Guanren || Mate

1.8K 94 12
                                    

Happy Reading
...

Huang Renjun namanya. Pemuda manis ber second gender Omega, merupakan anak tunggal. Hidup nya biasa biasa saja, tidak ada yang istimewa, malah terasa semakin buruk ketika usia nya 17 tahun dan belum mengalami hate.

Bahkan sampai 5 tahun berlalu dan kini usia nya 23 tahun, heat nya tak juga datang. Renjun cemas, ia khawatir, ia tertekan dengan gunjingan orang orang terhadap dirinya 'Omega cacat'. Benarkah demikian?.

"Renjunie, semangat hari pertama mengajar nya!!" ucapan penuh rasa sayang dan semangat itu terdengar lembut dari sang ibu.

"Tentu mama, terima kasih. Salam untuk baba ya, Renjun tak sempat pamit" ucap Renjun. Ia akan berangkat pagi dan jam segini sang baba belum bangun.

Sang ibu mmengangguk dan tetap mempertahankan senyum nya. Renjun melambaikan tangan sebagai tanda perpisahan.

Hari ini adalah hari yang hampir seluruh murid di dunia membenci nya, hari senin. Dan hari ini pula hari dimana ia akan mengajar untuk pertama kali nya di sebuah SHS terelit di Korea Selatan.

Renjun bukanlah orang Korea melainkan orang China, ia ke Korea karena mendapatkan tugas mengajar guru seni di salah satu sekolah di Korea. Karena kontrak kerja yang sampai 5 tahun, akhirnya Renjun memboyong Baba dan mama nya untuk menetap di Korea. Mana tega Renjun meninggalkan kedua orang tuanya yang sangat ia sayangi itu, tak ada saudara lagi. China itu keras.

Jarak rumah dan sekolah memang tak terlalu jauh, hanya membutuhkan waktu 10 menit untuk sampai menggunakan bus umum. Renjun memasuki sekolah itu dengan perasaan senang luar biasa, akhirnya cita cita nya menjadi seorang guru telah tercapai dan akan segera ia laksanakan.

Bruk

Baru saja ia merasakan euphoria, namun kesialan malah menimpa nya sesaat setelah ia menginjakkan kaki di koridor. Seorang murid laki-laki dengan tinggi kurang lebih 185 cm tak sengaja menabrak Renjun. Sepertinya siswa itu buru buru, terlihat dari seragam nya yang kurang rapi dan rambut acak acak an terlihat sedikit basah.

"Maaf maaf, saya buru buru, sekali lagi maaf"

Deg

Renjun menahan nafas nya mendengar suara bass dari 'calon murid' nya itu. Jantung nya berdetak cepat dan paru paru nya mengais oksigen dengan rakus. Ada apa dengan dirinya? kenapa sekacau ini hanya karena sebuah suara asing?.

Renjun tersadar setelah siswa tadi sudah tak terlihat, pergi entah kemana.

"Apa... itu tadi?"

Sungguh, 23 tahun hidup nya baru kali ini Renjun merasakan dirinya, tubuh dan hati nya bisa sekacau itu hanya karena sebuah suara. Afeksi tak sengaja yang baru saja terjadi sungguh tak pernah Renjun duga akibatnya seberefek ini.

Memutuskan untuk tidak terlalu memikirkan, Renjun melanjutkan langkah menuju ruang guru.

****

Suasana kelas yang ramai tiba tiba hening dengan kedatangan wali kelas mereka bersama seseorang yang para murid tebak adalah guru baru. Terlihat dari pakaian yang Renjun kenakan, ia sendiri juga sebisa mungkin bersikap ramah.

"Anak anak, perkenalkan ini guru seni kalian yang baru, sebagai pengganti Mrs. Grace."

Renjun tersenyum lebar, manis.
"Haloo semuanya. Nama saya Huang Renjun, saya dari China. Mohon kerjasamanyaa. Terima kasih"

Perkenalan yang klasik namun cukup baik. Renjun adalah pendatang, bahasa korea nya memang lancar namun terkadang aksen mandarin nya sedikit menganggu.

"Oh, Guanlin kau dari China juga kan?"

Dream OneshootTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon