layangan

124 19 0
                                    

Jangan lupa vote-nya, juseyooo!!!

🌾🌾🌾

"Uji!" teriak Unyong dari kejauhan. Pria itu mencoba menyusul gadis mungil yang jadi favoritnya

Uji tak menggubris perkataannya. Gadis dengan poni itu malan berlari. Hendak menghindari pria di belakangnya yang terus mengejar. Sialnya, Uji sedang memakai high heels hasil bermain tod bersama teman-temannya

"Kenapa musti ngejar segala, sih?!" batin Uji menggerutu kesal

Gadis itu kekeh berlari dan Unyong semakin mempercepat larinya. Pria itu tak mau kehilangan sosok gadis mungilnya. "Jihoon, berhentilah! Aku cuman mau ngomong sesuatu sama kamu!"

Uji masih tak menghiraukan ucapannya. Ucapan tersebut ia anggap angin lalu belaka. Uji terlalu malas untuk berhadapan dengan pria yang senang menarik ulur dirinya. Atau mungkin alasan Uji agar bisa move on dari Unyong? Gadis itu sendiri pun masih ragu

Unyong mengerahkan seluruh tenaganya untuk menggapai gadis favoritnya. Hingga tangannya berhasil menarik tangan Uji dalam sekali hentakan. Sampai-sampai gadis itu berbalik menghadapnya. Unyong langsung memeluknya erat, takut-takut Uji kabur lagi darinya. Nafas mereka masih belum beraturan. Deru nafas mereka berdua saling bersahutan

Unyong menyandarkan kepalanya di pundak kanan Uji. Gadis itu hanya diam tak berkutik. Bingung mau berbuat apalagi sebab tubuhnya didekap begitu erat olehnya

"Aku mohon jangan lari lagi, emangnya gak bisa stay terus sama aku terus gitu?" ujar Unyong tepat di telinga Uji. Membuat gadis bertubuh mungil kegelian, karena Unyong menyentuh area sensitifnya

"Apa sih?! Tadi gue lagi buru-buru," sahut Uji cepat sembari mencoba melepaskan diri dari pelukan Unyong

Pria itu jadi kesal sendiri, karena gadisnya memberontak untuk dilepaskan olehnya. Unyong semakin mengeratkan pelukannya dan meremas pinggang ramping Uji dengan erat. Membuat si empunya meringis kesakitan

"Ugh, lepasin gue, Soon! Dengan kayak gini sama aja lo nyakitin gue terus-terusan," gertak Uji dengan mata terpejam menahan air mata yang hampir tumpah

Seakan memiliki dua kepribadian, pria itu langsung melepaskan pelukannya dan menatap gadis itu lembut. Jemarinya mengusap pelan pipi tembam itu dan menghapus air matanya

"Lo gapapa kan?" ucap Unyong sembari menangkup pipi mulus si gadis mungil

"Gapapa, gue mau pulang," sahut Uji lirih, kemudian berlalu dari hadapan Unyong

Pria itu terpaku. Matanya mengerjap, lalu tangannya menarik Uji, hingga gadis itu berbalik. "Gue anterin."

Unyong membawanya ke parkiran minimarket. Menyalakan mesin motornya, lalu menyuruh Uji naik ke jok belakang. Ia menurut saja, daripada ribut gak jelas lagi. Mana ini di depan minimarket pula. Meskipun matanya sembab dan hidungnya memerah, serta pipinya yang basah

Unyong memandangi wajah Uji dari kaca spion motor. Senyum tipis terukir dari bibirnya. "Lo lucu juga ya, kalo abis nangis."

Celetukan Unyong membuat gadis itu mendongak dengan polosnya. "Gak jelas lo."

Lalu keduanya sama-sama hening sampai di depan rumah Uji. Setelah sampai, gadis itu langsung turun dan mengucapkan terima kasih padanya. Namun, Soonyoung menahannya lagi. "Gak ada tawaran buat mampir gitu?"

"Enggak, gue lagi cape," sahut Uji cepat

🌾🌾🌾

A/n: bomad yeuuu, saya lagi mabok all member sebong, nich🤧. Bonus pic

 Bonus pic

Ups! Tento obrázek porušuje naše pokyny k obsahu. Před publikováním ho, prosím, buď odstraň, nebo nahraď jiným.

Tbc~

REMAJA | SVT GS!Kde žijí příběhy. Začni objevovat