3

1.7K 198 5
                                    

Seperti sadar diri karena sudah merepotkan Vegas, Pete yang memang terbiasa bangun pagi langsung pergi ke dapur, minimal ia akan membuatkannya sarapan sebagai ucapan terimakasih.
Hanya telur ceplok dan nasi goreng, masakan yang memang cuma itu dia bisa.

"Apaan ni, lucu banget." Amp meninggalkan bandananya yang biasa digunakan saat akan cuci muka di meja makan, Pete yang memang memiliki rambut panjang menutupi dahi langsung mengambil dan menggunakannya.

"Kamu tuh kalo bangun tidur tempatnya diberesin lagi dong." Vegas juga rupanya sudah bangun, setelah melihat ruang keluarganya berantakan oleh bantal dan selimut langsung pergi ke dapur dan menemukan sang sahabat tengah sibuk memasak.

"Ntar diberesin abis ini beres," kata Pete tanpa menoleh pada Vegas, ia terlalu sibuk.

Vegas hanya mengangguk dan menyimpan boneka babi Amp ke atas meja, semalam dipinjam Pete karena ia tipikal tak bisa tidur tanpa memeluk sesuatu, seperti Amp.
Vegas lalu pamit untuk pergi mandi terlebih dahulu, ia sebenarnya sudah cukup jauh dari dapur tapi justru kembali lagi karena baru sadar Pete memakai sesuatu dikepalanya.

"Punya Amp ya?"

"Iya, bagus nih biar ga ribet sama rambut." Pete kali ini membalik badannya pada Vegas, ingin menunjukkan penampilannya dengan bandana penghalang rambut itu, terlihat menggemaskan.

"Oh iya, kalo saya lama panggil aja ya."

Vegas pasti gila, tiba-tiba komentar bahwa Pete terlihat menggemaskan baru saja terlihat dikepalanya setelah melihat Bandana yang biasa digunakan Amp, padahal Amp tiap hari menggunakannya tapi Vegas melihat itu seperti sesuatu yang biasa saja.
Mungkin karena Pete laki-laki? Dan kepercayaan dirinya membuat dia terlihat menarik? Menarik untuk pria seperti dirinya?

----

"Saya anterin kamu dulu baru ke kantor."

"Ga perlu, udah nyuruh Pol jemput kok."

Vegas mendecih, lagi-lagi sekumpulan homo itu yang diandalkan Pete.

"Oh iya, Amp nyuruh saya ajak kamu ke acara    ulangtahun ibunya, mau ikut? Besok malam acaranya."

Pete tentu harus ikut, ia sudah janji pada Amp tahun lalu bahwa tahun ini ia akan pergi ke acara ulangtahun ibunya, tahun lalu ia masih disibukkan oleh suatu pekerjaan.
Pete lalu disuruh Vegas untuk siap-siap sepagi mungkin, karena Vegas ingin datang sebelum acara di mulai dan perjalanan menuju kota kelahiran sang mertua memakan waktu sekitar 3 jam.

"Oke, nginep?" Tanya Pete lalu diangguki Vegas.

"Ih gua ga enak kalo nginep, gua pulang aja kali ya?"

"Sehari doang Pete, besoknya kita pulang barenglah," bujuk Vegas, kasian Pete kalau langsung pulang.

"Lagian kenapa sih? Kaya ga mau dipisahin banget sama temen-temen homo kamu itu," sambung Vegas, mendadak kesal lagi setelah teringat circle baru Pete.

"Emang kenapa sih lu, mereka baik bener loh. Nih ya, keknya mereka bakal ngasih dah kalo gua minta warisan keluarga." Pete bahkan menyebutkan jika Porsche berencana membeli apartment disekitar rumah Pete biar Pete butuh sesuatu tidak perlu ke temannya yang lain.

"Lebih deket dari saya?" Tanya Vegas, rumahnya dan rumah Pete hanya berbeda kompleks, tidak sampai 20 menit pun Vegas sudah sampai dirumah Pete.

"Enggaklah, ga ada gedung apartment disekitar sini. Ya mungkin minimal jadi yang paling deket dari semua temennya."

"Tetep deketan saya ke rumah kamu lah."

Pete hanya mengangguk. Benar, urusan paling dekat memang Vegas juaranya.

DUDA -VegasPete- [COMPLETED] SEASON 1Where stories live. Discover now