PENGGALAN 40

1.3K 68 0
                                    

Grellia masih duduk dalam posisi yang sama di pangkuan Arthur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Grellia masih duduk dalam posisi yang sama di pangkuan Arthur. Aseelaia yang mereka tunggu-tunggu akhirnya datang sambil membawa sebuah kertas di tangannya.

Pembicaraan akhirnya di mulai, yang tak hadir hari ini hanyalah Mexion yang sedang sibuk bereksperimen sihir di menaranya. Grellia dapat melihat wajah tegang semua orang saat menunggu Arthur membuka mulut.

"Kita akan menyusup ke kediaman Marquiss Gracia," ujarnya yang membuat Aseelaia terkejut bukan main.

"Anda yakin yang mulia?" Tanya wanita itu menyakinkan.

Bagaimana bisa anda memikirkan wanita aneh itu sampai seperti ini?

Wanita aneh yang kau maksud aku atau Chloe itu? Batin Grellia merasa dirinya yang di sindir.

Sudah keputusan pangeran mau bagaimana lagi, mau di tahan pun tok akan berhasil.

Kalau sudah tahu kenapa kau pura-pura kaget begitu? Batin Grellia terbawa emosi.

Membaca pikiran orang lain hanya membuat kesal dan jengkel, ia mendengar hal-hal yang seharusnya tak ia dengar seperti barusan ini. Ray tampak cuek walaupun ia ikut deg-degan menunggu jawaban Arthur.

"Lebih baik jika terus-menerus menyusup masuk hanya untuk mendatangi wanita di menara itu bukan?" Jawab Arthur dengan pertanyaan.

Lagipula mungkin saja dia bisa di jadikan sandera untuk mengancam Marquiss Gracia.

Sudah ku duga kau ini ada niat lain di tujuanmu, pikir Grellia jengah.

"Bagaimana menurutmu Ellia?" Tanya Arthur melirik Grellia yang mengutuknya dalam hati.

"Ah! Itu, saya hanya mengikuti perintah dan keputusan anda yang mulia," jawabnya tak ingin memberikan pendapat.

Heh! Tahu diri juga dia. Pikir Ray.

Sherlly yang sedari tadi hanya diam tampak memasang senyum yang sedikit menakutkan. Arthur menatap Grellia yang memalingkan pandangannya dari Arthur.

Dia sungguh ingin ke menara Marquiss Gracia!? Aku harus memberi tahunya.

Huh? Siapa yang barusan ku dengar? Pikir Grellia bingung.

Suara pikiran wanita barusan membuatnya kaget hingga memasang ekspresi wajah yang jelas, Ray yang menyadari perubahan ekspresi Grellia mengangkat satu alisnya heran.

"Tapi yang mulia," Sherlly mulai membuka mulutnya, "kapan kita akan melakukan penyusupan," tanya wanita itu.

Arthur mengetukkan jari telunjuk ke atas meja mengikuti irama jarum jam yang berdetak. Semuanya hanya diam menunggu jawaban dari Arthur lagi.

"Pikirkan caranya dulu saja, kalau urusan waktu bisa kita serahkan pada istriku," jawab Arthur yang sama sekali tak memuaskan.

Dasar si gila ini, batin Grellia geram.

Dia Putri Bayangan [Completed] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang