17. Aileen Jatuh Cinta Lagi?

24 7 0
                                    

HAPPY READING

17. AILEEN JATUH CINTA LAGI?

Gabriel sibuk melihat penampilkan dirinya di depan cermin di kamar. Ia merubah beberapa macam gaya rambutnya dan menurutnya memang cukup aneh. Pantas saja Aileen mengira rambut Gabriel tertiup angin. Lalu ia mengacak gusar rambutnya sendiri, frustasi akan penampilan dirinya. 

Entah sejak kapan Gabriel memerdulikan penampilannya. Mungkin sejak mengenal Satya yang mampu membuka pikirannya. Kata Satya, Gabriel sebenarnya tampan. Ia meneliti setiap lekuk wajahnya. Tapi ia tidak menemukan ketampanan sedikit pun.

"Mana yang ganteng sih? Satya katarak ya?" monolog Gabriel, sambil menghela napas. 

Dari sudut mata Gabriel melihat bayangan yang melewati jendela kamarnya. Lantas ia berbalik badan. Ia memiringkan kepala, apa tadi? Baru selangkah Gabriel mendekat ke arah jendela, seorang gadis dengan rambut panjang menutupi wajah muncul di jendela. 

"AAAA SETAN!" teriak Gabriel, menutup wajahnya dengan tangan. Ia baru saja melewatkan satu detak jantungnya. Ia terkejut sekali. 

Gabriel masih berteriak, ia tidak berani melihat jendela. Beberapa saat kemudian terdengar suara seseorang yang tertawa, membuat ia semakin histeris. Tapi, Gabriel baru menyadari suara itu mirip dengan suara.....

"Aileen?!" Dugaan Gabriel benar, Aileen. 

Aileen tertawa puas mengerjai Gabriel. 

Gabriel melangkah mendekat lalu membuka jendela. 

"Aileen, lo ngeselin banget, gue kaget!" gerutu Gabriel sambil memegang dadanya, detak jantungnya di luar kendali. 

"Lo lucu banget masa takut hantu?" tawa Aileen.

"Eh, gue bukan takut, tapi kaget. Emang lo nggak kaget digituin?" 

"Ya, kaget, sih," balas Aileen, di sisa tawanya. 

"Bisa jantungan nih gue!" 

"Lagian lo ngapain ngomong sendiri di depan kaca?" tanya Aileen. 

Gabriel melotot. "Ng...nggak."

"Lo ngapain ke sini? Kangen, ya?" tuding Gabriel. 

Aileen mendorong tangan Gabriel yang berada di depan wajahnya. "Ih, GR!" 

"Lalu ngapain ke sini? Hm, pasti ada maunya?" tanya Gabriel, penuh selidik. 

Aileen tersenyum misterius membuat Gabriel jadi penasaran. 

"Gabriel, kayanya aku suka deh sama seseorang," ungkap Aileen, membuat Gabriel terdiam untuk mencerna kalimat yang dilontarkan Aileen. 

"Lo suka sama seseorang?" tanya Gabriel, dibalas anggukkan oleh Aileen. 

"Tapi gue nggak mau kasih tau siapa."

"Kenapa curhat setengah-setengah sih?" kesal Gabriel. 

Jauh dalam lubuk hati Gabriel, ia terkejut atas ungkapan Aileen. Lantas siapa lelaki yang disukai Aileen? Kenapa Aileen tidak mau memberitahu?

"Jadi lo udah siap jatuh cinta lagi? Kemarin bukannya lo bilang trauma sama cinta?" tanya Gabriel.

Aileen berdeham. "Hm, iya sih, cuma gue nggak tau, mendadak suka aja sama seseorang. Lagian, gue sadar, nggak semua cowok kaya gitu, kan?"

"Lo nggak mau kasih tau, siapa? Jangan bikin gue penasaran deh!" gumam Gabriel.

"Malu," kekeh Aileen.

"Apa gue kenal orangnya?" 

"Nggak tau deh," kekeh Aileen. Tampak mata Aileen berbinar, seperti sedang membayangkan seseorang yang ia maksud.

PluviophileTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang