Nomin || In Behind

10K 300 23
                                    

"Morning mommy, daddy"

Jisung mencium pipi Karina dan duduk di sebelah wanita cantik itu. Jeno tersenyum sebagai balasan.

"Morning anak mommy yang tampan" balas Karina.

Sesosok pria manis hanya bisa tersenyum kecut melihat drama selamat pagi dari keluarga kecil di hadapan nya.

"Eh lupa, selamat pagi Paman Nana yang manis" sapa Jisung.

Jaemin tersenyum paksa. "Selamat pagi juga.... Jisung"

Ya, cukup begitu. Jaemin sudah merasa bahagia. Jeno menatap tidak enak dan penuh rasa bersalah pada Jaemin. Tapi ia tidak bisa berbuat banyak. Bisa mempertahankan Jaemin bersama nya saja sudah sangat bersyukur.

"Daddy sudah selesai, Daddy berangkat dulu son. Kau mau berangkat bersama Daddy?"

"Tidak dad. Aku berangkat bersama Chenle"

"Ya sudah kalau begitu, ayo Na! kita ada meeting pagi ini" ajak Jeno pada Jaemin.

"Ah iya." Jaemin berdiri tak lupa membawa tas nya.

Jeno menarik tangan Jaemin karena merasa Jaemin terlalu lama.

"Dad kau belum-"

"-aish bagaimana Daddy itu... dia kan belum pamitan dengan mommy" gerutu Jisung.

Karina tersenyum lembut. "Tidak papa Jisung. Daddy mu buru buru, dia saja sampai menarik Paman Nana untuk cepat bukan?"

Jisung mengangguk. Tapi tetap saja, berpamitan kepada istri itu perlu. Jisung heran, selama 18 tahun ia hidup, belum pernah sekalipun ia melihat kedua orang tuanya bermesraan layaknya pasangan suami istri. Mungkin beberapa kali ketika ada acara keluarga atau acara penting lainnya, selebihnya tidak pernah. Aneh bukan?.

Jeno dan Jaemin belum berangkat, mereka masih berada di dalam mobil.

"Jen, kita tidak ada meeting pagi. Kenapa kau bilang-"

"Sayang.....aku tidak ingin ke kantor, aku mau bersama mu 24 jam. Ayo bilang ke Jisung kalau ada pekerjaan di luar kota. Sungguh Na, aku ingin memeluk mu sepanjang hari"

Jaemin menatap Jeno. "Jen, aku tidak papa. Lagipula kita bertemu setiap hari, tinggal satu rumah, bersama hampir 24 jam."

"Beda na.... aku ingin Lee Jaemin, bukan Na Jaemin. Aku ingin istri ku"

"Karina istri mu" sarkas Jaemin.

"Tuh kan..."

"Jalankan mobil nya jen. Jisung bisa curiga"

"Biarkan dia tahu saja ya na? dia sudah dewasa pasti mengerti. Lupakan syarat Papa!"

"Tidak semudah itu Jeno" lirih Jaemin.

Jeno membawa Jaemin kepelukan nya, kisah percintaan nya rumit sekali.



****


Hari ini tugas Jaemin selesai lebih dulu daripada Jeno, jadi ia bisa pulang terlebih dahulu. Namun niatnya bersantai urung ketika sahabat gembul nya meminta bertemu.

"Nanaaaaa"

Teriakan itu menyambut nya ketika Jaemin memasuki kafe. Jaemin hanya menunduk malu melihat tingkah Haechan yang lupa umur. Mereka sudah tua oke.

"Ada apa Haechan?"

"Ada apa? Kau tidak merindukan ku? sialan kau Lee Jaemin" dengus Haechan.

Jaemin tertawa kemudian memeluk Haechan dari samping. "Kau itu lupa umur atau bagaimana?"

Dream OneshootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang