-6-

992 168 16
                                    

Hari terus berlalu dan Rose terus saja menanggung segala masalahnya itu sendirian. Jika ada waktu, dia akan membahagikan masalahnya itu kepada Loren yang sudah menjadi teman curhatnya.

Jujur saja dia sudah capek namun dia tidak boleh menyerah.

"Kamu kenapa?" Pertanyaan dari Jennie malah menghentikan langkah Rose yang ingin memasuki kamarnya.

"Aku tidak kenapa napa" sahut Rose "Memangnya kenapa?" Bingungnya.

"Akhir akhir ini kamu sering menghindar dari kita. Sepertinya ada sesuatu yang kamu tutupin dari kita. Rosie, tolong jujur!" Tegas Jennie diakhir kata.

Rose menghembuskan nafasnya dengan kasar "Aku hanya lagi banyak pikiran. Tidak ada yang aku tutupin dari kalian kok" sahutnya "Aku capek. Aku istirahat duluan ya" pamitnya berganjak memasuki kamar meninggalkan Jennie yang menatapnya dengan tatapan yang sulit diartikan.











:

Tepat jam 2 petang, Jennie memasuki ruangan Yeongha. Dia memang diminta untuk kesana sendirian karena ada sesuatu yang ingin Yeongha sampaikan kepadanya itu.

"Sajangnim, ada apa?" Tanya Jennie.

"Akhirnya kesayangan agensi sudah tiba" ujar Yeongha dengan senang.

"Maksud Sajangnim?"

"Ah, lupakan saja"

"Jadi, ada apa?"

Yeongha menghela nafasnya "Apa akhir akhir ini kamu melihat ada perubahan yang aneh sama salah satu member kamu?"

Jennie terdiam. Perubahan yang aneh? "Tidak ada yang aneh kok" ujarnya.

"Maksud saya, Rose. Dia berbeda bukan?"

Ah, sekarang Jennie mengerti maksud dari Yeongha "Akhir akhir ini dia memang sering menyendiri si. Katanya dia hanya capek dan lagi banyak pikiran" ujar Jennie "Dan dia juga sering ke agensi. Apa yang dia lakukan?"

"Dia ingin mengganti posisi kamu si" santai Yeongha.

"Posisi aku? Maksud Sajangnim apa?"

"Jen, kamu itu hebat, keren dan kamu punya banyak penggemar. Dia ingin menggantikan posisi kamu itu"

"Sajangnim tidak ada hak untuk ngomong seperti itu! Rosie tidak mungkin mengkhianati aku!" Marah Jennie.

Yeongha menggeleng lemah "Sepertinya kamu sudah dibohongi oleh dia" ujarnya "Asal kamu tahu, dia sering ke agensi karena dia ingin debut solo dan dia bahkan akan mengambil lagu yang sudah disiapkan untuk kamu"

"Tidak mungkin Rosie seperti itu" ujar Jennie yang masih sulit untuk percaya.

"Kamu bilang akhir akhir ini dia sering menyendiri bukan? Itu karena dia ingin menjauh dari kalian. Dia ingin melalukan segalanya sendiri. Dia itu egois"

Jennie terdiam. Melihat raut wajah Yeongha yang serius itu membuatkan dia percaya. Sepertinya dia sudah terpengaruh oleh kata kata bohongan Yeongha.

"Kalian itu sudah saya anggap seperti anak saya sendiri. Tidak mungkin saya ingin melihat kalian hancur bukan?" Lanjut Yeongha "Berhati hatilah Jen"

Yeongha tersenyum puas ketika melihat Jennie yang terdiam itu. Dia memang ingin menyingkirkan Rose dari grup itu dan dia pikir ini adalah cara yang terbaik.












Jennie memasuki dorm dengan raut wajah yang sulit diartikan. Dapat dia lihat kalau Jisoo sama Lisa lagi bersantai disofa dengan beberapa cemilan ditangan mereka.

"Rosie!" Teriaknya.

Tidak butuh waktu yang lama, Rose menghampirinya dengan raut wajah yang bingung "Kenapa Eon?"

Plakkk

Bukannya jawaban yang didapatkan namun dia malah mendapat satu tamparan dari Jennie.

"Jennie!" Jisoo berseru marah. Dia bersama Lisa bangkit dan menghampiri keduanya "Jen, kenapa kamu menampar Chae?!"

"Dia memang berhak untuk ditampar Eon!" Sahut Jennie dengan marah.

"Salah aku apa Eon?" Tanya Rose menahan air matanya.

Lisa yang berada disamping Rose itu memilih untuk mengusap punggung sosok yang sudah dianggap seperti kembarannya sendiri.

"Kamu pikir Eonnie tidak tahu apa yang kamu lakukan selama ini hah?!" Marah Jennie.

"Jen, tenang dulu" Jisoo berusaha menenangkan Jennie "Apa salah Chae hurm?"

"Dia berusaha mengganti posisi aku Eon! Dia itu egois! Dia ingin mengambil semua hak aku! Dia bahkan memohon sama Sajangnim agar aku tidak diberikan kebebasan! Dia hanya memikirkan dirinya sendiri!" Ujar Jennie menunjuk Rose dengan emosi.

Rose menghela nafasnya dengan berat. Astaga, apa lagi yang sudah Yeongha rencanakan?

"Aku tidak mungkin melakukan semua itu Eon! Eonnie juga tahu kalau aku sayang sama Eonnie dan aku tidak akan pernah mengkhianati Eonnie" ujar Rose berusaha tenang.

"Cukup!" Sentak Jennie "Gue sudah benar benar muak sama elo! Asal lo tahu, gue tidak akan pernah membiarkan elo mengambil apa yang sudah gue usahakan selama ini! Dan jangan pernah elo memanggil gue Eonnie elo karena gue bukan siapa siapa elo lagi! Gue menyesal karena mengenal sosok egois seperti elo!" Dingin Jennie. Dia berganjak kekamarnya tanpa mempedulikan Rose yang sudah terisak itu.

"Hiks Eonnie" lirih Rose menatap kepergian Jennie.

"Kalian percaya sama aku bukan? Aku tidak mungkin mengkhianati Jennie Eonnie. Aku sayang sama pertemanan kita ini bahkan aku sudah mengganggap kalian seperti saudara aku" ujar Rose menyakinkan Jisoo sama Lisa.

Jisoo sama Lisa saling tatap untuk beberapa saat. Tidak butuh waktu yang lama, mereka membawa Rose kedalam dakapan mereka "Kita percaya sama kamu kok" ujar Jisoo mengusap kepala Rose.








  Tekan
    👇

Blue Roses 💙✅Where stories live. Discover now