jadi prenjon?

141 19 0
                                    

Jangan lupa vote-nya, juseyooo!

🌾🌾🌾

Setelah acara makan-makan di restoran samping hotel itu Uji menjadi lebih pendiam. Wonu sebagai kakak peka akan perubahan adiknya. Dia akan selalu muncul bila gadis mungil itu tengah menyendiri. Terlihat begitu dingin, namun nyatanya gadis bermata rubah orang yang hangat. Uji merasa nyaman dan aman bersamanya. Biar dikata mereka seperti kucing dan tikus

"Teh, Uji mau cari yang baru aja, abisnya Uji bingung sama kelakuan doi," curhat Uji sembari bersandar pada bahu Wonu

"Seriusan? Coba lo komporin dia aja, jangan langsung nyari yang baru," saran Wonu yang masih fokus sama novelnya

Uji memasang pose berpikir yang bikin gadis mungil itu tambah imut. Karena gemes, Wonu mencubit pelan pipi kiri adiknya. Membuat si empunya mengerang kesal, tapi tak berlangsung lama. Gadis berbadan mungil itu memeluk erat tubuh sang kakak

"Okay, Uji coba, deh, tapi sama siapa?" ujar Uji yang udah sibuk mendusel kek kucing rumahan

"Coba sama si malika, mereka kan jones tuh," sahut Wonu sembari mengelus surai halus berwarna pink adiknya

"Malika kan sukanya sama teh Wonu, gimana sih?!" protes Uji pas Wonu rekomendasiin cowok buat diajak kerja sama ngomporin doi

Wonu merotasikan bola matanya malas sambil menutup novelnya. "Yaudah, terus mau sama siapa lagi?"

"Aha! Aku tau, Teh!" ucap Uji dengan senyum lebarnya, bikin matanya tinggal segaris

Mata Wonu memicing tajam, jari telunjuknya menunjuk tepat di depan wajah sang adik. Merasa curiga, Wonu pun mencoba menebak, "Jangan bilang si jinhwan, anjir?!"

"Hehe, tau aja lu, Teh," aku Uji sembari memasang cengiran khasnya

Gadis mungil itu auto kabur ke kamarnya. Wonu kesal dibuatnya. Udah tau Jinhwan tuh mantan Uji yang dengan kurang ajarnya udah menduakan cintanya. Ya udah lah, terserah Uji aja Wonu mah

Uji mengirim pesan ke Jinhwan dan tak perlu waktu lama, laki-laki itu langsung membalas chat-nya. Ia menyetujui ajakan Uji untuk jalan besok. Tentu saja di tempat yang ada manusia jelmaan harimau. Kan mau manas-manasin doi

Keesokan harinya laki-laki itu benar-benar datang menjemput Uji. Pas dengan Unyong yang baru sampai di depan rumah Uji dan mendapati cowok itu tengah duduk anteng di motornya sembari menunggu seseorang. Unyong masih memerhatikan dirinya

Tak lama Uji keluar dengan setelan kemeja kebesaran berwarna ungu pastel dan celana bahan, serta mengenakan flat shoes. Bikin tampilan sederhananya jadi kece. Menambah keimutan seorang Lee Jihoon. Kan mantan makin sulit gamon

"Eh, udah siap, Ji?" celetuk Jihwan, mantan Uji, dengan senyum cerahnya

Uji mengangguk, membuat beberapa helai anak rambutnya bergerak ke depan. "Udah, yuk, kita jalan sekarang."

Unyong speechless. Pria itu bingung mau berkata-kata apa lagi. Uji masih belum menyadari kehadirannya. "Ji!"

Uji menoleh saat seseorang memanggilnya. Rupanya Unyong yang udah rapih dengan setelan swag khasnya. "Lho, sejak kapan lo di situ, Nyong? Mau main sama bang Omin? Dia ada di dalem, masih ngebo kayaknya, masuk aja sana."

Setelah berucap demikian, Uji naik ke motornya Jihwan. Motor pun melaju dengan kecepatan sedang meninggalkan pekarangan rumah Uji dan Unyong yang terdiam di tempatnya. Tak menyangka ia mendapat perlakuan berbeda dari gadis mungil yang selalu jadi favoritnya

"Dia …"

"Woy, ngapain lo diem bae? Mau jadi tukang parkir rumah gue lo?" sela Wonu sembari menepuk bahu Unyong. Membuat si empunya tersadar dari lamunannya

"Enggak, gue ke dalem duluan," sahut Unyong cepat sambil berlalu dengan hati yang layu

Diam-diam Wonu tersenyum misterius melihat Unyong murung. Liat doi jalan bareng orang lain aja dah cemburu, pacar aja bukan pikir Wonu. Gadis itu jadi geli sendiri dengernya juga

🌾🌾🌾

Brak!

Suara pintu kamar dibuka dengan keras. Membuat Seokmin yang hendak menutup matanya kembali terlonjak kaget. Reflek ia bangun dari posisi rebahan

"Astagfirullah, aya naon?!" latahnya sembari menggaruk idung

"Uji jalan sama mantannya," sahut Unyong dengan nada malas

Pria itu ikut tiduran di kasur king size Seokmin. Merebahkan tubuhnya yang tiba-tiba kaku. Bayang-bayang Uji dengan pria lain berkeliaran di pikirannya. Cowok sipit itu menghela napas panjang. Membuat si empunya kamar menatapnya heran

"Lu ngapa? Kayak orang cemburu liat ayang jalan sama yang laen aja," celetuk Seokmin yang baru selesai cuci muka. Kini wajahnya terlihat lebih segar daripada tadi

"Hm, tuh tau," sahut Unyong lesu

Seokmin terdiam sebentar, lalu tertawa. Sampai-sampai memegang perutnya yang kram, karena puas tertawa. Yap, menertawakan nasib teman segeng-nya. Padahal perjalanan cintanya sendiri tak semulus Unyong juga

"Puas lo? Harusnya sebelum ngetawain gue tuh mirror dulu, cinta lo ke dia kek gimana, hah?!" ujar Unyong yang sedang broken heart

Seokmin speechless, dong. Soalnya jadi inget si manis, Jichu. Ia mulai negatif thinking about Jichu berkeliaran di otaknya. Seokmin auto lempar Unyong pake handuk bekas mengeringkan rambutnya. Membuat korban mengumpat pelan

Duo sadboy lagi merenung. Keadaan kamar seketika hening. Wonu yang kebetulan lewat kamar abangnya merasa heran. Gadis bermata rubah itu bergumam, "Tumben duo rusuh kaga berisik? Apa malah jadi duo sadboy? Parah, sih."

🌾🌾🌾

A/n: kasian duo rusuh berubah jadi duo sadboy, hmmm😆

Tbc~

REMAJA | SVT GS!Where stories live. Discover now