-4-

931 158 13
                                    

Comeback Blackpink akhirnya tiba dan seperti tebakan, lagu solo Rose di album itu malah menerima banyak hujatan dari penggemar ot namun tanpa diduga, lagu solo itu malah menjadi lagu yang paling digemari oleh para penggemar membuatkan Rose bisa bernafas lega.

"Bagus Rose. Lagu itu bahkan sudah menjadi trending" ujar Teddy Oppa.

Rose tersenyum dan membungkuk "Terima kasih karena sudah percaya sama aku untuk menyanyikan lagu itu"

"Kamu memang pantas untuk mendapatkan lagu solo itu" sahut Teddy Oppa "By the way, Sajangnim ingin ketemu sama kamu. Mungkin dia ingin mengatakan selamat untuk kamu"

Rose tersenyum tipis "Selamat? Aku bahkan tidak yakin" gumamnya pelan

"Maksud kamu?"

"Ah, tidak ada apa apa. Aku keruangan Sajangnim duluan" Rose membungkuk sopan dan berganjak pergi dari sana.














Yeongha menatap Rose dengan tatapan yang sulit diartikan membuatkan yeoja itu menelan ludahnya dengan kasar "A-ada apa Sajangnim ingin ketemu sama aku?" Tanya Rose gugup.

"Saya dengar solo kamu di album comeback kalian digemari oleh penggemar kamu bukan?"

Rose mengangguk kaku "Sepertinya comeback kali ini sukses si" lanjut Yeongha "Dan gara gara itu juga kamu mendapat tawaran untuk menjadi BA merk yang terkenal"

"Jadi Sajangnim mengizinkan aku untuk menerima tawaran itu?" Tanya Rose dengan mata berbinar binar.

"Ah, sayangnya saya menolaknya" santai Yeongha.

Bahu Rose merosot. Hah~ selalu saja seperti ini "Tapi kenapa?" Walaupun dia sudah bisa menebak alasan Yeongha, dia tetap saja menanyakan alasannya.

"Kamu masih belum bisa memikul tugasan itu si. Mendingan kamu fokus saja sama nyanyian kamu" sahut Yeongha.

"Sampai kapan Sajangnim ingin meremehkan aku?!" Tanya Rose yang sudah tidak mampu menahan sabarnya lagi.

"Kita sudah bikin perjanjian bukan? Kamu tidak boleh membantah arahan saya!" Tegas Yeongha.

"Tapi perjanjian itu tidak masuk akal! Kenapa aku harus mengikuti semua arahan Sajangnim?!"

Yeongha bersmirk "Apa kamu tahu kalau Papa Eonnie kesayangan kamu itu adalah mantan korupsi?"

Raut wajah Rose berubah "M-maksud Sajangnim?"

"Kamu tidak ingin karier Eonnie kesayangan kamu itu hancur bukan?" Tanya Yeongha "Saya bisa saja si menghancurkan karier Eonnie kesayangan kamu itu dengan berita ini dan saya yakin Eonnie kesayangan kamu itu akan mengalami depresi dengan berat. Ah, kasian sekali"

Rose menghela nafasnya dengan kasar. Dia tidak boleh membiarkan hal itu terjadi "Baiklah, lakukan apa pun yang ingin Sajangnim lakukan sama aku tapi jangan pernah menyentuh Jennie Eonnie dan juga member aku yang lain!"

"Bagus, inilah yang saya inginkan" seru Yeongha dengan senang "Kalau ada media yang menanyakan soal solo kamu, bilang saja kalau kamu masih belum siap!"

"Arreosso" pasrah Rose "Aku duluan" dia bangkit dan bergegas pergi dari sana.
















:
:

Waktu makam malam sudah tiba namun Rose masih betah didalam kamar mandi. Tangannya memegang siluet kecil yang sudah dipenuhi oleh darah itu.

Seperti biasa, dia menggores lengannya bagi menenangkan dirinya. Hah~ rasanya sedikit ngilu si namun rasa sakit dihatinya mungkin sudah menutupi rasa ngilu itu.

Air shower bahkan terus membasahi badannya membuatkan air matanya tidak kelihatan.

Dia hanyalah manusia biasa tapi kenapa dia dituntut untuk menjadi yang terbaik? Kenapa harus dia yang melalui semua itu?

Jujur, ingin sekali dia menyerah namun karier Jennie berada didalam genggamannya. Kalau dia memilih untuk menyerah, dia yakin karier Jennie bakalan hancur dan ia tidak akan membiarkan hal itu terjadi.

Rose menyayangi ketiga membernya dan dia tidak akan pernah membiarkan membernya menderita. Biarkan dirinya yang mengalami penderitan itu sendirian . Dia akan terus berusaha bertahan demi para membernya.

Tok tok tok

"Rosie, apa kamu sudah selesai?" Tanya Jennie dari luar kamar mandi "Eonnie sudah menyiapkan makam malam. Ayo makan bersama" lanjutnya.

"Kalian makan saja. Aku tidak lapar!" Teriak Rose dari dalam

"Tumben?" Bingung Jennie.

"Aku capek, ingin istirahat saja!" Sahut Rose

"Baiklah, Eonnie keluar duluan!" Ujar Jennie berganjak keluar dari kamar adek kesayangannya itu.













"Dimana Chaeng?" Tanya Lisa

Jennie mendudukkan dirinya dibangku "Dia tidak ingin makan"

"Tumben? Biasanya soal makan dia yang paling gercep" ujar Jisoo

"Dia bilang dia capek. Ingin langsung istirahat si" jelas Jennie.

"Kalian sadar tidak kalau dia kelihatan berbeda?" Tanya Lisa.

"Berbeda gimana?" Tanya Jisoo.

"Masa kalian tidak peka si!" Kesal Lisa "Akhir akhir ini dia sering dipanggil keruangan Sajangnim. Terus pas keluar dari ruangan Sajangnim, dia kelihatan sedih tapi pas ketemu sama kita dia seperti pura pura tersenyum" jelas Lisa.

"Eonnie juga sadar si soal itu" ujar Jisoo.

Jennie menghela nafasnya "Sepertinya ada sesuatu yang dia tutupi dari kita"

"Akhir akhir ini juga dia sering menerima hate comment si. Kalian juga tahu bukan kalau dia anaknya sosial banget" ujar Lisa "Ah, aku merasa kasian sama Chaeng" lirihnya sendu.

Jisoo merangkul Lisa yang memang duduk disampingnya itu "Tidak apa apa.  Chaeng punya kita bukan? Kita ber4 ini sudah seperti saudara jadi kita harus saling menguatkan! Ayo kita memberi semangat untuk dia!"

Jennie sama Lisa kompak mengangguk dengan semangat.











  Tekan
   👇

Blue Roses 💙✅Where stories live. Discover now