[1] Awalnya

1.4K 89 5
                                    

[1]

Cip cip cip

Burung di atas berkicau dengan riangnya berterbangan kesana kemari sangat damai rasanya terlihat sepasang burung yang sedang bertengger di depan rumah, tetapi siapa sangka wanita berumur 25 tahun ini masih menyandang status belum menikah katanya sih pemilik nama [name] ini masih belum ada tuh yang mau deketin, toh padahal orangnya baik budi pekerti cakep pisan tapi kenapa dah cowok-cowok kayaknya pada mundur soalnya ya pasti di tolak duluan sama si [name] ini.

Ya gimana nggak heran nih, orang tuanya udah bilangin ke dia tapi gimana ya namanya juga belum siap untuk menikah kan. Walaupun begitu orang tuanya tetep support kok, ya udah capek juga sih di sindir tetangga hampir nih di bilang 'perawan tua ya?' kesel serius di bilang gitu.

Si [name] lagi asik mikirin soal pernikahan, awalnya damai tenang dan tentram melihat kicauan burung dan langit indah membentang di atas. Eh adiknya malah nyamber.

"Kakak lama-lama kayak Mama loh sering natapin langit mulu" kata adik [name] menatapnya dari luar sedang menyapu taman, sementara ia sedang duduk menikmati teh hangat di depan rumah.

"Kenapa emangnya?" tentu saja wanita ini menyaut sautan adiknya yang membuka suara.

"Soalnya kayak nenek-nenek nikmatin hari tua sih"

"Pandai banget ya ngomongnya, nggak aku kasih uang jajan lagi kamu" hampir saja wanita itu melempar sandal jepit berwarna biru muda di bawah kakinya ke arah adik nggak ada adab itu. Mama habis memasak ikut keluar dan duduk di samping [name].

"Kak, tau nggak ada anak tetangga itu loh si Kita Shinsuke masing inget kamu?" aduh kenapa sih dia mulu, jelas sudah terlihat dari wajah [name] manyun, tentu saja apa tidak manyun wajahnya karena di banding-bandingkan terus dengan si mas yang kasep tenan.

"Iya Ma?" jawabnya malas.

"Dia baru habis pulang dari Inggris loh kak katanya ambil jurusan pertanian bukan?"

"Iya Ma"

"Katanya juga nih kak, itu si masnya lulusan universitas Sanford S2 ya?" apa nggak ketawa si [name] dan adiknya mendengar Mamanya yang kocak gini.

"Bukan Sanford Ma, Oxford" adik nggak ada adab ini pinter juga deh.

"Ya kan Mama bercanda doang atuh, iya itu Oxford university kan. Keren loh kak nggak demen ya?"

"Gimana mau demen Mama aja bandingin aku sama si mas itu" si wanita ini manyun kembali ekspresi wajahnya sangat kesal berbalik badan membelakangi Mamanya dan adiknya yang ikutan.

"Kasian Kakak loh Ma di bandingin terus" ternyata adik nggak ada adab ini perhatian juga.

"Tumben deh kamu, nih uang jajan sepuluh rebu"

"Hehe makasih kakak cantik"

Bincangan itu terhenti akan hadirnya si mas kang petani berjalan dengan santai tepat di depan rumah membawa seekor kucing putih gendut nan imut kelihatan sekali kucingnya kelebihan gizi. Pemilik nama Kita Shinsuke menyapa dengan santun.

"Permisi bu" Kitashin tersenyum secerah masa depan ke arah Mama berlanjut ke arahku.

"Apaan sih bikin salting" segera memalingkan wajahnya biar nggak kemalingan senyum cerahnya mas Shinsuke.

"Wih Kak Kita, mana oleh-olehnya kak?" adek nggak ada adab! ngapain dia tanya begituan.

"Nak Kita, udah dapet calon ya?" gusti tolong lah aku... Belum sempat Shinsuke menjawab Mama [name] bertanya dengan santainya.

"Mama...adekku sayang, udah ah jangan tanya begituan dong" mencoba sesantun mungkin walau emang kesel banget untung sayang. Shinsuke terkekeh pelan suaranya lembut bak sutra.

"Tidak apa-apa dek, kalau buat kamu oleh-olehnya pasti ada kakak selalu ingat. Untuk pertanyaan Ibu yang tadi... jawabannya belum Bu" ucap Shinsuke mulai menggendong kucing putih gendut tadi.

"Wah bagus dong kebetulan anak saya juga belum menik---" belum sempat lagi Mama berbicara tertutup langsung oleh tangan [name] karena pasti Mamanya ini bilang yang aneh-aneh.

"Nggak ada kok mas Shin, mas duluan aja dulu mau ke sawah ya?"

"Iya dek [name], Bu...saya duluan" syukurlah si Mama belum sempet tuh bilang perihal nikah, adiknya hanya cengengesan ketawa ketiwi nggak jelas.

"Kakak kalau suka tuh bilang aja sama kak Kita"

"Apaan sih aku aja nggak mau nikah, sini uangnya nggak jadi ya aku kasih uang jajan lagi"

"Ampun kak ampun."

Shinsuke sudah duluan pergi meninggalkan rumah [name] Adik dan Mamanya selalu mengusik bahkan sampai menjodoh-jodohkan, tapi bagaimana ya? apa sudah saatnya mikirin soal nikah? ah...nggak tau deh.

🦊🌾

Yok bisa yok sarannya kakak-kakak ku cinta😩

Luv muach buat yang udah baca💓

SEE YOU NEXT CHAPTER (⁠人⁠ ⁠•͈⁠ᴗ⁠•͈⁠)

MAS SUAMI [KITA SHINSUKE X READER]Where stories live. Discover now