah, meskipun ia masih curiga dengan perubahan yang terjadi pada Grio. Bagaimana bisa perubahan itu begitu cepat, hanya dalam satu hari? Vino merasa curiga bahwa perubahan ini mungkin akan kembali seperti semula dan motor akan diambil kembali. Dia memegang erat stang motor dan menatap tajam ke arah Grio.

Grio melihat ekspresi Vino dan tertawa. "Daddy tidak akan mengambil barang yang sudah Daddy berikan, Vino. Kau tidak perlu takut bahwa motormu akan diambil kembali, kecuali jika Daddy memang benar-benar harus mengambilnya kembali." Meskipun Grio berbicara dengan yakin, Vino masih tidak yakin dengan kata-katanya.

...

Mahen melihat ke belakang dan melihat Vino mengendarai motor barunya dengan perlahan. Kemarin Vino mengendarai motor dengan cepat, tapi sekarang apa yang terjadi? Mahen mencoba menyeimbangkan motor miliknya dengan motor milik Vino. Dia melihat pergelangan tangan Vino yang terluka dan perban yang terlihat di salah satu lengannya. Meskipun melihat itu, Mahen memilih untuk tidak mempermasalahkannya. Itu adalah kesalahan Vino sendiri karena mencuri motor miliknya. Mahen fokus pada perjalanan mereka dan tidak menoleh ke arah Vino.

...

Mereka berdua melewati satpam penjaga gerbang dengan cepat.

Ketika mereka berhenti dan melepas helm, Mahen langsung pergi meninggalkan Vino yang masih duduk di jok motornya.

"Katanya bukan adikmu, tapi kok ke sekolah barengan?" sindir Reno, melihat Temannya berangkat bersama adik bungsunya.

"Baru kemarin bilang jangan menganggap Vino sebagai adiknya," tambah Gio, yang juga melihat kejadian itu. Begitupun kedua temannya yang lainnya tapi mereka hanya diam.

"Daddy," seru Mahen. Reno dan Gio mengerti bahwa Mahen tidak bisa menolak permintaan dari Daddynya, meskipun ia tidak suka dengan adik bungsunya. Reno dan Gio tidak membenci Vino dan mereka tidak ikut campur dalam masalah keluarga Mahen dan Vino. Namun, mereka melihat bahwa Mahen terus mengabaikan Vino, bahkan saat mereka bertemu, Mahen pura-pura tidak mengenalinya. Sekarang, saat mereka berangkat bersama, semua orang memperhatikan mereka dan mulai membicarakannya.

~~🔐🔏🔒🔓~~

Gio dan Reno ingin melihat Perubahan salah satu temannya ini sebelum Mahen menyesal akan tindakannya selama ini, semoga saja dengan perubahan Vino membuat Mahen tersadar ya mereka tau akan hilang ingatannya Vino bahkan seisi sekolah mulai tau.

Karena rumor begitu cepat menyebar entah siapa yang menyebar rumor itu makannya mereka memastikannya bertanya ke Bian Karena rumor tersebut menyebar ke arah mereka bertepatan dengan Bian Yang ada di sana jawaban yang di berikan Bian 'Ya' lalu anak itu malah pergi setelahnya.

VINO ALVARENZATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang