12

1.4K 143 7
                                    

"Kamu yakin ga mau aku bareng kamu aja?"

Pete menganggukkan kepalanya, sangat yakin.
Lagipula Pete masih memiliki perasaan untuk tidak langsung pamer pada Amp bahwa dialah yang memenangkan hati Vegas.

"Yaudah, gua masuk duluan." Pete melambaikan tangannya pada Vegas yang menunggu di parkiran sepeda motor disebuah restoran.
Vegas sampai izin keluar dulu ditengah pekerjaannya di kantor.

Terlihat Pete yang masih duduk sendirian di mejanya. Vegas tersenyum melihat Pete yang memiliki keberanian untuk meng-klaimmya hingga Amp tak perlu mendekatinya lagi, memang laki-laki posesif.
Terlihat Amp yang baru turun dari mobil, parkiran mobil dan motor disini dipisahkan tempatnya dan Amp tak melihat Vegas disisi lain parkiran.
Vegas menjadi jauh lebih penasaran, jadi ia memutuskan untuk masuk ke dalam restoran dan duduk di meja yang lumayan jauh dari pandangan calon mantan istri dan kekasihnya.

----

Amp menyapa Pete dengan senyuman manisnya lalu berterimakasih karena Pete rupanya sudah memesankan minuman.
Sebelum ke poin utamanya, Pete berbasa-basi dulu siapa tau dia mengganggu waktu santai Amp.

"Aku punya waktu buat kamu loh Pete, kamu punya rencana buat deketin aku lagi sama Vegas?" Tanya Amp dengan penuh semangat.

Pete menghela napas, tidak boleh sampai pada akhirnya dia tak tega mengatakan ini.
Pete kembali mencoba mengingatkan perselingkuhan Amp untuk membuatnya kembalikan tega. "Amp," panggilnya.

"Hem?"

"Vegas sama gua jadian kemarin."

Amp masih tersenyum walaupun ada helaan napas setelahnya.
Dia tak terkejut tapi tetap kecewa, dia memang sudah tau pada akhirnya akan seperti ini.
Vegas yang jatuh cinta pada Pete.

"Aku tau, dan aku tetep mohon sama kamu buat deketin aku lagi sama Vegas."

Pete mengerutkan keningnya bingung.
Tidakkah Amp sadar? Jika ia mengatakan bahwa sudah resmi jadi pasangan dengan Vegas artinya dia tak mungkin memberikan Vegas padanya lagi.

"Gimana bisa gua ngasih pacar gua-"

"Dia masih suami aku." Amp menyela Pete, panas sekali rasanya mendengar Pete menyebut Vegas sebagai kekasihnya. "Kalo kamu ga bisa bantu, aku bakal lakuin sendiri."

Amp lalu berdiri dari duduknya dan menatap Pete penuh kemarahan.
Amp memiliki segalanya sebagai perempuan, lalu apa yang Pete punya untuk masa depan bersama Vegas?

"Harusnya dulu aku ikutin apa kata Vegas. Jangan bawa kamu kemanapun kita pergi."

Amp lalu pergi meninggalkan Pete yang benar-benar dibuat heran dengan tingkah Amp.
Oh tidak, Pete harus mengerti jika ia baru saja mendapatkan seseorang yang diharapkan Amp agar kembali.
Jadi setelah menghela napas menahan kesal ia langsung menghubungi Vegas.

"Apa katanya?" Vegas lebih dulu datang ke meja Pete.

Pete langsung menirukan kalimat Amp sebelum wanita itu pergi.
Jika Amp bersikeras ingin mendapatkan Vegas maka Pete juga akan melakukan hal yang sama untuk mempertahankan Vegas.

"Kalo lu nya ga mau balik lagi ke dia, gua bisa menang."

Vegas hanya tertawa, mana mungkin dia akan kembali pada Amp jika Pete sudah menjadi dunianya.
Amp melihat itu, Vegas yang datang ke meja Pete lalu tertawa bersama.
.
.
.
.
Pete kembali ke rumah setelah pertemuan dengan Amp tadi, Vegas juga sudah ke kantornya lagi.
Sudah sangat lama rasanya tidak melihat Pete hangout dengan teman-temannya, sekarang kita melihat Pol berada dirumah Pete, katanya dia ingin mendengar langsung mengapa Pete menolak perasaan Kim.
Pria itu sampai mabuk tadi malam, mungkin karena patah hati.

DUDA -VegasPete- [COMPLETED] SEASON 1Where stories live. Discover now