Chapter 14

321 52 24
                                    

Middle of the night—
Elley Duhe🎧

Middle of the night—Elley Duhe🎧

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.


***

"Hei, Bangun!" Hening.

"Aku bilang bangun, Choi Seojun!"

Tetap saja tidak ada balasan. Jungkook sampai menghembuskan napas jengah sebelum melemparkan botol minuman yang baru saja diteguknya pada Seojun yang mendengkur pura-pura di kursi belakang. "Aku tahu kau tidak tidur."

Walaupun Seojun sudah berusaha sebaik mungkin untuk menghindari berbicara dengan sang ketua (dengan cara berpura-pura tidur), setidaknya untuk beberapa waktu ini, sayangnya tidak semudah itu untuk menghindar dari lemparan botol plastik berisi setengah air yang berhasil menghantam tulang selangkanya hingga membuat pria Choi meringis seraya mengusap bagian yang kena lemparan. Sementara Jungkook terlihat tidak merasa bersalah, bahkan sudah mendekap kedua tangan di depan dada dan menatap Seojun datar dari pantulan spion tengah.

Aduh. Kalau sudah seperti ini Seojun pasti akan diomeli habis-habisan lagi malam ini. Suasana pulau yang hening di mana mereka tengah berada dalam kapal ferry gelap yang mengapung di atas laut, seolah membuat posisi Seojun semakin tidak berdaya. Memaksanya pasrah jika tidak ingin dihanyutkan oleh Jungkook dan berakhir terdampar di bagian utara Korea.

"Ketua, saya tidak berniat lancang. Tapi, memang waktunya saja yang tidak menguntungkan. Saya pikir kalian sudah selesai bicara jadi saya melepas tangan yang menutupi telinga ternyata dokter Kim tiba-tiba berkata begitu. Ya, kaget—siapa yang tidak?" Seojun sudah merungut-rungut sendiri berusaha mencari pembelaan diri pada detik-detik terakhir hidupnya.

Tatapan Jungkook terlihat semakin malas sebelum berkata, "aku tidak peduli tentang itu." Ha? Seojun terkejut sekaligus berbinar, seolah merasakan nyawanya kembali meresap ke dalam tubuh setelah hampir dicabut Jungkook melalui tatapannya beberapa saat lalu, "kau suka pada Jihan?"

Ha? Ha? Seojun tidak berhenti melongo untuk sekian kalinya. Jika Jo Jungkook sedang bercanda. Sumpah, fitur tegas itu setidaknya harus diturunkan ketegasannya agar terkesan lebih bersahabat, bukan terlihat seperti ingin menelan Seojun bulat-bulat detik itu juga. Seojun sampai menggaruk tengkuknya yang tak gatal saking bingungnya. Ketika ingin menjawab tetapi ia juga merasakan radar sinyal bahaya yang membuat Seojun kembali mangatup mulut untuk memikirkan jawaban yang tepat.

Jungkook ini sebenarnya cemburu apa, ya?

Terbesit pikiran menggelikan. Seojun tiba-tiba malah tertawa sebelum menjawab, "ya, siapa yang tidak suka dokter Kim, lah dia cantik, pintar dan baik juga."

"Kau ini—"

"Etsss," Seojun mengangkat tangannya ke udara membentuk tanda berhenti ketika Jungkook hampir ingin melompat dari tempat duduknya, "ketua, suka itu bukan berarti jatuh cinta apalagi sayang. Perasaan saya pada dokter Kim itu berbeda dengan ketua."

The Alexter : Over the Truth ✔️Onde histórias criam vida. Descubra agora