[6] Night Date

658 45 6
                                    

[6]

Sinar mentari menunjukkan cahayanya dari balik gorden kamar, kami memutuskan pulang ke rumah yang mas Shin sudah persiapkan sebelum menikah apalagi seorang Shinsuke pasti sudah mempersiapkan dengan matang sebelum bertindak.

Dari villa indah itu masih terbenam rasa hangat yang membentang di hati, bersama-sama membagi candaan dalam satu tempat. Suasana indah itu takkan pernah kulupa.

Tetapi ada yang aneh, entah mengapa ada yang meraba bagian tubuh atasku dengan lembut. Kedua mata ini susah banget buat di buka ya! Kayak ada yang grape-grape gtu.

"Mmn, mochi" suara surau itu menyambut dari belakang setengah terbangun, ia melingkarkan tangan di pinggangku menyusuri masuk ke dalam baju tidur.

Terbangun dalam sekejap, membulat mata sempurna menyaksikan masih dalam keadaan berbaring.

Di dapati Shinsuke di sana yang tengah meraba bagian dalam baju ini, spontan wajah paripurna lelaki itu mendapat tamparan keras ala emak-emak.

"Agh, sakit sayang" ia kaget ikut terbangun, tadi itu Shinsuke sedang meraba tubuh ini secara tidak sadar?

"Mas punya kebiasaan buruk pas tidur ya?" Aku menjauh bangkit dari kasur, di tangan terdapat bantal guling yang siap di lempar.

"Hmm? Mas ada buat apa pas tidur dek?" Yang di tanya malah tanya balik, ternyata tak sadar tadi raba sana sini.

Bantal guling yang ku pegang telah mendarat ke arah Shinsuke yang setengah terbangun, "Bodo! Dasar mesum laki-laki semua sama aja!"

"Loh dek? Tunggu jangan marah dulu " tangan kekarnya menarik tubuhku ke kasur duduk seketika.

"Maaf kalau mas ada lakukan sesuatu yang nggak adek suka, serius mas nggak tau tadi masih tidur" sepertinya masih ada perkataan yang ingin di selesaikan Shinsuke.

"Emangnya mas mimpi apa sampai nyebut mochi begitu?" Wajahku menampilkan ekspresi paling rumit bagi Shinsuke, membuat dirinya berdehem sejenak.

"Mas mimpiin megang mochi tadi, pengen mas makan"

Sontak membulatkan retina ini lekat menatap Shinsuke yang tampak begitu polos.

"Mas bener-bener nggak sadar ya? Yaudah nggak apa-apa" bangkit kembali menuju kamar mandi, serta membasuh wajahku yang sudah melting parah.

"[Fullname] jangan marah sayang, Ya?" Ia masih bersikeras meminta maaf, bahkan sepertinya lelaki ini tidak paham karena apa ia meminta maaf.

Shinsuke memeluk dari belakang, "ya? Oh! Gimana kalau kita pergi jalan-jalan mau?"

"Nggak ah, aku capek" ekspresi wajahku paling ampuh menolak Shinsuke yang mengendus pelan leher ini.

"Kalau gitu, kita date in home aja gimana?"

"Hmm, boleh deh"

Tetapi, siapa sangka jika date home itu buyar begitu saja. Lantaran Shinsuke ada pekerjaan mendadak membuatku sedikit kesal, soalnya ya baru pulang udah kerja lagi... Aku nggak tega aja sama mas Shin cuma ya mau gimana lagi namanya pekerjaan.

"Dek, mas pergi sebentar jangan kemana-mana ya?" Shinsuke memberi kecupan pelan di kening, lalu pergi begitu saja setelah melambaikan tangan.

Hening.

Aku begitu bosan jika menunggu terlalu lama, saatnya memutuskan menghabiskan waktu di rumah saja!

Ting!

_____________

Atsumu
Kak gimana? Kemaren udah malam pertama ya?

MAS SUAMI [KITA SHINSUKE X READER]Where stories live. Discover now