Guanren || Backstreet

2K 103 6
                                    

Siapa sih yang mau backstreet? Gak ada. Tapi Renjun dan Guanlin terpaksa backstreet karena geng mereka musuhan.

Jadi, Renjun itu adalah kakak kelas Guanlin. Dulu saat masa MPLS, Guanlin sama temen temen nya suka banget nyari ribut sama geng nya Renjun yang notabene nya kakel. Dari sana jugalah asal mula cinta antara Renjun dan Guanlin.

"Telat lagi lo!" jengah Mark, ia ketua OSIS. Kelas 12.

Guanlin hanya mengangkat bahu acuh, dengan santai menulis nama di buku catatan lalu pergi begitu saja. Selalu begitu, Renjun si waketos menghela nafas pasrah melihat kelakuan murid terberandal di sekolah nya sekaligus pacarnya itu.

"Tu anak ngeselin banget sih" celetuk salah satu teman geng Renjun yang juga OSIS, Na Jaemin. Satu kelas dengan Renjun.

"Udahlah na, ngomongin dia gak ada guna. Mending kita balik aja, kayaknya udah habis anak anak yg telat." kata Renjun.

"Renjun bener, panas juga lama lama di sini" sahut Somi, sekretaris OSIS. Kelas 11, anggota geng Renjun juga.

"Heh anak nyasar, sopan dikit kek ma gue, mentang mentang aksel"

Somi menyengir lebar, memang seharusnya Somi ini kelas 10, tapi karena kepintaran nya ia aksel 1 kelas jadi kelas 11. Lulus SMP langsung kelas 11.

"Udah udah, yok balik!. Som jangan lupa buku catetan nya laporin ke bk dulu!" kata Mark.

"Siap Kak Mark"

Para OSIS pun kembali ke kelas masing masing kecuali Somi yang harus ke bk dulu. Renjun juga tak langsung ke kelas nya melainkan pamit ke toilet kepada Jaemin. Bukan untuk menuntaskan hajat, tapi untuk bertemu pacar tampan nya, Lai Guanlin.

"Alin??" suara lembut nya menyapa gendang telinga bocah setinggi 183 cm yang sedang berkaca. "Kenapa telat?" tanya Renjun.

"Bangun kesiangan, bunda ke luar kota sama ayah" jawab nya. Kemudian tanpa permisi memeluk tubuh si mungil.

Perbedaan tubuh keduanya memang sangat kontras, Renjun yang hanya 171 cm layaknya anak SMP bila berdampingan dengan Guanlin. Belum lagi tubuh Renjun yang ramping, Somi aja kalah. Bahu Renjun juga sempit seperti perempuan, malah kata mama Renjun 'dia itu harusnya cewe, cuma lahir nya aja cowo' gitu.

Tapi jangan salah, kecil kecil begitu Renjun strong. Angkat Haechan yang gendut aja dia bisa walaupun cuma beberapa detik.

"Guanlin entar ada yang masuk!!" panik Renjun. Ia dengan segera melepas pelukan Guanlin darinya.

Guanlin lalu menyeret Renjun memasuki salah satu bilik dan mengunci nya. Ia gendong Renjun ala koala dan di sandaran pada dinding.

"Alin jangan giniii!!" lirih Renjun karena grogi dan gugup di posisi seperti ini.

Guanlin tersenyum miring, tangannya yang menangkup pantat bulat Renjun sengaja meremas nya membuat Renjun memekik terkejut.

"Lin!!"

"Kangen kak" bisik Guanlin.

"K-kan kemarin ketemu.... ssh" Renjun mendesis kecil ketika telinga nya di jilat oleh Guanlin.

Emang anak anj-astagfirullah.

"Emang kangen gak boleh?...syuuh" Guanlin meniup niup leher belakang Renjun.

Renjun mendekap erat tubuh Guanlin karena tiupan di titik sensitif nya, tubuh nya meremang hanya karena tiupan Guanlin tersebut.

"L-lin..." Pipi Renjun memerah ketika merasakan sesuatu mengeras di bawah pantat nya.

"Hm?"

"Adik kamu baperan" ucap Renjun pelan. Malu.

Guanlin terkekeh. "Cuma ke kamu kok"

Dream OneshootWhere stories live. Discover now