9

1.5K 175 6
                                    

Di malam yang begitu dingin ini, dua anak Adam yang hanya terikat oleh pertemanan itu berakhir saling membelit lidah dengan status yang tidak jelas.
Haus akan sentuhan, emosi yang bercampur aduk antara kesedihan, kemarahan, juga rasa bersalah, bahkan perasaan bingung itu menjadi sebuah perasaan dimana bercumbu adalah jalannya.
Kita tidak bisa menyalahkan Pete yang menggoda dengan kecupan ringannya, tak lebih dari dua kali itupun dilakukan tanpa kesadaran.
Namun disini, Vegas adalah yang waras menjadi paling bernafsu menghirup bau Pete seolah besok tak mungkin bisa ia lakukan lagi, memang itulah kemungkinan besarnya.

Ciuman itu selalu diawali oleh Vegas, ciuman yang selalu diakhiri oleh lenguhan Pete disebabkan tangan Vegas bergerilya ditubuhnya.
Kaos putih pendeknya sudah terlepas sejak didapur, dan kini beberapa tanda buatan Vegas mulai terlihat di tubuh Pete.
Persetan dengan statusnya sebagai pria straight, Vegas akan menyalahkan Pete yang menggodanya.

"Vegashh."

Bagaimana bisa suara yang biasa dia dengar bahkan terkadang muak, kini terdengar sangat candu.
Vegas ingin lebih, rintihan Pete tatkala lagi-lagi ia leher putih itu ia beri tanda, satu gigitan dan hisapan kuatnya mampu membuat Pete menggila.
Vegas merasakan cengkraman kuat dua tangan Pete dirambutnya, ia pun frustasi dengan apa yang dilakukan Vegas sekarang.
Suhu tubuhnya mendadak memanas, ditengah rasa dingin seperti ini ia haus untuk dihangatkan oleh pria ini.

"Pete, kamu gay?"

Itu adalah pertanyaan yang seharusnya Vegas pertanyaan juga pada dirinya. Keduanya sama sama menyatakan diri sebagai pria straight, lalu apa ini?
Bertelanjang bulat di sebuah kamar dengan nafsu yang menggebu-gebu.
Persetan dengan statusnya, ia pun tak mengerti mengapa ia merasa memiliki hasrat pada Pete, mendadak tanpa suatu alasan pria yang selalu membuatnya kesal itu penuh oleh pesona.
Rambut lepek karena keringat, mata sayu karena nafsu juga Alkohol, tubuh lemah yang berbau parfum, Vegas gila akan Pete untuk saat ini.

Tapi Vegas cukup waras untuk tidak menggunakan Pete lebih jauh, ia perlu kesadaran keduanya jika memang perlu dilakukan.
Vegas hanya ingin sesuatunya yang menegang dibawah sana diberikan kenikmatan oleh pemandangan ini, pun dengan milik Pete, dua benda yang mengeras dibawah sana berulang kali bergesekan.

"Vegashh." Hanya itu, ditengah nafasnya yang tak beraturan, Pete hanya menyebut namanya dengan lirih.

"Can you remember this momen?" Tanya Vegas, satu tangannya terlihat berusaha melepaskan ikat pinggang dan resleting jeans milik Pete.

Pete sudah tidak tau lagi apakah ini nyata atau mimpi, namun kenikmatan yang ia terima begitu terasa nyata dan sulit baginya menolak.
Remasan tangan dingin itu memberinya sedikit kejutan yang berakhir nikmat, Pete tak lagi bisa mendengar suara apapun lagi selain menjadi fokus pada pekerjaan Vegas pada miliknya.
Sangat lembut hingga ia frustrasi.

"Vegashh, faster?" Pinta Pete, tanpa rasa malu sedikitpun.

Vegas mengabulkannya, dengan bibir bengkak itu kembali ia nikmati.
Vegas mempercepat pergerakkan tangannya dibawah sana, ia tak memiliki kemapuan membantu temannya onani, jadi Pete terus mengeluh dan meminta untuk lebih cepat.
Dimana itu lagi-lagi menjadi pesonanya yang Vegas lihat, sosok pria manja yang terus meminta ia  untuk dipuaskan.

Saat tangan Pete mencengkram pergelangan tangannya, Vegas tau ia sudah sampai di pelepasannya.
Tubuhnya bergetar untuk beberapa saat sebelum akhirnya tergolek lemah di atas kasur dengan deru napas yang semakin tak beraturan.
Vegas menunggu beberapa menit sampai ia pikir Pete cukup mengumpul tenaganya.

"Pete, jangan tidur dulu." Vegas turun dari atas ranjang lalu menarik tangan Pete agar ia bangkit dari tidurannya.

Pete terlihat berantakan, rambutnya acak-acakan dengan berbagai tanda merah mulai bermunculan di tubuhnya, besok pagi itu akan menjadi lebih buruk lagi.
Tanpa disuruh dua kali, Pete mengerti apa yang Vegas inginkan, Feedback.
Ditariknya ikat pinggang Vegas agar semakin dekat, Pete bahkan melebarkan kakinya.
Melihat Pete yang kesusahan melepaskan ikat pinggangnya Vegas kemudian membantunya, lalu dengan segera ia menidurkan tubuhnya disamping Pete.

DUDA -VegasPete- [COMPLETED] SEASON 1Where stories live. Discover now