Chapter 33

145 28 44
                                    

Good In Goodbye
—Madison Beer🎧

Jangan lupa VOTE dulu sebelum baca
dan KOMEN yang banyak biar
aku HAPPY :) :) :)

Tolong antusiasnya dibesarin yuk,
Mau tamat ini. Nanti kalau rame
terus, aku bikin sampai mereka
bahagia.

Ps : Gaya tulisanku sedikit ziza
ubah, mix baku dan non baku,
soalnya lebih gampang nulis kalau
mix bahasanya.

Kangen banget sama si ganteng🫶

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kangen banget sama si ganteng🫶

***

Bagi Kim Jihan cara terbaik menghadapi suatu masalah adalah dengan membicarakannya, saling berbagi isi kepala sebelum memutuskan jalan terbaik bersama, sedangkan bagi Jo Jungkook konteks berbicara disini adalah hal yang paling sulit untuk dilakukan terlebih masalah itu sendiri belum terselesaikan. Maunya diri sendiri saja yang dibebankan, tidak ingin sama sekali merepotkan pasangan, setelah semua teratasi barulah ia akan menceritakan.

Dan, perbedaan pola pikir keduanya itulah yang berhasil menjadi topik panas antara mereka berdua pagi ini.

"Sekarang kita sudah berbagi segalanya. Aku hanya meminta hal yang sepele padamu, jika terjadi sesuatu bagilah denganku jangan terus menyembunyikannya sendirian. Kita itu sepasang kekasih, sudah seharusnya saling mendukung satu sama lain."

Jungkook mengerti—sangat malah, tetapi masalahnya permasalahan yang selalu ia hadapi di dunia gelap ini selalu diikuti dengan kata berbahaya. Itulah alasan kenapa Jungkook tidak setuju dengan permintaan Jihan kali ini. Ia tidak ingin Jihannya terluka.

"Iya, sayang. Aku mengerti," ucapnya. Mengambil sesendok besar omurice pada piring sebelum menyuapi sang kekasih sebelum dia kembali memberikan bantahan. "Makan yang banyak, ya." Jungkook tersenyum sambil mengusap pipi Jihan yang mengembung.

Wanitanya masih terlihat kesal terlebih tiba-tiba disodorkan sesendok penuh makanan. Dia mengunyah dengan raut yang masih berapi-api. Ekspresi wajahnya seolah meneriakkan, senang sekali membuat aku geram. "Kamu itu ya keras kepala. Susah sekali kalau dibilangin," menelan semua makanan dalam mulutnya, Jihan mendobrak meja cukup keras hingga Jungkook kembali menoleh. "Kamu cuman asal iya saja, kan. Padahal aslinya tidak mendengarkan."

"Hanie, tidak seperti itu. Kita lagi sarapan tidak baik mengobrol sementara makanannya diabaikan. Nanti rezekinya menjauh."

Alasan saja. Padahal sedari mereka bangun, mandi, dan memasak. Jungkook selalu memakai alasan yang sama, jadi kapan waktu yang tepat untuk mereka saling berbincang. Ah, atau sebenarnya, "bilang saja kamu sebenarnya memang tidak mau berbicara denganku."

The Alexter : Over the Truth ✔️Where stories live. Discover now