7

1.5K 190 8
                                    

Pete adalah orang pertama yang Vegas beritahu tentang ia yang menyukai Amp, menjadi orang pertama pula saat Vegas akhirnya mendapatkan Amp sebagai kekasih, juga saat akan bertunangan dan pernikahan.
Pete, ia selalu menjadi bagian dari kehidupan bahagia Vegas.
Bahkan dunianya -Amp- menjadikan Pete sebagai sahabatnya juga, lengkap sudah kebahagiaan Vegas yang tiada hentinya.
Kehidupan penuh kebahagiaannya runtuh seketika boleh suatu alasan yang tak masuk akal.
Amp mengatakan Vegas tak memiliki waktu untuknya ketika seluruh yang ia lakukan selalu ada nama Amp sebagai alasannya.

Vegas terpuruk, sangat terpuruk hingga berakhir tak tahu harus melakukan apa setelah cuti kerjanya ia perpanjang.
Vegas selalu berakhir di kamar tamu rumah Pete setelah sarapan dan makan siang, ia melewatkan makan malam untuk termenung diatas kasur, memikirkan betapa teganya Amp menghancurkan ia seperti ini.
Vegas itu selalu kuat, tak pernah ia menangis dalam keadaan apapun walaupun hati dan tubuhnya sangat rapuh, mentalnya cukup kuat hingga akhirnya dikoyak oleh cinta yang berkhianat.
Menangis menjadi bagian hidupnya kini, diam-diam tersedu, dan mempertanyakan sejak kapan Amp mulai kehilangan cintanya.

"Vegas? Udah bangun?"

Vegas menatap pintu kamarnya yang baru saja diketuk disusul suara Pete, kakinya melangkah mendekati pintu lalu membukanya dan tersenyum. Pete biasanya memanggil seperti ini ketika ia selesai memasak, jadi Vegas langsung mengatakan ia akan keluar setelah berganti pakaian.
Pete mengangguk, keduanya benar-benar sudah terbiasa tinggal bersama setelah satu Minggu berlalu penggerebekan yang dilakukan Vegas bersamanya.

"Nasi goreng terus menunya." Vegas selalu berusaha terlihat baik-baik saja setiap kali mengobrol dengan Pete, dia tak mau sampai Pete mengkhawatirkannya seperti malam itu, Pete yang ikut menangis bahkan tidur bersamanya dikamar tamu karena khawatir.

"Yaudah kalo ga mau," sungut Pete. Lalu ia tarik piring berisi nasi gorengnya yang langsung ditahan oleh Vegas. Kalau tidak dimakan dia mau makan apa, terlalu lama memesan makanan via online.

"Iya iya maaf, saya makan ini."

Pete tersenyum kecil kemudian duduk bersama Vegas, ia setiap hari makan nasi goreng tapi tak pernah bosan seperti Vegas. Mungkin karena selain ia hanya pandai masak nasi goreng pun sebenarnya sudah menjadi makanan kesukaan Pete.
Sembari sarapan, Pete kemudian membawa Vegas ke dalam obrolan panjang yang tak menyangkut Amp sedikitpun, dia selalu berusaha membuat Vegas bangkit dari rasa keterpurukannya.

"Senin depan?" Pete menghitung jari untuk menentukan berapa hari lagi Vegas memiliki cuti libur karena patah hatinya.

"Boleh saya disini lebih lama lagi?" Tanya Vegas. "Sampai urusan perceraian saya selesai."

Pete yang berusaha menjauhkan Amp malah Vegas yang membawanya, memang cinta itu menyakitkan untung saja Pete belum seserius Vegas dalam urusan cinta.
Disaat Vegas mengatakan bahwa kemungkinan ia akan membeli rumah baru karena Amp akan memiliki rumah lamanya seseorang datang bertamu, mungkin salah satu teman homo Pete.

"Gua buka dulu," pamit Pete dan Vegas kembali kesal. Entah kenapa ia selalu seperti ini tiap kali Pete bergaul dengan mereka, padahal jika dilihat dengan tanpa kebencian pertemenan Pete dengan mereka sangat sehat.

"Good morning."

Vegas sedikit terkejut karena rupanya Kim yang bertamu, untuk alasan membantunya dalam masalah Amp Vegas menyapanya dengan sopan lalu menawarkan Kim untuk sarapan bersama.

"Saya kesini tadinya mau ngajak Pete sarapan diluar." Kim duduk disamping Pete yang lebih dulu kembali ke meja makan.

Pete merasa bersalah karena ia lupa memberitahu Kim jika ia selalu membuat sarapan dirumah seminggu ini.
Sebagai gantinya Pete lalu menawarkan Kim untuk makan nasi goreng buatannya.

DUDA -VegasPete- [COMPLETED] SEASON 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang