Love Till Jannah [END]

ENAM BELAS

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

.

.

.

Malam harinya Khaira tidur di sofa panjang, sambil memegang tasbih dan mulut nya yang berkomat-kamit berdzikir tanpa henti sampai benar-benar memasuki alam mimpi nya.

02.20 WIB

"Eugh,"

Perlahan khaira membuka matanya, ia berusaha bangun dari tidurnya. Jujur, semua badannya terasa sakit ketika tidur di sofa.

Sadar jam sudah hampir menunjukkan setengah tiga pagi. Khaira langsung bergegas ke kamar mandi untuk wudhu melaksanakan sholat tahajud.

* * *

Setelah berwudhu, Khaira langsung ke kamarnya untuk mengambil mukena serta Al-Qur'an.

Ketika ia membuka pintu terdapat gus Rafa yang ternyata masih sangat nyenyak tidur, Khaira tersenyum. Terlihat selimutnya yang berantakan, dengan perlahan Khaira menghampiri gus Rafa, lalu ia membenarkan selimutnya tersebut, ditarik selimutnya dari kaki sampai pinggang suaminya itu.

Tidak mau menunggu lama, Khaira langsung mengambil mukena serta Al-Qur'an yang dibutuhkannya. Lalu ia pergi ke ruang tamu kembali untuk menunaikan sholat tahajud. Khaira tidak mau jika ia sholat di kamar dan gus Rafa bangun, ia akan dimarahi kembali.

* * *

"Iza waqa'atil-waqiah,"

"Laisa liwaq'atiha kazibah,"

Di kamar, gus Rafa yang sedang nyenyak tidur pun langsung terbangun ketika mendengar suara luntunan Al-Qur'an.

Ia langsung meninggalkan tempat tidurnya, lalu langsung bergegas ke ruang tamu, karena suara tersebut berasal dari ruang tamu.

Ketika sampai, gus Rafa diam dan berdiri diujung tangga, terlihat dibawah sana istrinya itu sedang fokus mengaji. Perlahan gus Rafa tersenyum tipis, sangat tipis.

* * *

07.00 WIB.

Terlihat di ruang makan, mereka sedang sarapan berdua tanpa ada yang berbicara. Akhirnya gus Rafa pun langsung membuka suara.

"Saya mau ada acara di Bandung,"

Khaira pun langsung tersentak, "Acara apa gus?"