-8✅-

1.5K 162 5
                                    

Brughh

Jennie terduduk diruang latihan itu dengan sesak didadanya. Apa yang sudah dia lakukan Ya Tuhan. Kenapa dia begitu kejam sama sosok yang sudah berkorban untuk dirinya itu? Apa dia masih ada kesempatan untuk memperbaiki segalanya?

"Hiks Rosie. Mianhe jeongmal mianhe. Hiks maafin Eonnie sayang" isaknya

"Eonnie" lirih Lisa beralih memeluk Jennie dari samping.

"Oppa, kapan Chaeyoung berangkat?" Tanya Jisoo dengan mata berkaca kaca.

"Dia baru saja berangkat. Mungkin dia belum tiba di bandara" sahut Loren.

"Tolong bawa kita ke bandara" ujar Jisoo.

"Ayo!" Sahut Loren semangat.

Jisoo langsung menarik Jennie dan Lisa menuju kemobil. Mereka harus segera ke bandara dan menghalang Rose pergi meninggalkan mereka.

Disepanjang perjalanan, Jennie terus saja menangis dan menyesali perbuatannya. Mulutnya tidak henti henti menggumamkan kata kata maaf untuk Rose.

"Jalannya macet!" Kesal Loren.

"Memangnya ada apa didepan?" Tanya Lisa.

Loren mengeluarkan kepalanya dari jendela "Sepertinya ada kecelakaan"

Jisoo melirik jam dipergelangan tangannya "Tidak ada pilihan lagi, kita harus berlari ke bandara!"

"Jangan gila Soo! Jaraknya masih jauh" ujar Loren.

"Hanya itu satu satunya caranya. Kita tidak ingin kehilangan Chaeyoung" ujar Jisoo.

"Ayo Eonnie, kita pergi!" Timpal Lisa yang sudah berganjak keluar diikuti oleh Jennie dan juga Jisoo.















*

Beberapa menit yang lalu.

"Atas alasan apa kamu ingin mengakhiri kontrak?" Tanya Yeongha.

"Sajangnim sudah tahu alasannya" sahut Rose datar "Apa sekarang Sajangim merasa puas?"

Yeongha terkekeh kecil "Saya senang sekali. Akhirnya rencana saya berhasil"

Rose menatap pria didepannya itu dengan tajam "Mulai sekarang, jangan pernah menyakiti ketiga member saya itu lagi! Perlakukan lah mereka dengan adil!" Ujarnya berganjak pergi dari agensi itu.

Dia memasuki taksi yang sudah menunggunya "Ke bandara Pak"

"Baiklah"

Akhirnya taksi itu meluncur laju menuju ke bandara.

Hah~

Rasanya sungguh berat untuk pergi meninggalkan ketiga membernya itu namun hanya ini satu satunya cara agar Yeongha tidak menyakiti ketiganya.

"Semoga kalian bahagia dan semakin sukses tanpa aku ya" gumamnya sendu.

Secara tiba tiba, matanya melotot ketika menyadari ada sebuah truk melaju dengan kencang kearah taksi yang dinaiki olehnya.

Supir taksi itu bahkan sudah kelihatan panik dan dia berusaha untuk mengendalikan mobilnya itu.







Brukkkkk

Terlambat.....

Taksi itu ditambrak dari samping membuatkannya berguling guling diatas jalanan.

Para saksi kejadian bergegas menghampiri taksi itu dan mengeluarkan pengendara taksi dan juga Rose.

Rose dibaringkan diatas jalanan. Pandangannya buram namun dia masih sadar. Sekujur badannya kesakitan bahkan dia sudah tidak bisa menggerakkan tangannya.

Dadanya merasa sesak. Kepalanya terus mengeluarkan darah segar.

Ditengah kesedarannya yang hampir menghilang itu, dia melihat sosok tiga orang yeoja yang perlahan menghampirinya.

"Chaeng!!" Teriakan itu membuatkan dia yakin kalau yang berteriak itu adalah Lisa, member yang sudah seperti kembarannya.

"Chaeyoung-ah. Apa kamu mendengar Eonnie?" Tanya Jisoo memangku kepala Rose.

"K-kalian" lirih Rose. Suaranya seakan tercekat. Dia bahkan sudah tidak mampu untuk mengeluarkan suara lagi.

"R-Rosie. Hiks, maafin Eonnie. Loren Oppa sudah menceritakan semuanya kepada Eonnie. Mianhe Rosie" isak Jennie menggenggam tangan dingin Rose.

Rose tersenyum tipis. Dia bahagia karena kebenaran akhirnya terbongkar.

Rasa sesak didada kembali menghampirinya membuatkan tangannya itu mencengkram tangan Jennie.

Uhukkk

Jennie semakin menangis histeris setelah melihat Rose terbatuk dengan darah yang mengalir keluar dari mulutnya itu.

"Hiks Chaeyoung-ah, kamu kuat. Tolong bertahan" Jisoo, sosok yang selama ini kelihatan kuat itu juga sudah tidak mampu menahan air matanya.

Telinga Rose sudah tidak bisa mendengarkan apa apa lagi. Dia menatap lurus kearah langit yang memancarkan sinaran.

Tuhan, kalau ini pengakhiran hidupnya, dia ikhlas. Andai dia terlahir kembali, dia berharap agar dia akan kembali dipertemukan sama ketiga sosok yang selama ini bersama dengannya itu.

"J-JenChuLiChaeng s-selamanya" ujar Rose sebelum matanya perlahan lahan tertutup bersamaan dengan hembusan nafas terakhirnya itu.

"Chaeng? Jangan bercanda Chaeng! Bangun Chaeyoung!!" Teriak Lisa berusaha membangunkan sosok itu.

Percuma Lisa-ya. Sosok itu sudah pergi dan tidak akan kembali lagi.

"Jangan seperti ini sayang. Buka mata kamu Rosie! Jangan hukum Eonnie seperti ini. Rosie, Eonnie mohon, tolong bangun" racau Jennie.

Kenapa disaat dia ingin memperbaiki segalanya, kesempatan itu sudah tidak ada? Kenapa dia tidak diberi peluang kedua?

Dan sekarang dia menyadari satu hal, tidak semua peluang kedua akan tiba.















Setelah kepergian salah satu dari mereka, Jisoo, Jennie dan Lisa memutuskan untuk mengakhiri kontrak. Untuk apa mereka terus melanjutkan kontrak itu kalau salah satu dari mereka sudah tidak ada? Bukankah Blackpink itu artinya 4? Tanpa salah satu dari mereka, tidak akan ada kewujudan Blackpink.

Sejak bubarnya grup itu, saham perusahan semakin menurun membuatkan Yeongha sadar kalau selama ini dia sudah melakukan keputusan yang salah. Sekarang, apa pun yang dia usahakan, saham perusahan tidak akan pernah kembali.

Menyesal... Hanya kata ini yang bisa menggambarkan perasaannya saat ini.











The End✅

Terima kasih untuk RuthCuan6 atas ide nya. Dan maaf kalau ceritanya tidak seperti apa yang kamu inginkan🙏


   Tekan
    👇

Blue Roses 💙✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang