Guanren || Papa

2.5K 133 9
                                    

PAPA

Ini pernah ku publish di book khusus tapi akhirnya ku jadiin satu di sini. Isi nya sama.

Warning 4000+ words.


.
.
.



"GUGURKAN ANAK ITU LAI RENJUN!!"

Renjun menggeleng kuat, tangannya melindungi perut nya dari sang suami yang ingin membunuh janin nya.

"Dia anak mu hiks anak kita"

"Anak ku?? DENGAN MATA KEPALA KU SENDIRI AKU MELIHAT MU DAN JENO MELAKUKAN NYA RENJUN DAN KAU BILANG ITU ANAK KU???"

Guanlin, suami Renjun itu menjambak rambut hitam sang istri.
"Gugurkan ku bilang!!"

"BAYI INI TIDAK BERSALAH GUAN!! DAN INI ANAK MU! AKU DAN JENO TIDAK MELAKUKAN APA APA!! hiks ku mohon percayalah"

"Bagaimana Renjun? KATAKAN BAGAIMANA AKU BISA PERCAYA?" bentak Guanlin.

Renjun semakin menangis, Guanlin lalu pergi begitu saja tanpa memperdulikan Guanlin yang kini meringkuk di lantai.

"Mama..."

Suara anak sulung nya membuat Renjun terkejut. Di depan pintu Ayden mengintip dengan mata berkaca-kaca.

"Ayden..." lirih Renjun. Apa putra nya tadi mendengar dan melihat semuanya?.

Ayden langsung berlari memeluk Renjun, ia tak paham apapun, namun ia paham jika ayah nya telah membuat ibu nya menangis. Dan Ayden tak suka itu.

Renjun menenangkan putra nya dengan mengelus punggung sang putra.

"Ayden kebangun? ayo tidur lagi!. Mama peluk yuk!"

Ayden mengangguk dalam pelukan sang ibu. Renjun tersenyum kecil lalu berdiri sembari menggendong tubuh kecil sang anak.

Sejak saat itu hubungan rumah tangga Renjun dan Guanlin tidak sehangat dulu lagi, tak ada lagi Guanlin yang perhatian, Guanlin yang manja, dan Guanlin yang selalu ada untuk Renjun. Yang ada hanya Guanlin yang pemarah, dan selalu ingin membunuh bayi di kandungan Renjun. Bahkan sampai bayi itu lahir, Guanlin terus berusaha membunuh bayi itu. Pernah Guanlin akan menjatuhkan bayi mungil itu dari lantai atas namun Renjun lebih dulu datang.

"Ma... adek cantik banget" ucap Ayden.

Renjun tersenyum manis, bayi perempuan nya itu tengah duduk bermainkan lego milik sang kakak. Ya anak kedua Renjun perempuan dan di beri nama Ayllen, usia nya kini hampir satu tahun, terpaut 5 tahun dari sang kakak.

Suara pintu di buka mengalihkan atensi 3 orang berbeda usia itu, Guanlin baru pulang kerja, nampak gurat lelah di wajah Guanlin.

"Pwaaaaaa!!!" jerit Ayllen membuat Renjun terkejut.

Itu kata pertama Ayllen, mata nya bahkan berkaca kaca sangking bahagia nya.

Ayllen begitu bahagia melihat sang ayah yang baru saja pulang dan langsung merangkak mendekati Guanlin. Rangkakan nya saja sangat cepat.

"Pwaa!! paaa!!"

Guanlin memijit pelipis nya mendengar jeritan yang membuat nya semakin pusing. Ayllen memeluk kaki Guanlin membuat Guanlin lantas berhenti berjalan, ia menatap tajam Ayllen.

"Ambil anak ini atau aku akan menendang nya!" suruh Guanlin.

Renjun meneguk ludah nya kasar lalu menggendong sang putri, tangis Ayllen tak dapat di hindarkan.

Dream OneshootWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu