PENGGALAN 18

1.8K 109 3
                                    

Keadaan ruangan pesta terlihat sangat meriah dan mewah, Grellia dengan susah payah menyembunyikan sakit di kedua kakinya sedangkan Arthur sibuk menerima ucapan selamat dar para bangsawan beberapa bangsawan yang membahas tentang kerjasama mereka be...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Keadaan ruangan pesta terlihat sangat meriah dan mewah, Grellia dengan susah payah menyembunyikan sakit di kedua kakinya sedangkan Arthur sibuk menerima ucapan selamat dar para bangsawan beberapa bangsawan yang membahas tentang kerjasama mereka berdua.

Disisi lain pangeran Albert tampak sedang berbicara dengan para bangsawan pengikutnya yang dimana Grellia hanyalah para lalat yang mengerubungi sebuah makanan mewah.

Dari wajahnya saja sudah jelas mereka berniat untuk mendapatkan harta atau penghargaan dengan menempel pada putra mahkota.

"Ellia," panggil ratu.

Wanita bergaun merah dan bersanding kuning emas itu tampak berjalan mendekati ke arah Grellia, gadis itu langsung membungkuk memberikan salam untuknya.

"Salam pada yang mulia ratu Cerelia,"

Ratu memasang senyum simpul dan berkata "Tampaknya Arthur sedang sibuk."

Grellia membalas senyum serupa "ya yang mulia, pangeran Arthur sedang berbincang dengan keluarag Marquiss Elda," jawab Grellia.

Ratu mengangguk dan melirik ke belakangnya, tampak seorang gadis sedang menatap mereka dengan wajah ragu-ragu.

Dia kalau tak salah putri bukan? Batin Grellia saat menatap gadis berambut pirang sebahu itu.

"Aleina, kemarilah." Ujar ratu sambil melambaikan tangan ke arah putri Aleina.

Gadis itu berjalan sambil menundukkan kepalanya, gaun berwarna moccha di tubuhnya tampak cantik saat cahaya lampu pesta mengenainya. Ia berjalan dan langsung bersembunyi di balik tibuh ratu.

"Ayo beri salam padanya," bisik ratu pada putri Aleina.

Gadis itu melirik Grellia seperti sedang melirik sebuah benda asing, Grellia berusaha memasang senyum se natural mungkin agar gadis itu tak takut padanya.

"Halo, putri Aleina" sapa Grellia seraya melambaikan tangannya.

"Ha...halo" balas gadis itu masih bersembunyi.

Ratu tertawa kecil "dia memang pemalu, nanti dia juga akan bicara denganmu seperti biasa" ujar ratu menjelaskan.

Grellia mengangguk saja, dipikirannya ia hanyalah putri bayangan yang hanya ingin mencari jati dirinya dengan memanfaatkan hubungan dengan menjadi istri pangeran.

Ratu beranjak saat seorang countess pengikut pangeran Albert datang menemuinya sambil menyampaikan sesuatu, Grellia sedikit bisa mendengar soal jamuan dari bisikan tersebut.

"Ellia, aku akan pamit dulu silahkan kelanjutan pestanya,"

"Baik, terimakasih atas kemurahan hati anda yang mulia," Grellia membungkuk membiarkan ratu dan putri Aleina meninggalkannya sendirian.

Hah~ pinggangku masih sakit, batinnya mengeluh lelah. 

"Huh?"

Rambut pirang jambu biji datang melewati Grellia, wangi bunga tulip mulai tercium di hidungnya. Seorang wanita bergaun pink dengan sepasang sepatu putih berjalan menuju ke arah pangeran Albert.

Dia Putri Bayangan [Completed] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang