[4] Malam Pertama

1.1K 73 7
                                    

[4]

Tiga bulan setelah lamaran banyak sekali pengenalan lebih jauh tentang keluargaku dan keluarga mas Shin, sudah terbiasa dengan panggilan 'mas' yang tak lagi menjadi kata spontan terucap dari ujung bibir ini. Memang ya nggak salah tetangga pada ngejar-ngejar Shinsuke, eh apanya yang nggak salah! salah lah jelas, kan Shin udah jadi suamiku.

Tanggal pernikahan sudah di tentukan, dalam satu bulan menuju acara sangat melelahkan. Dari fitting baju pengantin sampai undangan, malah ya nggak ada tuh dalam tiga bulan ketemu berdua kayak kencan di tip-tipi, malah ketemuan dengan pemilik marga Kita itu cuma 5 kali, itupun bareng keluarga dan sibuk ngurus cuti kerjaan.

Hari pernikahan datang, sekujur tubuh [name] gemetar karena hari sakral itu di hadiri semua tamu spesial. Tiba-tiba ada yang masuk mengusikku nyamber meluk saat sedang makeup di kamar Villa.

Ya benar, keluarga besar menyetujui menikah di Villa yang berdekatan dengan alam selain memang keluarga mas Shin sudah terbiasa dengan alam, keluargaku juga setuju karena mau refreshing katanya.

Villa di atas bukit dengan pantai indah di bawah jika ingin berenang di pantai itu harus turun seribu lebih tangga. Oh iya lanjut ke yang si nyamber tadi.

"Kakakku lagi make-up cantik ya?" rambut kuning halus meraba pundak ndusel, [name] geli karenanya.

"Minggir sana jangan ganggu!" jika kalian menebak lelaki kepribadian ceria ini adalah Miya Atsumu, tepat sekali anda benar selamat anda mendapatkan 1 Milyar Rupiah!(⁠✯⁠ᴗ⁠✯⁠)

"Biarin aja anaknya memang gitu" rambut hitam retina bak kucing garong lengkap memakai jas maroon menyender di tembok melihat [name] yang make-up. Atsumu melepaskan pelukannya.

"Jahat lo bro!" Atsumu sebal aja keliatan imut. Kuroo terkekeh.

"Kuroo, istri kamu mana?" aku menanyakan istri cantiknya.

"Ada di luar lagi ngobrol sama mama kamu" Kuroo menjawab tersenyum. Tak lama datang malaikat kecil tangan mungil itu menggenggam tanganku. Ya Tuhan! Imut banget sih!

"Aku keluar duluan ya [name], mau nemuin istri dulu kangen" tubuh makhluk mungil itu terangkat di gendong sang ayah keluar.

"Idih bucin" Atsumu menyindir, Kuroo menatapnya tajam.

Aku hanya manggut karena sedang di pasangkan aksesoris lain, Atsumu pun ikut keluar berebut ingin menggendong anaknya Kuroo.

"Kak, sudah selesai?" sepertinya orang datang bergilir masuk. Aku manggut lagi. Suna Rintarou dan Miya Osamu bertanya dari luar pintu, saat itu pintu terbuka.

"Sudah, aku siap." [Name] meyakinkan dirinya kembali.

Banyak yang di khawatirkannya dari bagaimana keluarga yang akan mereka bentuk di kemudian hari, atau bagaimana cara menyelesaikan konflik atau pun juga tentang anak dan pekerjaan, pusing mikirinnya tapi [name] harus tetap maju karena ini pilihan hidup yang ia harus tempuh.

🦊🌾

Bibir pantai menjadi saksi bisu pernikahan [name] dan Kita Shinsuke, resmi acara itu di selenggarakan dengan cuaca cerah menyisakan langit orange sunsrise yang tampak indah dan damai di lihat.

Seluruh teman-teman Shinsuke dan [name] menyambut memberi salam, kata-kata "Selamat menempuh hidup baru" bukanlah lagi perkataan yang [name] sering dengar.

Warna orange sunrise berubah menjadi orange sunset hari mulai beranjak malam, resepsi sederhana nan indah di adakan dalam gedung tamu senang dengan pesta malam langit terang bulan menyinari, tak hanya itu saja view dari atas bukit membentang laut lepas bergelombang terkena cahaya rembulan. Shinsuke mendekatiku.

MAS SUAMI [KITA SHINSUKE X READER]Where stories live. Discover now